Dan Benarkah Pahala Sedekah
di Malam Jum'at atau Siangnya lebih besar di banding di hari-hari lainnya ?
Di Susun Oleh Abu Haitsam Fakhry
KAJIAN NIDA AL-ISLAM
بسم الله الرحمن الرحيم
Adapun hukum mengkhususkan sedekah di hari Jumat
dikarenakan adanya keistimewaan di dalam nya, maka ada dua pendapat:
PENDAPAT PERTAMA:
BAHWA
MENGISTIMEWAKAN SEDEKAH DI HARI JUM'AT ITU DI ANJURKAN DAN MENDAPATKAN
KEUTAMAAN DI DALAMNYA.
Imam Asy-Syaafi'i berkata:
بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ
قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ
Telah sampai khabar kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa
bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari
Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar’.
Asy-Syaafi'i berkata: ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’.”
(al-Umm, 1/239)
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah
dan muridnya Ibnu al-Qoyyim:
Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan:
وَكَانَ مِنْ هَدْيِهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعْظِيمُ هَذَا الْيَوْمِ وَتَشْرِيفُهُ ، وَتَخْصِيصُهُ
بِعِبَادَاتٍ يَخْتَصُّ بِهَا عَنْ غَيْرِهِ.
“Di antara petunjuk Nabi ﷺ adalah mengagungkan hari ini (hari Jum’at) dan memuliakannya. Juga
mengkhususkan hari tersebut dengan ibadah-ibadah dibandingkan hari-hari
lainnya” (Zaadul Ma’ad, 1/363).
Dan beliau menjelaskan pula keistimewaan tersebut,
dengan mengatakan:
الخَامِسَةُ والعِشْرُوْنَ: أَنَّ
لِلصَّدَقَةِ فِيهِ مَزِيَّةً عَلَيْهَا فِي سَائِرِ الأَيَّامِ، وَالصَّدَقَةُ
فِيهِ بِالنِّسْبَةِ إِلَى سَائِرِ أَيَّامِ الأُسْبُوعِ كَالصَّدَقَةِ فِي شَهْرِ
رَمَضَانَ بِالنِّسْبَةِ إِلَى سَائِرِ الشُّهُورِ
“Yang ke dua puluh lima: Sedekah memiliki keistimewaan
di hari Jum’at dibandingkan hari-hari lainnya. Bersedekah pada hari Jum’at
dibandingkan hari-hari lainnya selama satu pekan, maka seperti sedekah di bulan
Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya” (Zaad al-Ma’ad, 1/394).
Lalu beliau mengatakan:
وَشَاهَدْتُ شَيْخَ الإِسْلامِ ابْنَ
تَيْمِيَّةَ قَدَّسَ اللَّهُ رُوحَهُ إِذَا خَرَجَ إِلَى اْلْجُمُعَةِ يَأْخُذُ
مَا وَجَدَ فِي الْبَيْتِ مِنْ خُبْزٍ أَوْ غَيْرِهِ فَيَتَصَدَّقُ بِهِ فِي
طَرِيقِهِ سِرًّا، وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: إِذَا كَانَ اللَّهُ قَدْ أَمَرَنَا
بِالصَّدَقَةِ بَيْنَ يَدَيْ مُنَاجَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَالصَّدَقَةُ بَيْنَ يَدَيْ مُنَاجَاتِهِ تَعَالَى أَفْضَلُ وَأَوْلَى
بِالْفَضِيلَةِ. اهـ.
“Dan aku melihat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (semoga
Allah mensucikan ruhnya) beliau keluar rumah pergi shalat Jumat sambil membawa
apa yang ia miliki di dalam rumah berupa roti atau makanan lainnya, kemudian
beliau sedekahkan di jalan secara sembunyi-sembunyi.
Dan aku pernah mendengar beliau berkata: "Ketika
Allah memerintahkan kita untuk bersedekah sebelum bermunajat [mengadakan
pembicaraan khusus]kepada Rasulullah SAW, maka sedekah sebelum bermunajat
kepada Allah lebih utama dan lebih besar keutamaannya” (Zaad al-Ma’aad, 1/394)
Note: Perkataan Syeikul Islam Ibnu Taimiyah yang dikutip Ibnu al-Qoyyim diatas
mengisyaratkan kepada Firman Allah ﷺ dalam surat al-Mujaadalah ayat 12:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا
اِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقَةً
ۗذٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَاَطْهَرُۗ فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ
غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
kamu mengadakan pembicaraan khusus [munajat] dengan Rasul, hendaklah kamu
mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum (melakukan) pembicaraan itu.
Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak
memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang ". [QS. al-Mujaadalah ayat 12].
Dalam kitab Tuhfat al-Habiib 'Alaa Syarhi al-Khatib, seorang ulam Syafi’i,
berbicara tentang keistimewaan hari Jum’at, beliau berkata:
ويسن كثرة الصدقة وفعل الخير في
يومها وليلتها، ويكثر من الصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم في يومها
وليلتها لخبر: إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة، فأكثروا علي من الصلاة فيه، فإن
صلاتكم معروضة علي. انتهى.
Disunnahkan untuk banyak bersedekah dan mengerjakan kebaikan
di siang dan malamnya. Dan dia banyak bersholawat untuk Rasulullah, sallallahu
alaihi wa sallam, pada siang dan malamnya, karena ada hadita yang mengatakan:
إنَّ مِنْ أفْضَلِ أيَّامِكُمْ يَومَ
الجُمُعَةِ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ فِيهِ، فَإنَّ صَلاَتَكُمْ
مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ.
Sesungguhnya hari hari kalian yang paling utama adalah
hari Jumat, maka perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku di hari itu
sebab sesungguhnya shalawat kalian disampaikan kepadaku. [Kutipan selesai ].
[Penulis tambahkan:
HR Abu Daud no. 1047, an-Nasaai no. 1374, Ibnu Majah no.
1075 dan Ahmad.
Sanadnya dinilai sahih oleh al-Albaani dalam Shahih Abu Daud no. 1047 dan juga
oleh Syu’aib Al-Arnauth dalam Takhriij al-Musnad ].
====
DALIL SEDEKAH DI HARI JUM'AT:
DALIL KE 1: ATSAR UTSMAN BIN
'AFFAAN (RA): DI SETIAP HARI JUM'AT BERSEDEKAH MEMERDEKAKAN HAMBA SAHAYA:
Utsman bin Affan - semoga Allah meridhoinya – berkata:
"إني
لرابع أربعة في الإسلام، وجهزت جيش العسرة، ولقد ائتمني رسول الله - صلى الله عليه
وسلم - على ابنته، ثم توفيت فأنكحني الأخرى، والله ما زنيت، ولا سرقت في جاهلية
ولا إسلام، ولا تغنيت، ولا تمنيت، ولا مسست بيميني فرجي مذ بايعت رسول الله - صلى
الله عليه وسلم -، ولقد جمعت القرآن على عهد رسول الله - صلى الله عليه وسلم -،
ولا مرت بي جمعة إلا وأنا أعتق رقبة
مذ أسلمت، إلا أن لا أجد في تلك الجمعة، ثم أعتق لتلك الجمعة بعد".
Aku adalah orang keempat dari empat orang dalam islam,
aku yang menyiapkan bekal pasukan ‘Usrah.
Rasulullah ﷺ telah menikahkanku dengan putrinya dan ketika ia wafat maka Beliau
menikahkanku dengan putrinya yang lain.
Demi Allah aku tidak pernah berzina dan tidak pernah
mencuri baik di masa Jahiliah maupun di masa Islam, aku tidak bernyanyi dan
tidak pula berangan-angan.
Aku tidak pernah menyentuh kemaluanku dengan tangan
kananku sejak aku membaiat Rasulullah ﷺ dengannya. Aku telah mengumpulkan Al Qur’an di zaman Rasulullah ﷺ.
Tidak ada satu Jum’at kecuali aku memerdekakan hamba
sejak aku memeluk islam kecuali jika aku tidak mendapatinya [hamba] pada Jum’at
tersebut maka aku akan memerdekakannya pada Jum’at berikutnya.
[Di Riwayatkan oleh Ibnu Syabbah An-Numairi dalam
“Tarikh al-Madinah” (4/1156) dan al-Fasawi dalam “Al-Ma`rifah wa al-Tarikh”
(2/488).
DERAJAT ATSAR:
SANAD-nya Jayyid [baik].
Sebagaiaman disebutkan dalam “مجموعة الرسائل الحديثية”
oleh Ali Ridho (hal. 659).
Dan juga dishahihkan oleh Al-Hafidz Ibnu Rajab dalam “نزهة الأسماع” (hal. 8) dan dia berkata:
“Telah Shahih dari Utsman – semoga Allah meridhoinya – bahwa dia berkata:
"ما
تغنيت، ولا تمنيت".
“Aku tidak pernah bernyanyi dan aku tidak
berangan-angan.”
