Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

SEJARAH TRADISI PERAYAAN HARI KELAHIRAN (UL-TAH) SEBELUM ISLAM DATANG DAN SESUDAH-NYA.

SEJARAH TRADISI UL-TAH DAN HAR-LAH SEBELUM ISLAM DATANG DAN SESUDAH-NYA.

SIAPAKAH MANUSIA PERTAMA YANG DI ULANG TAHUNI ?

*****

Oleh Abu Haitsam Fakhry

KAJIAN NIDA AL-ISLAM

====

===

DAFTAR ISI :

  • DEFINISI HARI KELAHIRAN (HAR-LAH)
  • SEJAK KAPAN TRADISI ULANG TAHUN DIMULAI ?:
  • SIAPAKAH MANUSIA PERTAMA YANG DIRAYAKAN HARI LAHIR-NYA?
  • NAMRUD DAN MITOS 25 DESEMBER KELAHIRAN PARA DEWA DAN LAHIRNYA TRADISI ULTAH:
  • KENAPA HARI KELAHIRAN DEWA MATAHARI HARUS TANGGAL 25 DESEMBER ?
  • SELAIN NAMRUD, MANUSIA DEWA LAIN-NYA YANG DIRAYAKAN HARI KELAHIRAN-NYA:
  • BERAWAL DARI ULANG TAHUN KELAHIRAN NAMRUD DEWA MATAHARI (MUSUH DAKWAH NABI IBRAHIM A.S)
  • AWAL MULA TRADISI UL-TAH DI EROPA BERTUJUAN MINTA PERLINDUNGAN & KEBERKAHAN KEPADA DEWI BULAN “ARTHEMIS“
  • ASAL USUL MITOS DAN KHURAFAT POHON CEMARA (NATAL) :
  • MITOS DAN KHURAFAT KARANGAN BUNGA DAN DAUN CEMARA
  • KHURAFAT RANGKAIAN DAHAN POHON CEMARA BERBENTUK BUNDAR
  • SEJARAH RANGKAIAN BUNGA :
  • OBELISK, KIBLAT IBADAH PARA PEMUJA DEWA MATAHARI
  • KENAPA MONAS MIRIP BENTUK OBELISK DEWA MATAHARI? SIMBOL APAKAH DIBALIK BENTUK MONAS ?
  • OBELISK JUGA MERUPAKAN SIMBOL ILLUMINATI :
  • ASAL USUL OBELISK DI MESIR :
  • SEBAB MUNCULNYA PENYEMBAHAN TERHADAP DEWA TATA SURYA
  • DEWA TATA SURYA PADA MASA NABI IBRAHIM (AS)
  • DEWA MATAHARI NAMRUD
  • NAMRUD DEWA MATAHARI DAN KRONOLOGI PENYEBARAN AJARANNYA KE SELURUH DUNIA
  • DAKWAH IBRAHIM TERHADAP DEWA MATAHARI NAMRUD & KAUMNYA :
  • PEMBANGKANGAN RAJA NAMRUD TERHADAP DAKWAH NABI IBRAHIM AS
  • AKHIR PERJALANAN NAMRUD :
  • KESIMPULAN TENTANG NAMRUD DEWA MATAHARI, PELOPOR UL-TAH
  • SEJARAH AWAL MULA PERAYAAN HARI KELAHIRAN NABI ISA A.S (HARI NATAL YESUS)
  • BENARKAH 25 DESEMBER ITU HARI KELAHIRAN NABI ISA AS ?
  • KONTROVERSI SEKITAR SEJARAH KELAHIRAN ISA AL-MASIH (HARI NATAL YESUS)
  • KELAHIRAN NABI ISA ‘ALAIHIS SALAM MENURUT AL QUR’ANUL KARIM

*****

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

====*****====

DEFINISI HARI KELAHIRAN (HAR-LAH).

Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas disebutkan :

Hari kelahiran atau Hari Lahir (HarLah) atau Ulang tahun adalah hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, peringati ulang tahun atau hari lahir seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun atau hari lahir dengan keluarga dan/atau teman

NATAL : Semakna Hari Kelahiran adalah NATAL, sebagaimana yang disebutkan dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas :

Kata "natal" diserap dari bahasa Portugis, yaitu natal, yang diturunkan dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir), merupakan bentukan kata kerja nāscor (nāsceris, nāscī, nātus sum). [Lihat : "Charlton T. Lewis, Charles Short, A Latin Dictionary, nascor". www. perseus.tufts.edu. Diakses tanggal 25 Desember 2021].

