Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

TRADISI MEMPERINGATI "HARI KEMATIAN" [HAULAN /DAY OF DEAD] SEBELUM ISLAM DATANG DAN SESUDAH-NYA

SEJARAH TRADISI MEMPERINGATI HARI KEMATIAN SESEORANG
[ HAULAN / MENDAK / TEPUNG TAHUN ]
PADA MASA SEBELUM ISLAM DATANG DAN SESUDAH-NYA

Di Tulis oleh Abu Haitsam Fakhri

KAJIAN NIDA AL-ISLAM

====

====

DAFTAR ISI :

  • PENDAHULUAN:
  • CONTOH ORANG-ORANG YANG DI HAULI ATAU DIRAYAKAN HARI KEMATIANNYA :
  • PERTAMA : HAULAN PARA MANUSIA YANG DIDEWAKAN :
  • KEDUA : HAULAN PARA TOKOH LEGENDARIS DI YUNANI :
  • KETIGA : HAULAN DALAM AGAMA YAHUDI.
  • KEEMPAT : HAULAN DALAM UMAT KRISTEN :
  • KELIMA : HAULAN VERSI WARGA TIONGHOA ( KONGHUCU )
  • KEENAM : HAULAN “DIA DE MUERTOS “ DI MEKSIKO
  • KETUJUH : HAULAN DALAM AGAMA ISLAM :
  • PEMBAHASAN DALIL HAULAN DALAM SYARIAT ISLAM. 
  • FATWA MUKTAMAR NU [ Nahdhotul Ulama ]: 
  • 7 FESTIVAL HAULAN ATAU HARI ORANG MATI PALING UNIK DI DUNIA.

*****

﴿بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ﴾

===****===

PENDAHULUAN

Termasuk dalam katagori perayaan atau Ied [ عِيد ] adalah HAUL / HAULAN yaitu perayaan hari kematiaan seseorang .

Karena dalam bahasa arab kata Ied, adalah masdar dari (عَادَ – يَعُوْد - عِيْداً), yang memiliki beberapa arti , diantaranya adalah : kembali, mengulangi, mengunjungi, menjadikan adat kebiasaan, bolak-balik dan lain sebagainya . ( lihat kamus Al-Munawwir karya Ahmad Warson hal. 1054 – 1055 dan Mu'jamul Wasiith 2/634-635).

Oleh sebab itu Hari raya iedul Fitri , iedul Adha itu di katakan IED karena kegiatan ibadahnya diulang-ulang dan menjadi kebiasaan setiap tahun pada tanggal bulan tertentu. Begitu juga Juma'tan di namakan pula Ied , karena di ulang-ulang setiap pekan pada hari tertentu jam tertentu .

Maka makna Ied secara umum adalah acara atau kegiatan yang di ulang-ulang setiap tahun , setiap bulan atau setiap pekan . Seperti acara ulang tahun , peringatan hari ibu , hari anak-anak dan lain sebagainya  .

Adapun definisi syar'inya adalah kegiatan ibadah atau ritual yang di ulang-ulang setiap tahun , setiap bulan , setiap pekan atau semisalnya dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah .

Dan termasuk di dalam makna Ied adalah makna festival tahunan , haulan , ruatan , baritan dan sabtuan .

Namun yang di maksudkan dalam perayaan dalam pembahasan di sini adalah ritual perayaan hari kematian seseorang sebagai bentuk pengagungan atau penghormatan kepadanya atau dalam rangka mendekat diri kepadanya [bertaqorrub] .

Perayaan hari kematian seseorang dikenal pula dengan istilah : Haulan , Mendak Dan Tepung Tahun .

Tradisi pengagungan terhadap hari kematian seseorang , terutama para manusia yang didewakan dan orang-orang yang dianggap penting lagi terhormat , sudah ada dan merebak sejak sebelum Islam datang.

Bahkan mereka kadang mengaitkan nya dengan munculnya tanda-tanda alam seperti gerhana Matahari dan Gerhana Bulan atau yang serupa . Sebagaimana yang terdapat dalam hadits al-Mughirah bin Syu'bah Radhiyallahu 'anhu , dia berkata :

كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ ﷺ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ النَّاسُ : "كَسَفَتِ الشَّمْسُ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيمَ"،  فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ : "إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ، وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا وَادْعُوا اللَّهَ".

”Di masa Rasulullah  pernah terjadi gerhana matahari pada hari kematian Ibrahim. Kemudian orang-orang mengatakan : bahwa munculnya gerhana ini karena kematian Ibrahim.

Maka Rasulullah  bersabda : ‘Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan itu tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalat dan berdo’alah.’” (HR. Bukhari no. 1043).

Dan dalam hadits Aisyah radhiyallahu 'anha : Rosulullah  bersabda :

" إن الشَّمس و القَمَر آيتانِ مِنْ آيَاتِ الله لاَ تنْخَسِفَانِ لِمَوتِ أحد. وَلاَ لِحَيَاتِهِ. فَإذَا رَأيتمْ ذلك فَادعُوا الله وَكبروا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقوا".

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).

===****====

CONTOH ORANG-ORANG YANG DI HAULI ATAU DIRAYAKAN HARI KEMATIAN-NYA :

*****

PERTAMA : HAULAN PARA MANUSIA YANG DIDEWAKAN :

Dalam keyakinan paganisme Konsep Para dewa yang mati dan bangkit kembali, yang juga dikenal sebagai dewa yang "mati lalu bangkit", atau "dewa yang bangkit" adalah konsepsi untuk mengklasifikasikan sejumlah tuhan atau dewa dalam mitologi atau agama bumi (non samawi) yang mengalami kelahiran, mati dengan menderita, muculnya sebuah gerhana atau peristiwa serupa dalam kematiannya, melintasi alam gaib setelah kematian, dan setelah itu terlahir kembali, dalam sensasi simbolik atau literal.

Para laki-laki yang didewakan dan dituhankan yang paling diagungkan hari kematiannya adalah Dewa Osiris, Adonis, Tammuz, Zalmoxis, Phoenix, Baldr, dan Odin.

Sementara Para tuhan wanita atau para dewi yang diyakini pernah mati dan hidup kembali, lalu dirayakan hari kematiannya diantaranya adalah Dewi Inanna (juga dikenal sebagai Ishtar) yang dipuja dari 4000 SM dan Persefone, figur sentral Misteri Eleusinia, yang disembah dari tahun 1700 SM sebagai dewi tanpa nama yang disembah di Kreta.

