Disusun oleh Abu Haitsam Fakhry
KAJIAN NIDA AL-ISLAM
Bismillah , wal-hamdulillah.
KAJIAN NIDA AL-ISLAM
Bismillah , wal-hamdulillah.
Kalimat (العاملين عليها) dalam firman Allah SWT :
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (60)
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” ( SQ. At-Taubah: 60 )
Para amil zakat adalah orang-orang di tugaskan oleh Waliyul Amr ( Pemerintah ) untuk mengambil , mengumpulkan, menghitung dan menyalurkan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat . Termasuk juga orang-orang yang terlibat di dalam nya seperti para pencatat, acounting dan yang semisalnya.
Al-Imam an-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya ‘Al-Majmu’, (6/165) mengatakan :
“قَالَ الشَّافِعِيُّ وَالْأَصْحَابُ رحمهم الله : إنْ كَانَ مُفَرِّقُ الزَّكَاةِ هُوَ الْمَالِكُ أَوْ وَكِيلُهُ سَقَطَ نَصِيبُ الْعَامِلِ ، وَوَجَبَ صَرْفُهَا إلَى الْأَصْنَافِ السَّبْعَةِ الْبَاقِينَ إنْ وُجِدُوا , وَإِلَّا فَالْمَوْجُودُ مِنْهُمْ" انتهى
“Imam Syafi’i dan sahabat-sahabatnya rahimahumullah mengatakan, “Kalau yang membagikan zakat itu pemilik dan wakilnya, maka bagian amil (pegawai) itu gugur. Dan harus didistribusikan kepada tujuh golongan lainnya kalau ada. Kalau tidak ada, diberikan kepada golongan yang ada.” (Selesai)
Syekh Bin Baaz rahimahullah berkata :
العاملون عليها هم العمال الذين يوكلهم ولي الأمر في جبايتها والسفر إلى البلدان والمياه التي عليها أهل الأموال حتى يجبوها منهم ، فهم جباتها وحفاظها والقائمون عليها ، يُعطوْن منها بقدر عملهم وتعبهم على ما يراه ولي الأمر" انتهى باختصار يسير. "مجموع فتاوى ابن باز" (14/14)
“Para amil zakat adalah para pekerja yang mewakli pemerintah dalam mengambil dan safar ke daerah-daerah dan pelosok desa dimana ada pemilik dana (uang) sampai diambil dari mereka. Mereka mengumpulkan, menjaga dan melaksanakan. Mereka diberi sesuai pekerjaan dan keletihannya sesuai pandangan pemerintah.” ( Selesai dengan diringkas. Dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, (14/14) ).
Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan:
"(وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا) هم الذين أقامهم الإمام أي ولي الأمر لقبض الزكاة وتفريقها فيهم ، وهم عاملون عليها ، أي : لهم ولاية عليها . وأما الوكيل الخاص لصاحب المال الذي يقول له : يا فلان خذ زكاتي ووزعها على الفقراء فليس من العاملين عليها ؛ لأن هذا وكيل ، فهو عامل فيها ، وليس عاملاً عليها" انتهى. ( فتاوى نور على الدرب" (206/29 ).
“ ( العاملين عليها ) : mereka adalah yang mewakili imam atau pemerintah untuk mengambil zakat dan mendistribusikannya. Mereka adalah amil (pegawai zakat) maksudnya mereka mempunyai kekuasaan atasnya.
Sementara wakil khusus yang di tunjuk oleh pemilik harta dengan mengatakan kepadanya : “Wahai fulan, ambillah zakatku dan bagikan kepada orang fakir, maka wakil khusus ini tidak termasuk amil (pegawai zakat). Karena dia ada wakil, dia sebagai pegawai (pemilik uang) bukan pegawai (untuk mengambil zakat darinya).” ((Selesai ‘Fatawa Nurun ‘Ala Ad-Darbi, (206/29)).
Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah juga pernah ditanya :
والعاملين في الجمعية هل يعطون من أموال الزكاة ؟
فأجاب: العاملين إذا كانوا منصوبين من قبل الدولة .
فقال السائل : لكن من الجمعية محاسب راتبه ما يكفيه ؟
فقال الشيخ : لا يمكن إلا من جهة الدولة ؛ لأن العاملين عليها هم العاملون من قبل الدولة ، من قبل ولي الأمر ، ولهذا جاء حرف الجر "عليها" ، ولم يقل "فيها" ، إشارة إلى أنه لابد أن تكون لهم ولاية ، ولا ولاية لهم إلا إذا أنابهم ولي الأمر منابه" انتهى. "لقاء الباب المفتوح" (141/13
فأجاب: العاملين إذا كانوا منصوبين من قبل الدولة .