DALIL KE 2: ATSAR KA'AB
AL-AHBAAR, ABU HURAIRAH DAN IBNU 'ABBAAS:
Abdurrozzaq meriwayatkan dari Ats-Tsauri dari Manshuur
dari Mujahid bahwa Ibnu Abbas berkata:
( اجتمع أبو
هريرة وكعب فقال أبو هريرة: إن في يوم الجمعة لساعة لا يوافقها رجل مسلم يسأل الله
تعالى فيها خيراً الا آتاه إياه.
فقال كعب: ألا أحدثك عن يوم الجمعة ؟
فقال كعب: إذا كان يوم الجمعة فزعت
السماوات والأرض والبر والبحر والشجر والثرى والماء والخلائق كلها الا بن آدم
والشيطان.
قال: وتحف الملائكة بأبواب المسجد
فيكتبون من جاء الأول فالأول فإذا خرج الإمام طووا صحفهم. فمن جاء بعد ذلك جاء بحق
الله ولما كتب عليه وحق على كل رجل حالم يغتسل فيه كغسله من الجنابة ولم تطلع
الشمس ولم تغرب من يوم أعظم من يوم الجمعة.
والصدقة فيه أعظم من سائر الايام.
قال ابن عباس: هذا حديث أبي هريرة
وكعب وأرى أنا إن كان لأهله طيب أن يمس منه يومئذ
Pada satu hari Abu Hurairah telah bertemu Kaab lalu Abu
Hurairah berkata: Pada hari Jumaat ini adanya satu masa dimana tidaklah seorang
muslim itu memohon apa saja perkara kebaikan melainkan Allah akan
menyempurnakan permintaan tersebut.
Ka'b berkata: Maukah aku memberitahumu tentang hari
Jumat?
Ka’ab berkata: Jika hari Jumat, langit
dan bumi dan tanah dan laut dan pohon-pohon dan tanah dan air dan semua makhluk
merasa ketakutan kecuali anak Adam dan setan.
Dia berkata: Dan para malaikat mengelilingi pintu-pintu
masjid, lalu mereka menulis siapa yang datang lebih dulu, kemudian yang
berikutnya, kemudian ketika imam keluar, mereka melipat lembaran-lembaran
catatan mereka.
Barangsiapa datang setelah itu datang dengan hak Allah
dan apa yang tertulis di atasnya.
Dan wajib bagi setiap orang yang bermimpi [mimpi keluar mani]untuk mandi di
dalamnya, sebagaimana ia mandi dari junub.
Dan tidaklah ada hari di mana matahari terbit dan tidak
lah terbenam yang lebih agung dari pada di hari Jumat.
وَالصَّدَقَةُ فِيْهِ أَعْظَمُ مِنَ
الصَّدَقَةِ فيِ سَائِرِ اْلأَيَّامِ
“Sedekah pada hari Jum’at lebih besar pahalanya daripada
sedekah pada hari yang lain”
Ibnu Abbas berkata: Ini adalah hadits Abu Hurairah dan
Ka'b, dan aku sependapat, jika seandainya pada keluarganya terdapat minyak
wangi yang hendak di usapkannya pada hari itu".
(HR. Abdurrazaq nomor 3/255-256 no. 5558).
DERAJAT AL-ATSAR:
Sanadnya Shahih sebagaimana yang
dinyatakan oleh Muhammad al'Aamiri.
[Baca: كعب الأحبار مروياته وأقواله في التفسير بالمأثور 617-618
no. 612 karya Muhammad al-'Aaamiri. Risalah Majester Univ Ummul Quroo, thn 1412
].
Apakah ini hukumi hadits marfu',
yakni dari Nabi ﷺ ?
Jawabnya: Pada asalnya ini adalah
marfu' - dan ini merupakan yang paling marfu' - sebagaimana diriwayatkan oleh
Ayoub dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ.
Ini cukup bagi Anda sebagai
argumen, dan itu juga diriwayatkan oleh para perawi lain dari Abu Hurairah
khusus tentang kisah Ka'b ini. Jika Anda mau, silahkan ambillah, dan jika Anda
tidak suka, silahkan tinggalkan!.
DALIL KE 3: ATSAR KA'AB
AL-AHBAAR
Ibnu Abi Syaibah berkata: Muawiyah
menceritakan kepada kami dari Al-A'mash dari Mujahid dari Abdullah bin Dhamrah
dari Ka`b yang mengatakan:
الصَّدَقَةُ تُضَاعَفُ يَوْمَ
الْجُمْعَةِ
"Sedekah dilipatgandakan pahalanya pada hari
Jum'at” (HR Abi Syaibah 5/153 no. 5556 ). Lihat pula kitab al-Amwaal hal.443
no. 919.