Sumber : [https://id.wikipedia.org › wiki › Dewa_yang_mati_dan_bangkit_kembali ]

====

BERIKUT INI DAFTAR MANUSIA DEWA YANG DIRAYAKAN HARI KEMATIANNYA :

1. Mitologi Aborigin : [Dewa Julugul dan Dewa Wawalag]

2. Mitologi Akkadia : [Dewa Tammuz dan Dewa Istar]

3. Mitologi Arab : [Dewa Phoenix]

4. Mitologi Aztek : [Dewa Quetzalcoatl dan Dewa Xipe Totec]

5.  Mitologi Kanaan : [Dewa Baal].

6. Mitologie Celt : [Dewa Cernunnos].

7. Mitologi Dacia : [Dewa Zalmoxis]

8. Mitologi Mesir : [Dewa Horus , Osiris , Amun dan Amun-Min (Amin-Min)].

9. Mitologi Etruska : [Dewa Atunis]

10. Mitologi Yunani : [Dewa Adonis , Kronos , Sibele , Dionisos , Orfeus dan Persefone]

11. Mitologi Hindu : [Trimurti ; Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa]

12. Mitologi Jepang : [Dewa Izanagi].

13. Mitologi Khoikhoi : [Dewa Heitsi] .

14. Mitologi Amerika Pribumi : [Dewa Kaknu]

15. Mitologi Nordik : [Dewa Odin , Balder dan Gullveig].

16. Mitologi Frigia : [Dewa Attis]

17. Agama di Romawi kuno : [ Dewa Mitra , Aeneas , Bakhus dan Proserpina]

18. Mitologi Slavia : [ Dewa Veles dan Jarilo ]

19. Mitologi Samaria : [ Dewa Dumuzi dan Inanna ]

Sumber : [https://id.wikipedia.org › wiki › Dewa_yang_mati_dan_bangkit_kembali ]

*****

KEDUA : HAULAN PARA TOKOH LEGENDARIS DI YUNANI :

1. HAULAN [ Peringatan hari Kematian ] Hiakinthia

Haulan hari kematian Hiakinthos di Amiklae dan Sparta diadakan Setahun sekali selama tiga hari.

Festival tahunan untuk mengenang Hiakinthos, pemuda Sparta yang menajdi kekasih Apollo namun mati secara tragis. Festival digealr selama tiga hari dan meliputi kontes atletik yang dilaksanakan di makam Hiakinthos di Amiklae. Di Amiklae juga, dia disembah sebagai dewa.

2. HAULAN Aiora

Haulan ini untuk memperingati hari kematian Ikarios dan Erigone di Athena , setahun sekali pada musim anggur.

Aiora atau "ayunan" adalah festival yang digelar untuk memperingati kematian Erigone dan ayahnya Ikarios. Ikarios dibunuh oleh orang Athena, dan Eriogne menggantung diri sampai mati setelah mengetahui kematian ayahnya. Ikarios adalah pengikut Dionisos, akibatnya sang dewa anggur menghukum rakyat Athena.

Dionisos membuat para gadis Athena menggantung diri. Dionisos melakukannya sampai sang pmebunuh ditemukan.

Untuk memperingatinya, rakyat Athena menggelar festival ini pada masa panen anggur. Pada festival ini, para gadis berayun dengan tali.

3. HAULAN Adonia

Memperingati hari kematian Adonis di adakan setahun sekali . Festival dan perayaan ini dalam rangka untuk mengenang Adonis, pemuda kekasih Afrodit yang mati secara tragis. Para wanita muda merayakan festival ini dengan cara menanam benih di tanah dangkal sehingga bunganya akan cepat tumbuh namun cepat pula layu .

*****

KETIGA : HAULAN DALAM AGAMA YAHUDI.

Diantaranya adalah HAULAN hari wafatnya NABI YUSUF alaihis salam .

BERITA TEMPO.CO

SELASA, 05 JULI 2011 | 09:11 WIB

Seribu Lebih Warga Yahudi Tahlilan di Makam Nabi Yusuf

Peziarah haul di Makam Nabi Yusuf

TEMPO.CO, Nablus - Tradisi haul ziarah kubur disertai tahlilan tidak hanya berlaku di kalangan muslim. Sekitar 1.300 warga Yahudi dari Sabtu malam hingga Ahad subuh lalu berziarah dan menggelar tahlilan di Makam Nabi Yusuf di Kota Nablus, Tepi Barat. 

Acara ziarah sekaligus doa bersama itu sebagai peringatan wafatnya Nabi YusufSudah menjadi tradisi, orang Yahudi selalu memperingati haul para nabi dan pemuka agama mereka. Peringatan itu berlangsung dua bulan setelah seorang keponakan menteri Israel dari Partai Likud terbunuh di Hebron.

Israel menerjunkan sekitar 1.000 tentara dan polisi untuk mengamankan acara itu. Namun seorang polisi veteran di lokasi makam meragukan aparat keamanan dapat mengendalikan situasi “Rasanya kami tidak yakin dapat menjamin keamanan karena dari sekarang orang ingin berdoa di makam itu,” katanya. 

Militer Israel akan memperketat keamanan di sekitar kuburan Nabi Yusuf setelah mengizinkan orang-orang berziarah ke sana.

“Ini soal kebebasan beribadah,” ujar seorang pejabat Komando Pusat IDF (Pasukan Pertahanan Israel). 

Pengamanan pada acara tahlilan akhir pekan lalu itu saja mencapai radius tujuh kilometer. 

HAARETZ/FAISAL ASSEGAF

PHOTO - PHOTO HAULAN VERSI YAHUDI

Orang2 Yahudi Baca Talmud dikuburan


Ketika Haulan Orang2 Yahudi Baca Talmud di kuburan



HAUL Yahudi dan baca kitab suci   

*****

KEEMPAT: HAULAN DALAM UMAT KRISTEN:

Diantaranya adalah HAUL wafatnya ISA AL-MASIH [ YESUS ]

Wafatnya Isa Al-Masih [ Yesus ]  dan Kenaikan Isa al-Masih adalah dua peristiwa sakral bagi umat Nasrani [ Kristen ]  di seluruh dunia. Meski keduanya begitu penting namun masih banyak yang kerap menyamakan dua peristiwa ini, padahal keduanya adalah peristiwa yang berbeda.

Ada Perbedaan antara Wafatnya Isa Al-Masih [ Yesus ]  dan Kenaikan Isa al-Masih :

Wafatnya Isa Al-Masih Menurut KeyakinanUmat Kristiani :

Hari wafatnya Isa Al-Masih disebut juga dengan Jumat Agung. Ini adalah hari Jumat sebelum Minggu Paskah di mana dikenal sebagai hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota.

Kenaikan Isa Al-Masih menurut keyakinan umat Kristiani :

Sementara itu, Kenaikan Isa Al-Masih terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus. Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan yang di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.