Kata tersebut juga dipakai dalam bahasa-bahasa Roman lainnya, seperti natale (Italia), dan nadal (Katala). Kata nadal dalam bahasa Spanyol mulai usang dan secara bertahap kata navidad mulai sering dipakai untuk merujuk hari natal dengan ucapan khas yang mendunia yaitu "Feliz Navidad". [ Natal do Senhor Jesus, evangelizo.org, VISÃO Júnior 25 de Dezembro de 2011]

Dalam Bible atau Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus.

MAULID & MILAD : Semakna dengan Hari Kelahiran adalah MAULID atau MILAD. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari kelahiran.

Menggunakan ketiga kata di atas dalam satu napas tentu banyak membuat orang marah. Seolah-olah penulis menyamakan ketiga peristiwa itu karena masing-masing memiliki arah dan tujuan yang berbeda.

Harlah (hari lahir) digunakan untuk menunjuk pada saat kelahiran seseorang atau sebuah institusi. Dengan demikian, ia memiliki "arti biasa" yang tidak ada kaitannya dengan agama.

Sementara bagi kaum Muslimin, kata Maulid selalu diartikan saat kelahiran Nabi Muhammad ﷺ.

Dan kata “Natal” bagi kebanyakan orang, termasuk kaum Muslimin dan terlebih -lebih umat Kristen, memiliki arti khusus yaitu hari kelahiran Isa Al -Masih.

Istilah itu memang harus dibedakan satu dari yang lain. Penyampaiannya pun dapat memberikan kesan lain, dari yang dimaksudkan oleh orang yang mengucapkannya.

Natal, yang menurut arti bahasanya adalah sama dengan kata harlah, hanya dipakai untuk Nabi Isa al-Masih belaka. Jadi ia mempunyai arti khusus, lain dari yang digunakan secara umum -seperti dalam bidang kedokteran, seperti perawatan prenatal yang berarti "perawatan sebelum kelahiran".

Yang dimaksud dalam peristilahan 'Natal' adalah saat Isa Al-Masih dilahirkan ke dunia oleh "perawan suci" Maryam. Karena itulah ia memiliki arti tersendiri, yaitu menurut keykinan umat Kristiani adalah saat kelahiran anak manusia bernama Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Karena kaum Nasrani mempercayai adanya dosa asal. Anak manusia yang bernama Yesus Kristus itu sebenarnya adalah anak Tuhan menururutnya, yang menjelma dalam bentuk manusia, guna memungkinkan "penebusan dosa" tersebut.

Sedangkan Maulid adalah saat kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Dan kata Maulidan atau muludan artinya adalah peringatan hari kelahiran Nabi Islam Muhammad ﷺ, yang menurut tradisi sebagian Sunni jatuh pada 12 Rabiulawal. Sementara menurut Syiah pada 17 Rabiulawal dalam penanggalan Hijriyah.

Perayaan Maulid Nabi ﷺ merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah kematian Muhammad ﷺ. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Muhammad ﷺ.

===*****===

SEJAK KAPAN TRADISI ULANG TAHUN DIMULAI ?:

Di sebutkan dalam “Nationalgeographic.co.id” : Sejarah mencatat bahwa tradisi ulang tahun telah ada sejak ribuan tahun lalu dengan variasi bentuk dan makna di berbagai peradaban.

Di Mesir kuno, ulang tahun merujuk pada hari penobatan para Firaun, dengan hadiah yang berupa tanda penghormatan.

[Gambar representasi penobatan seorang firaun. Peringatan penobatan di Mesir kuno mirip dengan ulang tahun di zaman modern].

Di Mesopotamia, bangsa Sumeria merayakan "ulang tahun" raja-raja mereka melalui persembahan.

Di Yunani, masyarakat mempersembahkan kue berbentuk bulan untuk menghormati dewi Artemis.

Di Romawi Kuno, perayaan ulang tahun juga mulai mencakup orang biasa, ditandai dengan hadiah berupa patung kecil untuk keberuntungan.

