Di susun Oleh Abu Haitsam Fakhry
KAJIAN NIDA AL-ISLAM
بسم الله الرحمن الرحيم
Ini sesuai dengan kesepakatan perkataan para ulama empat mazhab fiqih: Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali .
REFERENSI :
[1] Madzhab Hanafi : ((Al-Fatawa Al-Hindiya)) (1/166), ((Tabyiin al-Haqooiq)) oleh Al-Zaylai (1/245).
[2] Madzhab Maliki : ((Al-Sharh Al-Kabir)) oleh Ad-Dardiir (1/418). Lihat: ((Sharh Mukhtasar Khalil)) oleh Al-Kharsyi (2/129). Mereka membatasi itu bagi orang-orang yang dekat dengan kuburan.
[3[ Madzhab Syafii : ((Al-Majmu') oleh Al-Nawawi (5/293). Lihat: ((Asnaa Al-Mataalib)) oleh Zakaria Al-Anshari (1/327). Mereka juga membatasi itu untuk orang-orang yang dekat dengan kuburan.
[4] Madzhab Hanbali : ((Al-Inshaaf)) oleh Al-Mardawi (2/384), ((Kashaf Al-Qinaa')) oleh Al-Bahuuti (2/137).
DALIL-DALILNYA :
Dalil ke 1
Dari Abu Hurairah rdhiyallahu 'anhu, dia berkata :
صلَّى رسولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّم على جِنازةٍ فكبَّر عليها أربعًا، ثمَّ أتى القَبرَ فحَثَى عليه مِن قِبَلِ رأسِه ثلاثًا
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan satu jenazah lalu dia bertakbir empat kali . Kemudian mendatangi kuburannya. Lalu Beliau menaburkan debu di atasnya tiga kali dari arah kepalanya. "
[ HR. Ibnu Majah (1565), dan at-Tabarani dalam Al-Mu'jam Al-Awsat (4673) dan kata-katanya adalah miliknya] .
Dalam “Tahdziib al-Tahdziib”, Al-Hafidz Ibnu Hajar (4/155) berkata :
وقال الطبراني: لم يَرْوِ هذا الحديثَ عن الأوزاعيِّ إلا سَلمةُ بنُ كلثومٍ؛ تفرَّدَ به يحيى بن صالح، وصحَّح إسناده،
Al-Tabarani berkata: Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari al-Awza'i kecuali Salamah bin Kultsum. Yahya bin Saleh sendirian meriwayatkannya ".
Dan dia [ Al-Tabarani ] menshahihkan sanad nya. [Selesai]
Ibnu Abdil-Barr berkata dalam ((Al-Tamhid)) (6/333) : ثابت [ Hal ini terbukti] . Dan Ibnu Al-Qaththan menilainya HASAN dalam ((الوهم والإيهام)) (5/33)
Ibnu Katsir berkata dalam “Irsyad al-Faqih” (1/237):
إسنادُه لا بأس به
Sanadnya baik-baik saja,
Dan para perawinya ditautsiiq [dipercaya] oleh al-Bushairi dalam “Misbah az-Zuzajah” (1/277) .
Dan di shahihkan Sanadnya oleh asy-Syaukaani dalam (( الدراري المضية )) 145 . Dan disahihkan pula oleh al-Albaani dalam Shahih Ibnu Majah no. 1565 .
Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam ((التلخيص الحبير )) 2/304 berkata :
إسنادُه ظاهِرُه الصحَّة
Sanad-nya Dzahirnya Shahih
Kemudian Ibnu Hajar berkata :
قَالَ ابْنُ مَاجَهْ حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ ثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ ثَنَا سَلَمَةُ بْنُ كُلْثُومٍ ثِنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى جِنَازَةٍ ثُمَّ أَتَى قَبْرَ الْمَيِّتِ فَحَثَى عَلَيْهِ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ ثَلَاثًا .
لَيْسَ لِسَلَمَةَ بْنِ كُلْثُومٍ فِي سُنَنٍ ابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهَا إلَّا هَذَا الْحَدِيثُ الْوَاحِدُ وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ
وَقَدْ رَوَاهُ ابْنُ أَبِي دَاوُد فِي كِتَابِ التَّفَرُّدِ لَهُ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَزَادَ فِي الْمَتْنِ أَنَّهُ كَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا
وَقَالَ بَعْدَهُ : لَيْسَ يُرْوَى فِي حَدِيثٍ صَحِيحٍ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَبَّرَ عَلَى جِنَازَةٍ أَرْبَعًا إلَّا هَذَا ".
فَهَذَا حُكْمٌ مِنْهُ بِالصِّحَّةِ عَلَى هَذَا الْحَدِيثِ".