HAULAN VERSI KRISTEN KALIMANTAN TENGAH 

Tradisi Paskah di Kalimantan Tengah. Selain selalu menyelenggarakan karnaval atau pawai di jalan, mereka punya kebiasaan ziarah ke makam. Ziarah ke makam yang biasa dilakukan banyak orang pada siang hari itu. Tetapi tradisi disini berbeda. Pada malam Paskah (Sabtu Suci) orang-orangberbondong-bondong mengunjungi makam keluarga mereka untuk menyalakan lilin dan menaburkan bunga diatas makam. Disitu keluarga berkumpul sepanjang malam hingga subuh. Pada waktu subuh sekitar pukul 5 pagi mereka mengadakan ibadah Paskah didekat makam yang dipasang tenda. Biasanya gereja yang membuat tenda itu untuk ibadah. Tidak heran jika hari Minggu Paskah di jam regular gereja-gereja terutama GKE (Gereja Kalimantan Evangelis) hanya didatangi sedikit jemaat, karena mereka rata-rata sudah ibadah subuh tadi.

*****

KELIMA: HAULAN VERSI WARGA TIONGHOA (KONGHUCU)

Foto : Warga Tionghoa gelar ritual Cheng Beng | merdeka.com


Foto : Warga Tionghoa gelar ritual Cheng Beng | merdeka.com

Warga keturunan Tionghoa bersembahyang di makam leluhur saat kegiatan ritual Cheng Beng di kawasan Gunung Gadung, Bogor, Jumat (3/4). Cheng Beng merupakan tradisi ziarah ke makam yang dilakukan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah meninggal.

*****

KEENAM : TRADISI PERAYAAN HAULAN “DIA DE MUERTOS “ DI MEKSIKO

MENGENAL DIA DE LOS MUERTOS, HARI RAYA ORANG MATI DI MEKSIKO

Oleh Melati Pratiwi Jurnalis-Selasa, 28 Maret 2023 |07:00 WIB

Dia De Los Muertos atau disebut juga Day of The Dead merupakan hari raya orang mati dalam kebudayaan MEKSIKO. Bisa dikatakan Dia De Los Muertos ini menyatukan kembali manusia hidup dengan yang sudah tiada.

Berdasarkan dayofthedead.holiday, pada hari raya Dia De Los Muertos, keluarga di Meksiko bakal membuat ofrendas alias persembahan, serta bersuka cita mengenakan kostum dan riasan funky.

Tak lain, hal itu ditujukan guna menghormati keluarga mereka yang telah pergi untuk selamanya.

Menyambut Roh dalam Dia De Los Muertos

Perayaan "Haulan Dia De Los Muertos" ini berlangsung selama dua hari pada bulan November. Pada intinya, ketika orang Meksiko menyambut Dia De Los Muertos, mereka bakal membuat altar atau ofrenda di rumah serta makam pribadi.

Dibangunnya ofrenda ini bermasukan untuk menyambut roh kembali ke alam kehidupan. Biasanya, keluarga yang masih hidup menyiapkan aneka makanan hingga air untuk para roh lantaran sudah melakukan perjalanan jauh. Selain itu, ada pula foto keluarga hingga lilin.

Setiap altar umumnya dihiasi dengan bunga Marigold yang cantik. Bunga-bunga ini tersebar dari altar sampai ke kuburan. Dipercaya, kelopak marigold ini seakan memandu kembali para jiwa pengembara untuk kembali ke tempat peristirahatan.

Dalam perayaan Dia De Los Muertos ini, masyarakat Meksiko juga akan melantunkan pujian, doa, dan menyucikan area sekitar altar yang mereka buat.

Makanan Untuk Roh Orang Meninggal

Seperti sudah disinggung sebelumnya, keluarga yang masih hidup akan menyiapkan berbagai makanan untuk para roh. Antara lain ada Pan De Muerto atau roti orang mati yang punya cita rasa manis,

Roti unik satu ini dibiasi tulang dan tengkorak yang terbuat dari adonan. Ada juga Tengkorak Gula serta minuman fermentasi bernama Pulque yang terbuat dari getah agave.

 Warisan Budaya UNESCO

Dia De Los Muertos sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan budaya Tak Benda sejak tahun 2008. Alhasil, Dia De Los Muertos ditambahkan dalam daftar hari libur.

Untuk itu, orang-orang Meksiko dari berbagai latar belakang agama maupun etnis bisa merayakan Dia De Los Muertos ini. (sal)

Sumber lain :

Tim | CNN Indonesia

Senin, 31 Okt 2022 12:30 WIB

Tradisi Perayaan Hari Orang Mati di Meksiko

Dalam perayaan HAULAN Hari Orang Mati di Meksiko, orang-orang yang hidup mengingat dan menghormati mereka yang telah meninggal, tapi dengan perayaan, bukan kesedihan.
Perayaan Hari Orang Mati di Meksiko. (Foto: AP/Eduardo Verdugo)

Jakarta, CNN Indonesia –

Di Meksiko, ada sebuah tradisi perayaan Día de Muertos yang bisa diartikan sebagai hari peringatan bagi orang-orang yang telah mati atau singkatnya Hari Orang Mati.

Biasanya, Hari Orang Mati di Meksiko dirayakan mulai tanggal 31 Oktober dan berakhir pada 2 November. Selama perayaan Hari Orang Mati, orang-orang yang hidup mengingat dan menghormati orang-orang yang telah meninggal, tetapi dengan perayaan, bukan kesedihan.

Seperti dilansir AP, ketika perayaan ini berlangsung, bunga marigold akan menghiasi jalanan saat musik menggelegar dari speaker-speaker yang dipasang. Orang dewasa dan anak-anak sama-sama berpakaian seperti kerangka manusia dan berfoto, mengabadikan perayaan tahunan yang penuh kegembiraan.

Sumber lain :

Dalam Wikipedia di sebutkan :

Día de Muertos adalah sebuah hari raya Meksiko yang diperingati di seluruh Meksiko, terutama di wilayah bagian Tengah dan Selatan, dan oleh orang-orang keturunan Meksiko yang tinggal di tempat lain, terutama Amerika Serikat. Hari raya ini diakui secara internasional di banyak budaya lainnya.

Tanggal Haulan : Sabtu, 2 November 2024

Dirayakan oleh: Meksiko, dan wilayah-wilayah dengan populasi Hispanik yang besar

Jenis: Kultural; Kristen sinkretis

Makna: Doa dan kenangan akan teman dan anggota keluarga yang telah meninggal dunia

Perayaan: Pembuatan altar untuk mengenang mereka yang telah meninggal, hidangan tradisional untuk Día de Muertos

*****

KETUJUH : HAULAN DALAM AGAMA ISLAM :

Ada sebagian kaum muslimin khususnya di Indonesia yang mengamalkan perayaan HAULAN , yaitu memperingati hari kematian seseorang , terutama para ulama . Yang dikenal pula dengan istilah Mendak dan Tepung Tahun .