فقال السائل : لكن من الجمعية محاسب راتبه ما يكفيه ؟
فقال الشيخ : لا يمكن إلا من جهة الدولة ؛ لأن العاملين عليها هم العاملون من قبل الدولة ، من قبل ولي الأمر ، ولهذا جاء حرف الجر "عليها" ، ولم يقل "فيها" ، إشارة إلى أنه لابد أن تكون لهم ولاية ، ولا ولاية لهم إلا إذا أنابهم ولي الأمر منابه" انتهى. "لقاء الباب المفتوح" (141/13
Pertanyaan penanya : “Pegawai yang ada di yayasan social apakah diberi dari dana zakat?
Beliau menjawab, “Pegawai kalau yang ditunjuk oleh pemerintah.
Penanya, “Akan tetapi dari yayasan sosial , dia sebagai accounting , yang gajinya itu tidak mencukupinya ?
Syeikh menjawan : “Tidak mungkin dibolehkan kecuali ditunjuk dari pemerintah, karena para amil zakat itu adalah pekerja yang ditunjuk oleh negara. Dari pemerintah (waliyul amr) . Oleh karena itu ada huruf jar "عليها" bukan dengan "فيها" sebagai isyarat bahwa dia harus mempunyai kekuasaan, dan mereka tidak mempunyai kekuasan kecuali kalau dia menggantikan penguasa dari kedudukannya..” (( selesai ‘Liqo’ Al-Bab Al-Maftuh, (141/13)).
فإذا تطوعت إحدى الجمعيات ، ونصبت بعض أفرادها لهذا العمل ، فهؤلاء العمال إما أن يتطوعوا بالعمل محتسبين ، أو تكون أرزاقهم من هذه الجمعية التي ينتسبون إليها ، من أموالها ، أو مما يصلها من أموال التبرعات العامة وصدقات التطوع ونحوه ، ولا يأخذون شيئا من أموال الزكاة على أنهم من العاملين عليها .
Jika ada salah satu yayasan social suka rela, dengan menugaskan sebagian individunya untuk pekerjaan zakat ini . Para pekerja itu, mungkin mereka bekerja secara sukarela hanya ingin mencari pahala atau mereka mencari rizki dari yayasan social ini dan mereka menggantungkan kehidupannya kepadanya dari dana (Yayasan) atau dari dana yang masuk ke yayasan tsb , baik dari dana social umum , shodaqah sukarela (tatowwu’) dan semisalnya.
Mereka itu tidak diperkenankan mengambil sedikitpun dari dana zakat dengan (alasan) karena mereka termasuk amil (pekerja zakat).
Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya :
نرجو من فضيلتكم الإجابة على هذه الأسئلة المتعلقة بالأعمال والشؤون المالية في صندوق إقراض الراغبين في الزواج ، يرد إلى الصندوق بعض الزكوات العامة وغير المخصصة ، هل يجوز الصرف من هذه الأموال رواتب للموظفين العاملين في الصندوق والمصاريف النثرية الهامة التي تتعلق بسير العمل واستمراره ؟
فأجاب : "لا أرى أن يصرف من الزكاة للعاملين في ذلك ؛ لأنهم ليسوا من العاملين عليها ، وأما من الصدقات والتبرعات التي ليست بزكاة فلا بأس" انتهى
Penanya :
“Kami mohon dari yang mulia menjawab pertanyaan terkait dengan pekerjaan berkaitan dengan masalah keuangan di lembaga pinjaman bagi orang-orang yang akan menikah.
Ada sebagian zakat umum yang sampai di lembaga tanpa dikhususkan (penyalurannya).
Apakah dana ini diperbolehkan digunakan untuk gaji para pegawai di lembaga, dan keperluan penting lembaga yang terkait dengan pekerjaan dan kelangsungan (lembaga)?
Beliau menjawab :
“Saya berpendapat : tidak boleh mengambilnya dari dana zakat untuk para pegawai di lembaga tersebut. Karena mereka tidak termasuk pegawai zakat. Kalau diambilkan dari shodaqah dan bantuan umum yang bukan zakat, hal itu tidak mengapa.” ( Selesai ‘Majmu’ Al-Fatawa, (13/1577).
1 Komentar
Semoga bermanfaat
BalasHapus