Ibnu Majah berkata:
Telah memberitahu kami Al-Abbas ibn al-Walid, telah memberitahu kami Yahya ibn Shalih, telah memberitahu kami Salamah bin Kultsum, telah memberitahu kami Al-Awza'i dari Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى جِنَازَةٍ ثُمَّ أَتَى قَبْرَ الْمَيِّتِ فَحَثَى عَلَيْهِ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ ثَلَاثًا
" Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat pada Jenazah, kemudian beliau datang ke kuburan mayit tsb lalu beliau menaburkan debu padanya dari arah kepalanya tiga kali ".
Tidak ada bagi Salamah bin Kultsum dalam Sunan Ibnu Majah dan kitab sunan lainnya kecuali hadits yang satu ini, dan para perawinya tsiqoot [dapat dipercaya].
Dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dawud dalam kitabnya at-Tafarrud dari sisi ini, dan dia menambahkan dalam matan nya :
أَنَّهُ كَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا
"Bahwa beliau SAW bertakbir empat kali padanya ".
Setelah itu dia [Ibnu Abi Dawud] berkata :
" لَيْسَ يُرْوَى فِي حَدِيثٍ صَحِيحٍ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَبَّرَ عَلَى جِنَازَةٍ أَرْبَعًا إلَّا هَذَا ".
" Tidak ada hadits shahih dari Nabi SAW bahwa dia mengucapkan takbir pada shalat Jenazah empat orang kecuali hadits ini ".
Lalu al-Hafidz berkata :
فَهَذَا حُكْمٌ مِنْهُ بِالصِّحَّةِ عَلَى هَذَا الْحَدِيثِ
"Ini penetapan hukum shahih dari dia terhadap hadits ini "
Dalil ke 2 :
Dari 'Umair bin Rabi'ah radhiyallahu 'anhu, dia berkata :
رَأَيْت النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ دَفَنَ عُثْمَانَ بْنَ مَظْعُونٍ صَلَّى عَلَيْهِ أَرْبَعًا، وَحَثَى عَلَى قَبْرِهِ بِيَدِهِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ مِنْ التُّرَابِ، وَهُوَ قَائِمٌ عِنْدَ رَأْسِهِ
"Aku melihat Nabi SAW ketika beliau mengubur Utsman bin Madz'uun radhiyallahu 'anhu, beliau SAW mensholati jenazahnya dengan empat takbir dan menaburi kuburannya dengan debu tiga kali, sambil berdiri di sisi kepalanya ".
Dalam riwayat al-Bazzaar terdapat Tambahan :
فَأَمَرَ فَرُشَّ عَلَيْهِ الْمَاءُ
Lalu Beliau SAW memerintahkan untuk memercikkan air diatas kuburannya .
[HR. Ad-Daraquthni 2/76, Ibni Al-Muqri dalam “Al-Mu’jam” (1282), Al-Bayhaqi 4/410 dan Al-Bazzar (1/396-397 Kasyful Astaar ) (843).
Hadits ini di Hasankan oleh Abdullah al-Basaam dalam توضيح الأحكام من بلوغ المرام 3/247 .
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam at-Talkhish al-Habiir 2/303 no. 788 :
قَالَ الْبَيْهَقِيُّ: وَلَهُ شَاهِدٌ مِنْ حَدِيثِ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ مُرْسَلًا، قُلْت: رَوَاهُ الشَّافِعِيُّ عَنْ إبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ جَعْفَرٍ، وَرَوَاهُ أَبُو دَاوُد فِي الْمَرَاسِيلِ مِنْ طَرِيقِ أَبِي الْمُنْذِرِ : " أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَثَى فِي قَبْرٍ ثَلَاثًا ".
وَقَالَ أَبُو حَاتِمٍ فِي الْعِلَلِ : أَبُو الْمُنْذِرِ مَجْهُولٌ "
Al-Bayhaqi berkata: Dan hadits ini memiliki syahid dari hadits Ja`far bin Muhammad, dari ayahnya dengan sanad Mursal .
Aku katakan : hadits ini diriwayatkan pula oleh Imam asy-Syaafi'i dari Ibrahim Bin Muhammad, dari Jaafar . Dan Abu Dawud meriwayatkannya dalam Al-Maraasiil dari jalur Abu al-Mundhir:
" أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَثَى فِي قَبْرٍ ثَلَاثًا "
“Bahwa Nabi SAW menabur kuburan dengan debu tiga kali ".