HAULAN VERSI UMAT ISLAM
===== 

PEMBAHASAN DALIL HAULAN DALAM SYARIAT ISLAM

Mereka yang melakukan Haulan berpegang kepada dalil-dalil sebagai berikut :

-----

DALIL PERTAMA : HADITS HAULAN PARA SYUHADA UHUD :

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam  kitab Dalaail an-Nubuwwah no. 1233 meriwayatkan dari al-Waaqidi , berkata :

 كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَزُوْرُ الشُّهَدَاءَ بِأُحُدٍ فِي كُلِّ حَوْلٍ. وَ إذَا بَلَغَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُوْلُ: سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّار . ثُمَّ أبُوْ بَكْرٍ كُلَّ حَوْلٍ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ عُمَرُ ثُمَّ عُثْمَانُ. وَ كاَنَتْ فَاطِمَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا تَأتِيْهِ وَ تَدْعُوْ. وَ كاَنَ سَعْدُ ابْنِ أبِي وَقَّاصٍ يُسَلِّمُ عَلَيْهِمْ ثُمَّ يَقْبَلُ عَلَى أصْحَابِهِ، فَيَقُوْلُ ألاَ تُسَلِّمُوْنَ عَلَى قَوْمٍ يَرُدُّوْنَ عَلَيْكُمْ بِالسَّلَامِ

Bahwa Nabi  senantiasa berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun. Dan sesampainya di sana beliau mengucapkan salam dengan mengeraskan suaranya, “Salamun alaikum bima shabartum fani’ma uqbad daar” –QS Ar-Ra’d: 24– Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

Abu Bakar juga melakukan hal itu setiap tahun, kemudian Umar, lalu Utsman. Fatimah juga pernah berziarah ke bukit Uhud dan berdoa. Saad bin Abi Waqqash mengucapkan salam kepada para syuhada tersebut kemudian ia menghadap kepada para sahabatnya lalu berkata :

”Mengapa kalian tidak mengucapkan salam kepada orang-orang yang akan menjawab salam kalian?”(Lihat juga Syarhush Shuduur , karya As-Sayuthi 1/208 .)

DERAJAT HADITS :

Hadist ini sangat lemah dan tidak bisa di jadikan hujjah , disebabkan sbb :

Pertama : Isnadnya Maudlu' ( Palsu ) , Karena Hadist ini mursal jaliy [ مُرْسَل جَلِيّ ] dan dalam ilmu hadist kedudukannya mardud (ditolak). Hadits Mursal datang dari perkataan tabi’in, tetapi seolah-olah seperti perkataan Nabi  dan perbuatannya atau seolah-olah Rasulullah  hadir untuk melakukan perbuatan.

Ringkasnya : Mursal itu yang terputus. Dan Jaliy itu yang terang benderang dan nyata. 

Jadi mursal jaliy artinya yang putus dengan nyata-nyata, menurut pembicaraan ilmu hadits, ditentukan mursal jali itu untuk satu hadits yang diriwayatkan seorang rowi dari seorang syaikh, tetapi syaikh ini tidak hidup semasa atau tidak sezaman dengannya.

Dan dalam sanad hadist ini terdapat pula perawi yang bernama Al-waaqidy yang hidup pada tahun 130 H hingga 207 H, meriwayatkan langsung tanpa perantara perbuatan Rosulullah saw yang wafatnya pada tahun 10 H.

Kedua : Di tambah lagi perawinya yaitu Al-Waaqidi ini tidak bisa dipercaya oleh kebanyakan ulama hadist, dia adalah Abu Abdillah Muhammad bin Umar bin Waqid As-Sahmy ( wafat pd thn 207 H / 823M) .

Imam Adz-Dzahabi dalam siyar a’laamin Nubalaa 9/457 berkata:

وَذَكَرَهُ البُخَارِيُّ، فَقَالَ: سَكَتُوا عَنْهُ، تَرَكَهُ: أَحْمَدُ، وَابْنُ نُمَيْرٍ.وَقَالَ مُسْلِمٌ، وَغَيْرُهُ: مَتْرُوْكُ الحَدِيْثِ.وَقَالَ النَّسَائِيُّ: لَيْسَ بِثِقَةٍ.

Dan Imam Bukhori ( at-Tariikhul Kabiir 1/178 ) menyebutkannya ( Al-Waaqidy ) dengan mengatakan : “ mereka ( para ulama ahli hadits ) diam tentang dia ( al-Waaqidy), sementara imam Ahmad dan Ibnu Numeir meninggalkan hadits-haditsnya “. Imam Muslim berkta : ” Yang ditinggalkan haditsnya “. Dan An-Nasaa’i berkata , “ tidak di percaya “.

Dan al-Hafizh Ibnu Hajar berkata menyimpulkan ttg status Al-Waaqidy, “Matruk (ditinggalkan haditsnya) sekalipun dia itu luas ilmunya.”

Di tambah lagi di dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Al-Hasan bin al-Faraj al-Khayyaath , dia itu متروك الحديث / ” Yang ditinggalkan haditsnya “.

Hadits ini di riwayatkan pula oleh Abdurrozzaaq Ash-Shan’aani dlm al-Mushonnaf no. 6545 , 6716 , Ibnu Syabbah an-Numairy dlm Tarikh al-Madinah no. 350 , 381 dan Ibnu Jarir ath-Thabary dlm Tafsirnya Jaamiul Bayan no. 18661 .

Sanad hadits riwayat Abdurrozzaaq lemah / dhoif karena mursal . Sanad Ibnu Jarir juga sama Mursal dan terdapat perawi yang namanya Abdul Mutsannaa bin Ibrahim al-Amaly , dia itu tidak dikenal keadaanya ( مجهول الحال) .

Adapun sanad Ibnu Syabbah juga Mursal , dan terdapat perawi yang bernama Abdul Aziiz az-Zuhry , dia itu orang yang di tinggalkan hadits-haditsnya (متروك الحديث ) .

----

DALIL KE DUA :
HADITS HAULAN NABI  TERHADAP KHADIJAH radhiyallahu 'anha .

HADITS KE 1: HADITS 'AISYAH رضي الله عنها

'Aisyah رضي الله عنها berkata :

ما غِرْتُ علَى امْرَأَةٍ للنَّبيِّ ﷺ، ما غِرْتُ علَى خَدِيجَةَ، هَلَكَتْ قَبْلَ أنْ يَتَزَوَّجَنِي؛ لِما كُنْتُ أسْمَعُهُ يَذْكُرُهَا، وأَمَرَهُ اللَّهُ أنْ يُبَشِّرَهَا ببَيْتٍ مِن قَصَبٍ، وإنْ كانَ لَيَذْبَحُ الشَّاةَ فيُهْدِي في خَلَائِلِهَا منها ما يَسَعُهُنَّ.