Di Tiongkok, tradisi Hong Bao atau pemberian amplop merah, yang dipercaya menolak bala, menjadi bagian penting dari perayaan ulang tahun sejak Dinasti Han.

Pada abad pertengahan di Eropa, perayaan ulang tahun lebih umum di kalangan bangsawan dan melibatkan pemberian hadiah simbolis, dipengaruhi oleh budaya Kristen yang lebih menekankan peringatan para santo. Tradisi ini berkembang di era Renaisans, mencerminkan perubahan budaya menuju perayaan yang lebih individualis dan meriah, sebagaimana terlihat dalam seni dan lukisan-lukisan masa itu.

Pada abad ke-18 dan ke-19, perayaan ulang tahun mengalami perubahan besar seiring dengan munculnya kelas menengah dan Revolusi Industri. Peningkatan daya beli dan produksi massal membuat hadiah ulang tahun menjadi lebih terjangkau dan tersedia bagi lebih banyak orang. Ritual seperti kue dengan lilin, yang melambangkan usia, juga menjadi populer pada periode ini.

Perang Dunia sempat menghentikan tradisi ini untuk sementara, namun kebiasaan memberi hadiah dan merayakan ulang tahun terus berkembang setelahnya. Pada abad ke-20, kemajuan teknologi, seperti belanja online, memperkenalkan hadiah digital, kartu elektronik, dan langganan virtual. Memasuki abad ke-21, kesadaran akan dampak lingkungan telah memunculkan pilihan hadiah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

 ===*****====

SIAPAKAH MANUSIA PERTAMA YANG DIRAYAKAN HARI LAHIR-NYA?

Jawabnya adalah Namrud atau Nimrod atau Nomroe. Dia manusia pertama yang diulang tahuni atau dirayakan hari kelahiran-nya pada setiap tahun. 

Dan dia adalah musuh utama dakwah Nabi Ibrahim ‘alaihs salam dan yang membakarnya hidup-hidup.

NOTE : Dan yang pasti Nabi Ibrahim dan para nabi lainnya ‘alaihimus salam beserta putra-putra mereka tidak ada yang di ulang tahuni hari kelahirannya . Dan perlu di ketahui pula bahwa pada awalnya yang di rayakan hari kelahirannya itu hanya para raja-raja yang mendeklarasikan dirinya sebagi tuhan Dewa Matahari yang wajib disembah oleh rakyatnya , akan tetapi selain para dewa-dewa matahari, tidak diperbolehkan di rayakan hari kelahirannya meskipun anak dan istri para dewa tsb .

Herbert W. Armstrong dalam bukunya “The Plain Truth about Christmas” berkata :

“ASAL USUL NATAL (Perayaan Hari Kelahiran) . Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah agama kafir itu mendapatkan ajaran itu? Dimana, kapan, dan bagaimana bentuk asli ajaran itu?

Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim diutus). Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.

Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama "Nimrod" dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya "dia membangkang atau murtad" (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata "Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad". Pen)

Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis.

Setelah Nimrod meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia membuktikan ajarannya dengan adanya “POHON EVERGREEN” yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di “POHON EVERGREEN” ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah asal usul pohon Natal.

Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia.

Dengan berbagai julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai "Anak Suci dari Sorga".

Melalui perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari. Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi obyek penyembahan.

Ajaran penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Dalam agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Yesus lahir!

Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen," dengan membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal. Di setiap musim Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne: "Silent Night" atau "Holy Night" yang sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.

Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan untuk mengagungkan dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman jahiliyah kuno itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah asal usul adat seperti itu - Apakah ia berasal dari ajaran Bible (Alkitab), ataukah ia berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang sesat?

Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh dunia terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan dan mencemooh kebenaran ini.

Namun Tuhan telah berfirman kepada para utusannya yang setia:

"Katakan dengan lantang,

dan jangan menghiraukan penghinaan mereka!

Kumandangkan suaramu seperti terompet!

Dan tunjukkan di depan umatKu tentang kesesatan mereka!"

Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel (Alkitab).

Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita.

Di Mesir, ia dipercayai bahwa **Dewi Isis (Dewi Langit)** melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.

Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak ada ajaran atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda!

Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan **Chaldean Mysteries" (Misteri Kaldea)** berasal dari ajaran Semiramis, isteri Nimrod. Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun-temurun hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen. [SELESAI kutipan dari perkataan Herbert W. Armstrong dalam bukunya “The Plain Truth about Christmas”].

Saya nyatakan pula : Bahwa Umat Nasrani (Kristen) pada masa-masa awal tidak mau merayakan Natal, sebab mereka memandang perayaan ulang tahun sebagai kebiasaan orang kafir.

Bahkan tokoh gereja abad ke-3, Origenes, menyatakan bahwa merupakan suatu dosa jika mencari-cari tanggal kelahiran Jesus, sebab hal itu berarti menyamakan Kristus dengan seorang Fir’aun .

Injil yang paling tua, Injil Markus, yang ditulis sekitar tahun 50, memulai uraian dari kisah permandian Isa Al-Masih yang sudah dewasa oleh Nabi Yahya bin Zakaria ‘alaihi as-salam. Fakta ini merupakan indikasi bahwa umat Nasrani pada masa-masa awal memang tidak memiliki interest terhadap kelahiran Jesus. Baru pada Injil Matius dan Injil Lukas, yang ditulis dua sampai empat dasawarsa kemudian kita memperoleh kisah lahirnya Nabi agung yang merupakan putra suci Maryam ‘alaihima as-salam itu. 

====

 

===*****====

NAMRUD DAN MITOS 25 DESEMBER KELAHIRAN PARA DEWA DAN LAHIRNYA TRADISI ULTAH:

Ahmad Nizam Dalam artikel yang berjudul « Raja Namrud dan kaitannya dengan Illuminati » menyatakan bahwa :

Penyebaran konsep dewa-dewi dari Babilon ini berawal dari keinginan Namrud dan ibunya Semeramis ingin menguasai dunia di bawah satu pemerintahannya , itulah yang kini disebut sebagai **New World Order**.

Dan beliau juga berkata :

“ Berdasarkan kesimpulan dari sejarah, legenda dan mitologi, maka Alexander Hislop menulis secara rinci bagaimana agama Babilonia berkembang menjadi tradisi yang berkaitan dengan Nimrod, Semiramis (isterinya) dan Tamuz (anak Semiramis dari Nimrod) “.

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan:

“ Namrud cucu Ham Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad” antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibunya . Ketika Nimrod mati, tubuhnya dipotong-potong, kemudian dibakar dan disebar ke berbagai daerah. Praktek serupa juga disebutkan dalam Alkitab (Hak. 19:29; 1Sam. 11:7).

Kematiannya sangat menyedihkan masyarakat Babilon. Semiramis lalu menegaskan bahwa Nimrod adalah DEWA MATAHARI. Sementara Semiramis sendiri mengikrarkan dirinya sebagai DEWI PERAWAN SYURGA.

Ahmad Nizam mengatakan : Setelah Namrud meninggal dunia, Semiramis ibu yang merangkap sebagai isteri tersebut menyebarkan ajaran bahwa :

“ ROH NAMRUD TETAP HIDUP SELAMANYA walaupun JASAD-nya telah MATI “.

Dia membuktikan ajarannya dengan adanya “POHON EVERGREEN” yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati (Kayu Nisan Makam Namrud) , yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati.

Dan di yakini bahwa NAMRUD selalu hadir di “POHON EVERGREEN” (pohon NATAL) ini, atau menyatu dengannya .

Untuk mengenang hari kelahirannya, mereka merayakannya dengan mengadakan ACARA ULANG TAHUN KELAHIRANNYA serta meninggalkan KADO dan BINGKISAN yang digantungkan di ranting-ranting “POHON EVERGREEN” itu. Mereka lakukan perayaan ini sebagai ungkapan rasa cinta, mengenang dan mengagungkannya dengan membuat ikatan ketaatan dan kepatuhan melaksanakan ritual perayaan hari kelahiran-nya.

Dan pada hakikat-nya mereka menyembah Namrud dan menjadi para hambanya dengan melakukan ritual tersebut secara rutin tiap tahun sebagai bentuk ketaatan kepadanya. Dan pastinya meraka lakukan semua itu karena ada nya harapan-harapan kebaikan dan keberuntungan bagi kehidupan mereka dari Namrud.

Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan pada tanggal 25 DESEMBER.