Dan Abu Hatim berkata dalam kitab al-Ilal : Abu al-Mundhir adalah perawi majhul [tidak dikenal] . [ Selesai ]
Dalil ke 3 :
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam at-Talkhish al-Habiir 2/303 :
وَرَوَى الْبَيْهَقِيُّ مِنْ طَرِيقِ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ : تُوُفِّيَ رَجُلٌ فَلَمْ يُصَبْ لَهُ حَسَنَةٌ إلَّا ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ حَثَاهَا فِي قَبْرٍ، فَغَفَرَتْ لَهُ ذُنُوبَهُ.
Artinya : " Dan Al-Bayhaqi meriwayatkan dari jalur Muhammad bin Ziyad dari Abu Umamah :
تُوُفِّيَ رَجُلٌ فَلَمْ يُصَبْ لَهُ حَسَنَةٌ إلَّا ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ حَثَاهَا فِي قَبْرٍ، فَغَفَرَتْ لَهُ ذُنُوبَهُ
Seseorang meninggal dunia sementara dia tidak ada amal kebaikan yang pernah dialukannya kecuali tiga genggam debu yang dia taburkan pada kuburan, maka baginya diampuni dosa-dosanya".
[Lihat : “Al-Sunan Al-Kubra” (3/410) . Al-Bayhaqi berkata: Ini adalah hadits mauquf sanadnya Hasan]
Dalil ke 4 :
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam at-Talkhish al-Habiir 2/303 :
" وَرَوَى أَبُو الشَّيْخِ فِي مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوعًا مَنْ حَثَى عَلَى مُسْلِمٍ احْتِسَابًا كَتَبَ الله بِكُلِّ ثُرَاةٍ حَسَنَةً"
Dan Abu Asy-Syeikh meriwayatkan dalam " Makarim Al-Akhlaq" dari Abu Hurairah secara marfu'dari Nabi SAW :
" Barang siapa yang menaburkan pada kuburan seorang muslim karena mengaharapkan pahala ; maka Allah menuliskan baginya kebaikan dalam setiap debunya ".
Penulis katakan :
Al-Uqaili meriwayatkannya dalam “Al-Dhu'afaa Al-Kabir” (4/354) dan dari jalurnya Ibnu Al-Jawzi meriwayatkannya dalam “Al-Illal Al-Mutanaahiah” “2/910” dari jalur Al- Haytsam bin Ruzaiq Al Maliki, dia berkata :
Aku mendengar al-Hasan, dia berkata : aku mendengar orang yang mengatakan : Abu Hurairah berkata: .....
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata : " Sanadnya Lemah "[ at-Talkhish al-Habiir 2/303].
[ Makna ثُرَاةٍ : adalah debu yang basah atau lembab dan juga bermakna embun ]
Dalil ke 5 :
Dari 'Umair bin Saad, dia menyebutkan :
أنَّ عَلِيًّا حَثَى على يزيدَ بنِ المكفف- قال : - هو أو غيره- " ثلاثًا ".
Bahwa Ali menabur pada kuburan Yazid bin Al-Mukaffaf - dia berkata: dia atau orang lain - tiga kali.
[ Diriwayatkan oleh Abdur-Razzaq dalam al-Musannaf (6480), Ibnu Abi Shaybah (3/331) dan al-Bayhaqi (3/410)].
Sanadnya di shahihkan oleh Al-Albani dalam “Irwa’ Al-Ghalil” (3/202).
Dalil ke 6 :
Karena agar semua yang hadir ikut terlibat dalam proses penguburan mayit bukan hanya sekadar menyaksikan . [ Baca : ((Asna Al-Mathaalib)) oleh Zakaria Al-Anshari (1/327 .)
Dalil ke 7 :
KUMPULAN DALIL ATSAR PARA SAHABAT OLEH IBNU AL-MUNDZIR :
Ibnu al-Mundhir menyebutkan beberapa Atsar para sahabat dalam kitabnya al-Awsath (5/461-462 . Tahqiq DR. Abu Hammad . Cet. Dar Thaibah) :
122 - ذكر حثي التراب على القبر
122 – Pembahasan tentang menabur debu pada kuburan
(م 934) - روينا عن علي بن أبي طالب، أنه حثى على يزيد بن المكفف ثلاثاً
Kami telah meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, bahwa dia menabur debu pada [kuburan] Yazid bin Al-Mukaffaf tiga kali
وممن روينا عنه، أنه رأى ذلك الزهري، كان المهاجرون يلحدون لموتاهم وينصبون اللبن على اللحد نصباً، ويحثون عليه التراب،
Dan dari mereka yang kami telah meriwayatkan darinya : adalah bahwa Az-Zuhri melihat hal itu. Dulu para Muhaajirin menggali kubur untuk mayit-mayit mereka dengan cara lahad dan mereka menancapkan batu bata di atas lahad tsb sebagai tanda, dan menaburkan debu di atasnya".