"Tidaklah aku cemburu kepada istri Nabi  seperti kecemburuanku kepada Khadijah, dia wafat sebelum beliau  menikahiku ; [ aku tahu itu ] karena aku sering mendengar beliau  menyebut-nyebutnya.

"Dan Allah memerintahkan Nabi  agar memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah dari mutiara di surga."

Dan jika Nabi  menyembelih kambing ; maka Nabi hadiahkan kepada teman-teman dekat Khadijah hingga dapat memenuhi kebutuhannya ".

[ HR. Bukhori no. 3816 dan Muslim no. 2435 ]

Lafadz lain dalam Shahih Bukhori dan Shahih Muslim :

مَا غِرْتُ عَلَى أَحَدٍ مِنْ نِسَاءِ النَّبيِّ ﷺ مَا غِرْتُ عَلَى خديجةَ رضي اللَّه عنها، ومَا رَأَيْتُهَا قَطُّ، ولَكِنْ كَانَ يُكْثِرُ ذِكْرَهَا، وَرُبَّما ذَبح الشَّاةَ ثُمَّ يُقَطِّعُهَا أَعْضَاء، ثُمَّ يَبْعَثُهَا في صدائِق خدِيجةَ، فَرُبَّما قلتُ لَهُ: كَأَنْ لَمْ يَكُنْ في الدُّنْيَا إِلَّا خديجةُ! فيقولُإِنَّها كَانَتْ، وكَانَتْ، وكَانَ لي مِنْهَا ولَدٌ

"Tidaklah aku cemburu kepada para istri Nabi  seperti kecemburuanku kepada Khadijah, dan aku sama sekali belum pernah melihatnya .

Terkadang beliau menyembelih domba, lalu memotongnya menjadi beberapa bagian, dan mengirimkannya ke teman-teman dekat Khadijah.

Terkadang aku berkata padanya : Seakan-akan tidak ada wanita lain di dunia ini kecuali Khodijah .

Lalu beliau menjawab :  Sesungguhnya dia itu pernah ini , dan itu , dan aku pernah memiliki seorang putra darinya ".

[ HR. Bukhori no. 3818 dan Muslim no. 2435 ]

Lafadz lain :

ما غِرْتُ على أَحَدٍ من أَزْوَاجِ النبيِّ ﷺ ما غِرْتُ على خديجةَ وما بي أنْ أَكُونَ أَدْرَكْتُها وما ذلكَ إلَّا لِكَثْرَةِ ذكرِ رسولِ اللهِ ﷺ لها وإنْ كان لَيذبحُ الشَّاةَ فَيَتَتَبَّعُ بِها صدايقَ خديجةَ فَيُهْدِيها لهُنَّ

“Aku tidak pernah cemburu kepada salah seorang dari istri-istri Nabi  melainkan kecemburuanku kepada Khadijah, meskipun aku tidak pernah berjumpa dengannya, tetapi Nabi  begitu banyak menyebut namanya.

Biasanya jika beliau menyembelih kambing ; maka beliau perintahkan : ‘bagikan ini kepada teman-teman dekat Khadijah.” (HR. Al-Bukhari no. 3818 dan Muslim no. 2435 )

Lafadz lain :

«ﻣَﺎ ﻏﺮﺕ ﻋَﻠَﻰ اﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻣَﺎ ﻏِﺮْﺕُ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔَ ﻣِﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ ﺫِﻛْﺮِ ﺭَﺳُﻮﻝِ اﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﻳَّﺎﻫَﺎ قالَتْ: وتَزَوَّجَنِي بَعْدَهَا بثَلَاثِ سِنِينَ، وأَمَرَهُ رَبُّهُ عزَّ وجلَّ أوْ جِبْرِيلُ عليه السَّلَامُ أنْ يُبَشِّرَهَا ببَيْتٍ في الجَنَّةِ مِن قَصَبٍ.»

"Tidaklah aku cemburu kepada seorang wanita seperti kecemburuanku kepada Khadijah, karena Rasulullah  sering menyebut-nyebutnya. Beliau  menikah denganku 3 tahun kemudian setelah Khadijah radhiyallahu ‘anhu wafat .   

"Dan Rabb nya atau Jibril memerintahkan Nabi  agar memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah dari mutiara di surga."

[ HR. Bukhori no. 3817 dan Muslim no. 2435 ]

HADITS KE 2 : HADITS ABU HURAIRAH رضي الله عنها :

Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;

أَتَى جِبْرِيلُ النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ خَدِيجَةُ قَدْ أَتَتْ مَعَهَا إِنَاءٌ فِيهِ إِدَامٌ أَوْ طَعَامٌ أَوْ شَرَابٌ فَإِذَا هِيَ أَتَتْكَ فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنْ رَبِّهَا وَمِنِّي وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيهِ وَلَا نَصَبَ

'Malaikat Jibril 'alaihis salam mendatangi Nabi  lalu berkata ;

"Wahai Rasulullah, Ini Khadijah, datang membawa bejana berisi lauk pauk atau makanan atau minuman. Bila nanti dia sudah menjumpaimu, sampaikan salam dari Rabb-Nya dan dariku dan berilah kabar gembira kepadanya dengan rumah di surga yang terbuat dari mutiara yang isinya tidak ada suara hiruk pikuk dan kelelahan". [ HR. Bukhori no. 3536 ]

HADITS KE 3 : HADITS 'AISYAH رضي الله عنها :

Imam Bukhori berkata : Dan telah berkata Isma'il bin Khalil telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata;

اسْتَأْذَنَتْ هَالَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ أُخْتُ خَدِيجَةَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فَعَرَفَ اسْتِئْذَانَ خَدِيجَةَ فَارْتَاعَ لِذَلِكَ فَقَالَ اللَّهُمَّ هَالَةَ قَالَتْ فَغِرْتُ فَقُلْتُ مَا تَذْكُرُ مِنْ عَجُوزٍ مِنْ عَجَائِزِ قُرَيْشٍ حَمْرَاءِ الشِّدْقَيْنِ هَلَكَتْ فِي الدَّهْرِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ خَيْرًا مِنْهَا

"Halah binti Khuwalid, saudara perempuan Khadijah meminta izin Rasulullah SAW, lalu beliau teringat cara dan suara Khadijah meminta izin.

Beliau tertegun sejenak namun segera berujar: "Ya Allah, ini Halah".