Begitu pula menurut tradisi Babel kuno, Semiramis (yang akhirnya dikenal sebagai dewi Astarte/ Asherah/ Ashtoreth/ Asytoret/ Isis/ Ishtar/ Easter dalam agama pagan lainnya) menyatakan bahwa setelah kematian putranya/suaminya, Nimrod, sebuah pohon cemara tumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang telah mati.

TUNGGUL (nisan) yang mati ini menggambarkan Nimrod yang mati, dan POHON CEMARA yang bertumbuh ini menggambarkan Nimrod yang bangkit kembali.

Semiramis berkata bahwa Nimrod akan HADIR mengunjungi pohon cemara itu dan meletakkan hadiah-hadiah setiap tahun pada perayaan kelahirannya, yang terjadi pada setiap tangggal 25 Desember.

John Punkett menggambarkan mitos pagan kuno mengenai 25 Desember sebagai berikut:

“ Dari banyak tulisan kuno, banyak hal dapat dipelajari dari orang ini (Nimrod), yang memulai kemurtadan besar yang terorganisasi secara mendunia dari Elohim yang mendominasi dunia hingga sekarang. Nimrod sangatlah jahat, dikatakan bahwa dia kawin dengan ibunya sendiri, yang bernama Semiramis.

Setelah Nimrod mati sebelum waktunya, ibu/istrinya, Semiramis, menyebarluaskan ajaran jahat mengenai Nimrod yang dikatakannya selamat dan menjadi **makhluk roh** (selalu hadir di alam dunia).

Dia menyatakan sebatang pohon cemara yang bertunas dan bertumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang mati, yang menjadi simbol bertunasnya kehidupan kembali Nimrod yang sudah mati. Pada setiap HARI ULANG TAHUN KELAHIRANNYA, dia menyatakan, Nimrod akan mengunjungi pohon cemara dan menaruh hadiah-hadiah di atasnya.

25 Desember adalah hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul sebenarnya dari pohon Natal.

SAYA SIMPULKAN : “ADA 3 POINT YANG BISA DIAMBIL dari uraian diatas :

PERTAMA : Dimulai adanya ritual hari ulang tahun kelahiran Namrud itu terjadi setelah Namrud mati. Pencetusnya adalah ibunya (yang juga istrinya), yaitu Dewi Semiramis “.

KEDUA : Dimulai adanya ritual hari ulang tahun itu berawal dari perayaan hari kelahiran Namrud.

KETIGA : Begitu pula dimulai adanya keyakinan roh orang mati bisa hadir ke dunia, terutama di tempat-tempat yang sedang diadakan perayaan hari kelahirannya.

----

Dalam buku BABYLON MYSTERY RELIGION karya Ralph Woodrow (ringkasannya hal. 3) disebutkan bahwa :

“ Sistem dewa- dewi menyebar dari Babilon ke bangsa-bangsa lain, karena dari Babilonlah manusia tersebar ke seluruh dunia (Kej. 11:9). Disebutkan dalam agama palsu-Babilon orang berdoa kepada bermacam-macam ilah (tuhan) ; ada kurang lebih 5000 dewa-dewi.

NAMRUD adalah penguasa pertama Babilonia . Setelah kepergiannya, maka bermuculan banyak mitos dewa-dewa matahari yang dilahirkan pada tanggal 25 Desember “.

Dari akarnya yang mula-mula di Babelonia, perayaan hari kelahiran atau “kelahiran kembali” dewa matahari pada 25 Desember dirayakan dengan berbagai nama di seluruh dunia kuno.

KENAPA HARI KELAHIRAN DEWA MATAHARI HARUS TANGGAL 25 DESEMBER ?

Jawaban-nya :

Jika Anda perhatikan, “winter solstice” (titik balik matahari musim dingin) terjadi beberapa hari sebelum 25 Desember setiap tahunnya. Winter solstice adalah hari dalam setahun dimana siang harinya paling singkat. Durasi siang hari menjadi paling singkat pada saat winter solstice, titik balik matahari musim dingin, kira-kira tanggal 22-23 Desember.

Dalam dunia kuno, 25 Desember adalah hari dalam setiap tahun ketika hari mulai menjadi lebih lama kembali. Karena itu, kaum pagan kuno menetapkan 25 Desember sebagai **tanggal kelahiran atau “kelahiran kembali” matahari**.