[ Diriwayatkan oleh Abd al-Razzaq dalam Mushonnaf-nya (3/501), dengan sanad yang Shahih].
وروينا عن ابن عباس، أنه لما دفن زيد بن ثابت حثى عليه التراب، ثم قال: هكذا يدفن العلم
Dan kami meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ketika Zaid bin Tsabit dikuburkan, beliau menaburkan debu ke atasnya, lalu dia berkata : Beginilah cara mengubur ilmu.
(ث 3221) - حدثنا إسحاق، عن عبد الرزاق، عن الثوري، عن مالك بن مغول، عن عمير بن سعد، أن علياً، " حثى على يزيد بن المكفف، قال: هو أو غيره ثلاثاً "
Ishaq memberi tahu kami, dari Abd al-Razzaq, dari ats-Tsawri, dari Malik bin Maghuul, dari Umair bin Saad :
" Bahwa Ali menabur pada kuburan Yazid bin Al-Mukaffaf - dia berkata: dia atau orang lain -tiga kali.”
[ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Shaybah (20/3) dan yang lainnya, dan sanadnya shahih. PEN]
(ث 3222) - حدثنا إسماعيل، قال: ثنا أبو بكر، قال: ثنا يحيى بن سعيد، عن ثور، قال: ثنا عامر بن جشيب، وغيره، من أهل الشام عن أبي الدرداء، قال: «إن من تمام أجر الجنازة أن يحثو في القبر»
Ismail memberi tahu kami, dia berkata: Kami diberitahu oleh Abu Bakar, dia berkata: Kami diberitahu oleh Yahya bin Sa'id, dari Thor, dia berkata: Aamir bin Jushayb, dan lainnya, dari orang-orang Levant, dari dari Abu Darda' :
" Sesunnguhnya Salah satu penyempurna pahala prosesi pemakaman jenazah adalah menabur debu dalam kuburan "
[ Sanadnya lemah, Aamir bin Jusyayib tidak mendengar dari Abu al-Darda'. Sebagai mana dikatakan oleh al-Daraqutni seperti dalam Jami' al-Tahshiil (hal. 204) dan mereka yang bersamanya tidak jelas. PEN].
(ث 3223) - حدثنا إسحاق، عن عبد الرزاق، عن معمر، عن علي بن زيد بن جدعان، أن ابن عباس، لما دفن زيد بن ثابت حثى عليه، ثم قال: «هكذا يدفن العلم»
Ishaq memberi tahu kami, dari Abd al-Razzaq, dari Muammar, dari Ali bin Zaid bin Jadaan,
Bahwa Ibnu Abbas ketika Zaid bin Tsabit dikuburkan, beliau menaburkan debu ke atasnya, lalu dia berkata : Beginilah cara mengubur ilmu.
[ Sanadnya lemah karena kelemahan Ali bin Zaid bin Jad'aan. PEN]
(ث 3224) - حدثنا خشنام، قال: ثنا أبو بكر الطبري، قال: حدثني نعيم بن حماد، قال: ثنا محمد بن كثير، قال: ثنا محمد بن زياد الألهاني، عن أبي أمامة، صاحب رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: «توفي رجل فلم تصب له حسنة، إلا ثلاث حثيات حثاها في قبر، فغفرت له ذنوبه»
Khasynam memberi tahu kami, dia berkata: Abu Bakar al-Tabari memberi tahu kami, dia berkata: Naim bin Hammad memberi tahu kami, dia berkata: Muhammad bin Katsiir memberi tahu kami, dia berkata: Muhammad bin Ziyad al-Ilhani memberi tahu kami : dari Abu Umamah – dia adalah sahabat Nabi SAW - :
تُوُفِّيَ رَجُلٌ فَلَمْ يُصَبْ لَهُ حَسَنَةٌ إلَّا ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ حَثَاهَا فِي قَبْرٍ، فَغَفَرَتْ لَهُ ذُنُوبَهُ
Seseorang meninggal dunia sementara dia tidak ada amal kebaikan yang pernah dilakukannya kecuali tiga genggam debu yang dia taburkan pada kuburan, maka baginya diampuni dosa-dosanya".
[ Lihat : “Al-Sunan Al-Kubra” (3/410) . Al-Bayhaqi berkata: Ini adalah hadits mauquf sanadnya Hasan. PEN. ]
وقال الشافعي: «ويحثي من على شفير القبر بيديه معا من التراب ثلاث حثيات». انتهى
Al-Syafi'i berkata: "Dan orang yang berada di sisi kuburan hendaknya dia dengan kedua tangannua menaburkan tiga genggam tanah."
[ Sudah selesai kutipan dari Ibnu al-Mundzir]
![]() |
أحاديث عن دفن الميت - موقع معلومات (almalomat.com) |
0 Komentar