'Aisyah radliallahu 'anha berkata; "Aku menjadi cemburu karenanya lalu aku katakan;

"Kamu mengingat terus si nenek tua dari Quraisy itu , yang kedua rahangnya telah merah itu (sindiran untuk orang yang sudah tua). Dia telah lama wafat . Padahal Allah telah memberi ganti untukmu dengan yang lebih baik darinya?". [ HR. Bukhori no. 3536 ]

Ucapannya: Fartaaha dengan menggunakan ha’ dan dalam Al-jam’u bainas shahihain oleh Humaidi disebutkan: Farta’a dengan menggunakan ‘ain, artinya ialah memperhatikan padanya. Kalau fartaha artinya menjadi gembira.

FIQIH HADITS :

Al-Muhtarom al-'Allaamah KH. Marzuqi Mustamar, Ketua PWNU Jatim, dalam ceramahnya dan dalam kitabnya "Al-Muqtathafat" menjadikan hadits-hadits di atas sebagai dalil akan disyariatkannya melakukan acara haulan [ memperingati atau merayakan hari kematian seseorang] . Dengan alasan bahwa dalam hadits tsb Nabi  senantiasa ber Haulan / memperingati hari wafatnya Khodijah رضي الله عنها .

------

BENARKAH KANDUNGAN HADITS-HADITS DI ATAS ADALAH BAHWA NABI  SENANTIASA MELAKUKAN HAULAN HARI WAFATNYA KHADIJAH radhiyallahu ‘anha ?

PENULIS JAWAB : Bahwa Apa yang Nabi  lakukan terhadap Khodijah setelah wafat , tujuannya adalah dalam rangka menjaga serta memelihara hubungan silaturrahmi dan persahabatan dengan para kerabat dan para sahabat istrinya Khodijah radhiyallahu 'anha, bukan bertujuan untuk melakukan haulan hari wafatnya .

Dan yang demikian itu sejalan dengan sabda-sabda beliau  tentang cara berbakti seseorang terhadap kedua orang tuanya dan berbuat baik pada keluarganya yang telah meninggal .

Sabda-sabda tsb adalah sbb :

Hadits ke 1 :

Dari Abullah bin Umar , bahwa Rasulullah bersabda: 

مِنْ أبَرِّ البِرِّ، أن يصل الرَّجل أهلَ وُدِّ أبيه بَعْدَ أن يُوَلِّي

"Sesungguhnya termasuk katagori berbakti yang paling baik adalah seseorang menyambung tali silaturahim dengan keluarga teman dekat bapaknya setelah dia meninggal dunia." [ HR. Muslim no. 2552 ] .

Hadits ke 2 :

Dari Abu Burdah radhiyallahu ‘anhu :

قَدِمتُ المدينةَ فأتاني عبدُ الله بنُ عمر رضي الله عنهما فقال: أتدري لِمَ أتيتُكَ؟ قلتُ: لا. قال: سمعتُ رسول الله ﷺ يقول: "مَنْ أحَبَّ أنْ يَصِلَ أَبَاهُ فِي قَبْرِهِ؛ فَلْيَصِلْ إِخْوَانَ أَبِيهِ بَعْدَهُ

Aku pergi ke kota Madinah di sana Aku dikunjungi oleh Abdullah bin Umar .

Kemudian dia berkata, "Tahukah engkau kenapa aku mengunjungimu?" Aku jawab, "tidak tahu."

Dia mengatakan : "aku mendengar Rasulullah bersabda :

"Barangsiapa yang ingin menyambung tali silaturahmi bapaknya yang sudah ada di alam kubur , maka hendaknya menyambung tali silaturahmi dengan kawan-kawan bapaknya setelah dia wafat ."

[ HR. Ibnu Hibbaan dalam Shahihnya no. 432 dan Abu Ya'la no. 5669 ]

Dishahihkan oleh al-Albaani dalam Shahih al-Jaami' no. 5960 dan as-Silsilah ash-Shahihah no. 1432 .

Hadits ke 3 :

Dari Malik bin Rabi'ah as-Saidi radhiyallahu ‘anhu :

بينا نحن جلوس عند رسول الله ﷺ إذ جاءه رجل من بني سلمة فقال: يَا رَسُولَ اللّهِ، هَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ شَيْءٍ لِوَالِدَيَّ أَبِرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ وَفَاتِهِمَا؟ فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: "نَعَمْ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا

Ketika kami duduk bersama Rasulullah  datanglah seorang dari kabilah Bani Salamah dan bertanya :

"Wahai Rasulullah, apakah ada bakti yang tersisa untuk kedua orang tuaku yang dapat aku lakukan setelah mereka meninggal? "

Beliau menjawab : "Na'am ! dengan mendoakan mereka, menunaikan janji mereka, menyambung tali silaturahmi yang pernah mereka lakukan, dan memuliakan teman dekatnya setelah mereka berdua wafat."

[ HR. Abu Dawud (5142), Ahmad (3/497) (16103), Al-Tabarani (19/267) (592), Al-Hakim (4/171), dan Al-Bayhaqi (4/28) (7142). ).

Hadits ini di hasankan oleh Ibnu al-Arabi dalam “عارضة الأحوذي” (4/307), dan Bin Baaz berkata  dalam “Majmu’ Fatwa Ibn Baz” (25/372): kokoh .

Akan tetapi di dha'ifkan oleh Al-Albani dalam “Dha’iif Sunan Abi Daud .

-----

NABI  MELARANG UMATNYA MERAYAKAN DIRI NYA :

Nabi  melarang umatnya menjadikan kuburan beliau  sebagai sarana Ied , Perayaan , Haulan dan tempat berdoa  .

Dalam hadist Ali bin Abi Tholib radhiallahu 'anhu disebutkan bahwa Nabi  bersabda :

لا تجعلوا قبري عيدًا ، ولا تجعلوا بيوتَكم قبورًا ، وصلوا عليَّ وسلِّمُوا حيثُما كنتم ، فسيبلُغُنِي سلامُكم وصلاتُكم

“Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai IED [PERAYAAN] , dan jangan lah kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan, , bershalawat dan salamlah kalian kepadaku dimanapun kalian berada karena shalawat dan salam kalian akan sampai kepadaku ”.

[Hadits ini dishahihkan Al Albani dalam Fadhlush Sholaah no. 20 ]

Dan dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah  bersabda:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا ، وَلَا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا ، وَصَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ

“Janganlah kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan, dan jangan kalian jadikan kuburanku sebagai IED [PERAYAAN] , bershalawatlah kalian kepadaku karena shalawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun engkau berada”

[HR. Abu Daud (2042), Imam Ahmad (8605), Ath Thabrani dalam Al Ausath (8/81), dan yang lainnya].