DERAJAT ATSAR: Shahih.
Muhammad al-'Aaamiri berkata:
صحيح ، ولا يضر تدليس الأعمش ؛ لأن
من مدلسي المرتبة الثانية.
Hadits Shahih, dan tadlisnya al-A'masy tidak
membahayakan ; Karena dia masuk dalam katagori para mudallis di peringkat
kedua.
[Baca: كعب الأحبار مروياته وأقواله في التفسير بالمأثور 618
no. 613 karya Muhammad al-'Aaamiri. Risalah Majester Univ Ummul Quroo, thn 1412
].
DALIL KE 4:
Hari Jum'at merupakan hari yang
memiliki banyak keutamaan, maka sebaiknya digunakan untuk berbagai macam
kegiatan ibadah kecuali Puasa karena hari Jumat itu sama dengan hari raya, maka
tidak dianjurkan berpuasa di dalamnya, tapi kalau untuk selain ibadah puasa
maka dianjurkan, terutama sedekah, seperti halnya pada hari raya Idul Fitri
dianjurkan sedekah zakat fitrah sementara pada hari raya Idul Adha dianjurkan
sedekah dengan berkurban.
Diantaranya: hadits Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu; bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أتاني جبريل وفي يده كالمرآة البيضاء
فيها كالنكتة السوداء فقلت يا جبريل ما هذه قال الجمعة قال قلت وما الجمعة قال لكم
فيها خير قال قلت وما لنا فيها قال يكون عيدا لك ولقومك من بعدك ويكون اليهود
والنصارى تبعا لك قال قلت وما لنا فيها قال لكم فيها ساعة لا يوافقها عبد مسلم
يسأل الله فيها شيئا من الدنيا والآخرة هو له قسم إلا أعطاه إياه أو ليس بقسم إلا
ادخر له عنده ما هو أفضل منه أو يتعوذ به من شر هو عليه مكتوب إلا صرف عنه من
البلاء ما هو أعظم منه قال قلت له وما هذه النكتة فيها قال هي الساعة هي تقوم يوم
الجمعة وهو عندنا سيد الأيام ونحن ندعوه يوم القيامة ويوم المزيد قال قلت مم ذاك
قال لأن ربك تبارك وتعالى اتخذ في الجنة واديا من مسك أبيض فإذا كان يوم الجمعة
هبط من عليين على كرسيه تبارك وتعالى ثم حف الكرسي بمنابر من ذهب مكللة بالجواهر
ثم يجيء النبيون حتى يجلسوا عليها وينزل أهل الغرف حتى يجلسوا على ذلك الكثيب ثم
يتجلى لهم ربك تبارك وتعالى ثم يقول سلوني أعطكم قال فيسألونه الرضى فيقول رضائي
أحلكم داري وأنيلكم كراسي فسلوني أعطكم قال فيسألونه قال فيشهدهم أنه قد رضي عنهم
قال فيفتح لهم ما لم تر عين ولم تسمع أذن ولا يخطر على قلب بشر قال وذلكم مقدار
انصرافكم من يوم الجمعة …. قال فليسوا إلى شيء أحوج منهم إلى يوم الجمعة ليزدادوا
إلي ربهم نظرا وليزدادوا منه كرامة
Jibril pernah mendatangiku, dan di tangannya ada sesuatu
seperti kaca putih. Di dalam kaca itu, ada titik hitam.
Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, ini apa?” Beliau
menjawab, “Ini hari Jumat.”
Aku bertanya lagi, “Apa maksudnya hari Jumat?” Jibril
mengatakan, “Kalian mendapatkan kebaikan di dalamnya.”
Aku bertanya, “Apa yang kami peroleh di hari Jumat?”
Beliau menjawab, “Hari jumat menjadi hari raya bagimu dan bagi kaummu
setelahmu. Sementara, orang Yahudi dan Nasrani mengikutimu (hari raya
Sabtu–Ahad).”
Aku bertanya: “Apa lagi yang kami peroleh di hari
Jumat?”
Beliau menjawab:
“Di dalamnya, ada satu kesempatan waktu; jika ada seorang
hamba muslim berdoa bertepatan dengan waktu tersebut, untuk urusan dunia serta
akhiratnya, dan itu menjadi jatahnya di dunia, maka pasti Allah kabulkan
doanya. Jika itu bukan jatahnya maka Allah simpan untuknya dengan wujud yang
lebih baik dari perkara yang dia minta, atau dia dilindungi dan dihindarkan
dari keburukan yang ditakdirkan untuk menimpanya, yang nilainya lebih besar
dibandingkan doanya.”
Aku bertanya lagi: “Apa titik hitam ini?”. Jibril
menjawab, “Ini adalah kiamat, yang akan terjadi di hari Jumat. Hari ini
merupakan pemimpin hari yang lain menurut kami. Kami menyebutnya sebagai
“yaumul mazid”, hari tambahan pada hari kiamat.”
Aku bertanya: “Apa sebabnya?”
Jibril menjawab:
“Karena Rabbmu, Allah, menjadikan satu lembah dari
minyak wangi putih. Apabila hari Jumat datang, Dia Dzat yang Mahasuci turun
dari illiyin di atas kursi-Nya. Kemudian, kursi itu dikelilingi emas yang
dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian, datanglah para nabi, dan mereka
duduk di atas mimbar tersebut. Kemudian, datanglah para penghuni surga dari
kamar mereka, lalu duduk di atas bukit pasir.
Kemudian, Rabbmu, Allah, Dzat yang Mahasuci lagi
Mahatinggi, menampakkan diri-Nya kepada mereka, dan berfirman: “Mintalah, pasti
Aku beri kalian!”. Maka mereka meminta ridha-Nya.
Allah pun berfirman: “Ridha-Ku adalah Aku halalkan untuk
kalian rumah-Ku, dan Aku jadikan kalian berkumpul di kursi-kursi-Ku. Karena
itu, mintalah, pasti Aku beri!” Mereka pun meminta kepada-Nya.
Kemudian Allah bersaksi kepada mereka bahwa Allah telah meridhai
mereka. Akhirnya, dibukakanlah sesuatu untuk mereka, yang belum pernah dilihat
mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati
seseorang.
Dan itu terjadi selama kegiatan kalian di hari jumat ….
sehingga tidak ada yang lebih mereka nantikan, melebihi hari Jumat, agar mereka
bisa semakin sering melihat Rabb mereka dan mendapatkan tambahan kenikmatan
dari-Nya.”
(HR. Ibnu Abi Syaibah, Thabrani dalam Al-Ausath, Abu
Ya’la dalam Al-Musnad, dan statusnya hasan atau sahih, sebagaimana keterangan
Abdul Quddus Muhammad Nadzir)
Di dhaifkan Sanadnya oleh Ibnu Taimiyah dalam التسعينية 3/931 dan oleh adz-Dzahabi dalam العلو no. 31.
PENDAPAT KEDUA:
BAHWA MENGKHUSUSKAN SEDEKAH DI HARI
JUM'AH ADALAH BID'AH YANG DILARANG.
Diantara mereka yang melarangnya dari kalangan para
ulama mu'ashiriin / kontemporer adalah: Syeikh Ibnu 'Utsaimiin, Syeikh Bin
Baaz, Syeikh Ubaid bin Abdullah al-Jaabiri, Syeikh Abdurrahman bin Abdullah
As-Suhaim dan lainnya.
FATWA SYEIKH IBNU 'UTSAIMIIN
Penanya:
Semoga Allah memberkati Anda, beberapa orang
mengkhususkan hari Jumat untuk memberi sedekah dengan sebagian sesuatu-sesuatu
?
Asy-Syeikh al-Utsaimin menjawab:
أبداً ما يجوز ، يعني ما نقول ما
يجوز لكن هذا مما ينهى عنه إلا إذا كان سبب يعني مثلاً لو كانوا فقراء لا يحضرون
إلا يوم الجمعة أو هو لا يفرغ من عمله إلا يوم الجمعة ، القصد أن هذا لا يقال أنه
خص.
Sama sekali tidak diperbolehkan. Maksud kami: kami tidak
mengatakan tidak boleh akan tetapi ini termasuk yang dilarang, kecuali jika
karena adanya suatu alasan, yaitu umpamanya jika ada orang-orang miskin, yang
mana mereka tidak bisa hadir kecuali pada hari Jumat. Atau orang yang mau
bersedekahnya itu tidak punya waktu kosong dari pekerjaannya kecuali pada hari
Jum'at. Yang penting maksudnya agar hal tersebut tidak dikatakan bahwa hari
Jum'at itu hari istimewa untuk bersdekah ".