DERAJAT HADITS

Semua perawi hadits ini tsiqah kecuali Abdullah bin Nafi’ Al Makhzumi, ia diperselisihkan statusnya.

Ibnu Ma’in menganggapnya tsiqah, namun Al-Bukhari berkata: “ada kekurangan pada hafalannya”.

Ibnu Hajar berkata: “ia tsiqah, shahihul kitab, namun hafalannya layyin (agak lemah).”

Maka perawi yang demikian lebih tepat dihukumi  shaduq, hasan haditsnya, wallahu a’lam. Dan terdapat syawahid dari jalan Ali bin Abi Thalib, Al Hasan bin Ali dan sahabat yang lain, sehingga hadits ini terangkat menjadi shahih. 

Syaikhul Islam dalam  Al-Iqtidha (2/169) mengatakan: “hadits ini hasan dan memiliki beberapa  syawahid “.

Hadits ini dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud (2042).

Dari Aisyah radliyallahu 'anha bahwasannya Rosulullah  bersabda di saat beliau sakit menjelang akhir hayatnya :

(( لَعَنَ اللَّهُ اليَهُودَ وَالنَّصَارَى، اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا ))، قَالَتْ: وَلَوْلاَ ذَلِكَ لَأَبْرَزُوا قَبْرَهُ غَيْرَ أَنِّي أَخْشَى أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا

" Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Kristen yang telah menjadikan kuburan para nabinya sebagai masjid-masjid ( tempat-tempat ibadah ).

Aisyah berkata : " “Kalau bukan karena takut (laknat) itu, niscaya kuburan beliau ditempatkan di tempat terbuka. Hanya saja aku takut kuburannya itu akan dijadikan sebagai masjid (tempat ibadah) “ . ( HR. Bukhori no. 1330 dan Muslim no. 529 ).

Syeikh al-Albaani berkata :

أي كُشِفَ قَبْرُهُ ﷺ وَلَمْ يُتَّخَذْ عَلَيْهِ الْحَائِلُ، وَالْمُرَادُ دَفْنُ خَارِجَ بَيْتِهِ، كَذَا فِي ((فَتْحِ الْبَارِي))

Yakni : kuburan beliau  terbuka dan tidak ada penghalang . Dan yang dimaksud adalah penguburannya di luar rumahnya, demikianlah seperti yang terdapat dalam “Fath al-Bari”. [Dikutip dari Hamisy كتاب الموسوعة العقدية – الدرر السنية 3/213]

Dan dari ‘Aisyah dan Ibnu ‘Abbas radliyallaahu ‘anhum , mereka berkata :

لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ ، فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ ، فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ : (( لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى اليَهُودِ وَالنَّصَارَى ، اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا ))

Ketika Rasulullah  kesehatannya menurun pada saat-saat akhir hidupnya, beliau menutupkan kain khamishah-nya (selimut wolnya) pada wajahnya, namun beliau melepas kain tersebut dari wajahnya ketika bapasnya semakin terganggu seraya bersabda : 

“Laknat Allah atas orang-orang Yahudi dan Nashrani dimana mereka telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid”. 

Aisyah berkata : “Beliau memperingatkan agar tidak melakukan seperti apa yang mereka lakukan”.

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 435 & 436, Muslim no. 531, Ibnu Hibban no. 6619, Abu ‘Awaanah 1/399, An-Nasa’i 1/115; dan yang lainnya].

Al-Haafidh Ibnu Hajar berkata tentang hadits di atas :

كَأَنَّهُ ﷺ عَلِمَ أَنَّهُ مُرْتَحِلٌ مِنْ ذَلِكَ الْمَرَضِ، فَخَافَ أَنْ يُعَظَّمَ قَبْرُهُ كَمَا فَعَلَ مَنْ مَضَى، فَلَعَنَ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى إِشَارَةً إِلَى ذَمِّ مَنْ يَفْعَلُ فِعْلَهُمْ

 “Seakan-akan Nabi  telah mengetahui bahwa beliau akan wafat melalui sakit yang beliau derita, sehingga beliau khawatir kubur beliau akan diagung-agungkan seperti yang telah dilakukan orang-orang terdahulu. Oleh karena itu, beliau melaknat orang-orang Yahudi dan Nashrani sebagai isyarat yang menunjukkan celaan bagi orang yang berbuat seperti perbuatan mereka” [Fathul-Baariy, 1/532].

====

FATWA MUKTAMAR NU [Nahdhotul Ulama ]:

Menurut Muktamar NU ke-1 Tahun 1926 : Bahwa Selamatan Setelah Kematian dan Semacamnya Adalah Bid'ah Tercela

Acara haulan dan semacamnya yang berkaitan dengan  peringatan (selamatan) orang meninggal sejatinya tidak sesuai dengan keputusan Muktamar NU ke-1 di Surabaya tanggal 13 Rabiuts Tsani 1345 H/21 Oktober 1926.

Karena dalam muktamar itu dirujukkan pada hadits riwayat Imam Ahmad :

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْبَجَلِيِّ ، قَالَ : كُنَّا نَعُدُّ الاِجْتِمَاعَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنَ النِّيَاحَةِ.

Dari Jarir bin Abdullah al Bajali yang berkata:”Kami menganggap berkumpul di (rumah keluarga) mayit dengan menyuguhi makanan pada mereka, setelah si mayit dikubur, itu sebagai bagian dari RATAPAN (YANG DILARANG).” ( hadist ini di sahihkan oleh Syueb al-Arnauth ).

Kitab I’anatut Thalibin yang dirujuk Muktamar NU ke-1 itu di antaranya menegaskan:

"وَلَا شَكَّ أَنَّ مَنْعَ النَّاسِ مِنْ هَذِهِ الْبِدْعَةِ الْمُنْكَرَةِ فِيهِ إِحْيَاءٌ لِلسُّنَّةِ، وَإِمَاتَةٌ لِلْبِدْعَةِ، وَفَتْحٌ لِكَثِيرٍ مِنْ أَبْوَابِ الْخَيْرِ، وَغَلْقٌ لِكَثِيرٍ مِنْ أَبْوَابِ الشَّرِّ".

“Dan tidak diragukan lagi bahwa melarang orang-orang untuk melakukan Bid’ah Mungkarah itu adalah menghidupkan Sunnah, mematikan Bid’ah, membuka banyak pintu kebaikan, dan menutup banyak pintu keburukan”.

HAULAN adalah bagian dari pada praktik ibadah yang biasa di lakukan oleh umat-umat sebelum Islam seperti yang di lakukan oleh orang-orang yahudi , kristen dan lainnya .

Benar apa yang telah di sinyalir oleh Rosulullah  . Dalam hadits Abu Said Al-Khudry , Rosulullah  bersabda :

« لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًابِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْدَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ » .قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى. قَالَ : « فَمَنْ » .

" Sungguh kalian akan menapak tilasi jejak-jejak (sunah-sunah) orang-orang dahulu sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga ketika mereka memasuki lubang biawak, kalian mengikutinya ".

Kami bertanya : Wahai Rosulullah, orang-orang Yahudi dan Kristen ?

Beliau menjawab : " Kemudian siapa lagi ? ". ( HR. Bukhory no. 3456 , 7320 dan Muslim no. 2669 ).

*****

7 FESTIVAL KEMATIAN ATAU HARI ORANG MATI PALING UNIK DI DUNIA

Oleh AIkbal Tawakal - 19 Januari 2023, 10:47 WIB

PIKIRAN RAKYAT - Penghormatan terhadap kematian merupakan bagian besar dari banyak budaya di dunia. Dengan kepercayaan seputar apa yang terjadi setelah orang meninggal yang bisa menyebabkan perang, diskusi, dan spekulasi selama ribuan tahun. Salah satu budaya penghormatan terhadap kematian terkenal di dunia yakni Dia de Los Muertos atau Hari Orang Mati di Meksiko. Ternyata ada banyak festival menarik terkait dengan kematian yang dirayakan di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, berikut Pikiran-Rakyat.com rangkum 7 festival kematian dari berbagai negara di seluruh dunia.

1. Fiesta de Santa Marta de Ribarteme (Spanyol)

Juga dikenal sebagai Festival Pengalaman Mendekati Kematian, Fiesta de Santa Marta de Ribarteme dirayakan di kota kecil Las Nieves di Spanyol. Tidak seperti banyak festival Eropa yang muram, acara ini sebenarnya diadakan di puncak musim panas — 29 Juli setiap tahun. Seperti banyak pesta Spanyol, perayaan Fiesta de Santa Marta de Ribarteme didominasi oleh prosesi yang dipimpin oleh patung Santa Marta atau saudara perempuan Lazarus, Martha.

2. Obon (Jepang) :

Festival Obon. Sejarah keluarga dan leluhur memainkan peran besar dalam budaya di Jepang. Maka tidak heran jika ada festival yang didedikasikan untuk periode di mana roh leluhur dipercaya melakukan perjalanan kembali ke tanah kehidupan. Ini adalah tema serupa di sebagian besar dunia, tetapi di Jepang dirayakan sebagai Obon, atau terkadang disingkat menjadi Bon saja. Dirayakan pada tanggal 15 bulan 7 tahun lunar, Obon biasanya digelar pada pertengahan Agustus. Selama waktu ini, lentera dinyalakan untuk membantu memandu arwah pulang, serta makanan yang dipersembahkan di altar rumah. Seperti banyak acara zikir lainnya, makam orang yang meninggal juga lebih banyak dikunjungi selama Obon. Setelah Obon hampir berakhir, lentera diluncurkan ke air untuk membantu memandu arwah orang yang mereka cintai kembali ke tempat peristirahatan mereka.

3. Samhain (Inggris).

Samhain. Samhain dan Halloween merupakan festival yang berbeda meski memiliki tanggal perayaan yang sama yaitu 31 Oktober. Samhain berasal dari tradisi pagan dan Celtic, populer di Inggris sebelum agama Kristen. Festival ini masih dirayakan di negara bagian Inggris, khususnya di Skotlandia. Samhain merayakan penyambutan panen dan malam-malam gelap yang akan datang. Pada Abad Pertengahan, ini berubah menjadi api unggun yang lebih modern untuk melindungi dari penyihir, dengan orang mengukir lobak, pendahulu jack-o'-lantern modern.

4. Pchum Ben (Kamboja)

Pchum Ben di Kamboja berlangsung selama 15 hari. Festival ini adalah waktu untuk berkumpul dan menghormati mereka yang telah meninggal. Setiap hari, tidak peduli seberapa sibuknya Anda, umat harus mengunjungi pagoda setempat dengan membawa persembahan dan makanan. Hari terakhir biasanya pada 28 September. Pada saat inilah semua orang berkumpul bersama untuk mengingat dan merasa kasihan kepada mereka yang telah hilang. Selain Tahun Baru Buddha, ini adalah tanggal terpenting dalam kalender Kamboja. 5. Radonitsa (Rusia, Ukraina, dan Belarusia) Radonitsa. Radonitsa. Dirayakan pada Selasa kedua setelah Paskah Ortodoks, Radonitsa adalah festival peringatan dan perayaan kematian yang populer di seluruh Rusia, Ukraina, dan Belarusia. Dikatakan sebagai hari untuk bersukacita dan merayakan kehidupan yang telah berlalu daripada muram karenanya. Kerabat mengunjungi kuburan orang mati dan berpesta bersama mereka atau meninggalkan telur Paskah dan permen sebagai persembahan. Kadang-kadang mereka akan menyalakan lilin atau makan tradisional lengkap. Ini bervariasi dari kota ke kota, tetapi itu tidak pernah menjadi kesempatan yang menyedihkan.

6. Tiwah (Indonesia) .

Tiwah. Biasanya, satu pemakaman sudah cukup, namun bagi masyarakat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah di Indonesia, satu pemakaman saja bisa berarti bencana bagi tanaman dan menyebabkan kelaparan atau bahkan wabah penyakit. Itu sebabnya mereka memiliki tradisi pemakaman kedua yang disebut tiwah. Festival ini melibatkan penggalian mayat beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah penguburan awal. Kemudian keluarga mengambil tulang dan meletakkannya di peti atau osuarium upacara. Orang Dayak Ngaju percaya bahwa proses ini adalah mereka membimbing orang yang mereka cintai ke dunia roh. Tanpa melakukannya dapat menimbulkan masalah bagi yang hidup.

7. Thursday of the Dead (Timur Tengah dan Mediterania)

Dirayakan lintas agama di bekas wilayah Levant, yang sekarang dikenal sebagai Mediterania Timur dan Timur Tengah, Thursday of the Dead atau Kamis Orang Mati dirayakan oleh Muslim dan Kristen di daerah ini. Dianggap sebagai hari Perjamuan Terakhir terjadi, Kamis Orang Mati dirayakan di pagi hari, tidak seperti hari libur Kamis Putih yang serupa. Ini adalah waktu untuk mengingat mereka yang telah hilang tetapi juga untuk membantu mereka yang membutuhkan. Merupakan hal yang umum bagi roti dan permen untuk diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan, menjaga lingkaran kehidupan tetap berjalan. Dengan demikian, sekarang juga disebut Hari Manis.***

 

 

Posting Komentar

0 Komentar