[Sumber: كتاب الصيام والاعتكاف
b04 – ما حكم تخصيص يوم الجمعة بالصدقة syeikh al-Utsaimiin ]
FATWA SYEIKH BIN BAAZ
Beliau berkata:
" أما
تخصيصها بصيام أو بصدقات خاصة، أو بزيارة القبور أو ما أشبه ذلك فلا أعلم له أصلاً
"
“Adapun pengkhususan-nya [hari Jum'at]dengan puasa atau
dengan sedekah khusus, atau dengan ziarah kuburan atau semacamnya, maka saya
tidak tahu adanya dalil apa pun untuk-nya.”
[Sumber: نور على الدرب / تخصيص يوم الجمعة بعبادة ]
Syeikh Ubaid bin Abdullah al-Jaabiri pernah di tanya:
هل تخصيصُ يوم الجمعة بالصدقة بدعة؟
Apakah mengkhususkan hari Jumat untuk bersedekah itu
Bid'ah?
Beliau menjawab:
إنه لا يُشرعُ في يوم الجمعة عبادة
معينة، يُشرع نعم الغسل والتبكير إلى المسجد والإكثار من الصلاة على النبي - صلى
الله عليه وسلم -
Sesungguhnya tidak disyariatkan ibadah khusus pada hari
Jumat, namun ada yang disyariatkannya yaitu mandi dan pergi lebih awal ke
masjid dan banyak bersholawat untuk Nabi ﷺ.
***
DALIL PENDAPAT KEDUA: YAITU PENDAPAT YANG MELARANG.
DALIL PERTAMA:
Tidak ada dalil yang mengkhususkan
hari Jum’at untuk bersedekah.
DALIL KEDUA:
Walaupun hari Jum’at memiliki
berbagai kekhususan dan keutamaan, ternyata terdapat larangan untuk
mengkhususkan hari Jum’at untuk berpuasa.
Juga terdapat larangan mengkhususkan malam Jum’at untuk melaksanakan shalat
khusus.
Berikut ini hadits-hadits tsb:
Hadits ke 1:
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ
عِيدٍ ، فَلَا تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ, إِلَّا أَنْ تَصُومُوا
قَبْله أَوْ بَعْده
“Sesungguhnya, hari Jum'at adalah hari raya. Karena itu,
janganlah kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa,
kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudah hari Jum'at.”
(HR. Ahmad 15/176 no. 8025 dan Hakim; dinilai hasan oleh Syu’aib Al-Arnauth no.
8025 dan dinilai Shahih oleh Ahmad Syaakir dalam Takhriij al-Musnad 15/176 )
Hadits ke 2:
Dari Abu Hurairah (RA), bahwa Nabi ﷺ bersabda:
لا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ
بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي ، وَلا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ
مِنْ بَيْنِ الأَيَّامِ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ
“Jangan kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk
melakukan shalat tertentu dibandingkan malam-malam yang lain.
Dan jangan kalian mengkhususkan untuk puasa di hari Jum’at dibandingkan
hari-hari yang lain. Kecuali jika hari Jum’at bertepatan dengan hari-hari
kalian biasa berpuasa” (HR. Muslim no. 1144).
Hadits ke 3:
Dari Muhammad bin Abbad bin Ja’far, ia berkata:
سَأَلْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ
اللَّهِ أَنَهَى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ ؟
قَالَ: نَعَمْ
“Aku bertanya kepada Jabir bin Abdillah tentang apakah
Nabi ﷺ melarang puasa di hari
Jum’at? Jabir menjawab: benar” (HR. Bukhari no. 1984 dan Muslim no. 1143 ).
Hadits ke 4:
Dan dari Abu Hurairah (RA), ia berkata: aku mendengar
Rasulullah ﷺ bersabda:
لا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ, إلاَّ أَنْ يَصُومَ يَوْماً قَبْلَهُ, أَوْ يَوْماً بَعْدَهُ
“Janganlah kalian puasa di hari Jum’at. Kecuali kalian
puasa di hari sebelumnya atau di hari setelahnya” (HR. Bukhari no. 1985 dan
Muslim no. 1144 ).
BANTAHAN:
Dalam hadits-hadits yang disebutkan di atas itu melarang
mengkhususkan puasa di hari Jum'at dan sholat malam Juma;t, sama seperti larangan shalat malam dan puasa pada Hari
Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun bersedekah dihari Jumat tidak termasuk
dalam larangan, apalagi telah diamalkan oleh sebagian para sahabat dan sebagian
para Tabi'iin.
Wallaahu a'lam.
0 Komentar