Sejak dulu, setiap raja yang menganggap dirinya sebagai titisan Dewa Matahari menetapkan tanggal lahirnya pada 25 Desember, meskipun dalam kenyataannya tanggal dan bulan kelahirannya mungkin berbeda. Termasuk diantaranya adalah tanggal kelahiran Dewa Matahari Namrud, Yesus dan lainnya, semuanya tidak sesuai dengan kelahiran yang sebenarnya.

Dalam sebagian sekte tarekat Sufi, ada yang mensyaratkan seseorang yang bisa menjadi wali atau sampai pada tingkat Hakikat, maka nasabnya harus kepada Nabi ﷺ, meskipun realitanya dia tidak bernasab kepada beliau ﷺ, karena jika tidak, maka dia tidak sah untuk menjadi wali dan tidak mungkin sampai pada tingkat hakikat wihdatul wujud alias menyatu dengan Allah.

====****====

SELAIN NAMRUD, MANUSIA DEWA LAIN-NYA YANG DIRAYAKAN HARI KELAHIRAN-NYA:

Diantara para raja lainnya yang dinobatkan sebagai dewa matahari setelah NAMRUD yang dirayakan dan diperingati pula hari kelahirannya adalah sbb :

A. TAMMUZ putra NAMRUD (Titisan Dewa Matahari Namrud)

[Tammuz (Relief batu pualam dari Ashur, sekitar 1500 SM, Museum Staatliche di Berlin, Jerman]

Tammuz, anak laki-laki Nimrod dengan istrinya (ibunya sendiri), Semiramis, diidentifikasikan sebagai Dewa Matahari Babel dan disembah pada Winter Solstice. Yaitu ketika hari-hari menjadi semakin singkat sepanjang musim salju, durasi siang hari menjadi paling pendek pada saat winter solstice, titik balik matahari musim dingin, kira-kira tanggal 22-23 Desember. Tammuz dianggap mati selama winter solstice ini, dan diperingati dengan membakar sebatang kayu di perapian.

Bahasa Kasdim untuk bayi adalah “yule”, dan menjadi asal usul istilah “balok kayu yule” (Yule log). Kelahiran kembali Tammuz dirayakan dengan mengganti balok kayu tadi dengan memotong sebatang pohon dan menghiasnya pada keesokan harinya. (Baca Yeremia 10)

Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.

B. DEWA misterius Iran MITHRA , sang Surya Kebenaran .

Berikut kutipan dari Encyclopeda Britannica tentang “Christmas” (Natal):

“Di dunia Romawi, Saturnalia (17 Desember) adalah saat bersukaria dan saling tukar menukar hadiah. 25 Desember juga dianggap sebagai HARI KELAHIRAN dewa misterius Iran, MITHRA , sang Surya Kebenaran.

Pada Tahun Baru Romawi (1 Januari), rumah-rumah dihiasi hijau-hijauan dan pelita-pelita, dan hadiah-hadiah diberikan kepada anak-anak dan fakir miskin. Kebudayaan ini, juga ditambah lagi dengan ritual Jerman dan ritual Yule dari Celtic, ketika suku Teutonic memasuki Galia, Inggris dan Eropa tengah.

Makanan dan berkumpul bersama-sama, balok kayu Yule dan kue-kue Yule, hijau-hijauan dan pohon cemara, hadiah-hadiah dan ucapan selamat semuanya menjadi hal-hal yang dilakukan dalam memperingati musim perayaan ini. Nyala api dan cahaya, simbol kehangatan dan umur panjang, selalu dihubungkan dengan festival musim dingin, baik oleh kaum pagan maupun Kristen” (Encyclopedia Britannica, 15th ed., vol. II, p. 903).

Penyembahan dewa Mithra dari Indo-Persia bermula berabad-abad sebelum masehi. Dewa ini juga disebut “Mitra” dalam agama Veda India. Di Persia, disebut dengan nama Mithra atau Mihr. Dia dianggap “dewa baik” yang memberikan kesehatan, kekayaan dan makanan.

Mithra adalah cahaya dan kekuatan di belakang matahari. Di Babel, Mithra disebut Shamash, dewa matahari, dan dia juga disebut Bel, dewa matahari versi Mesopotamia dan Kanaan/Phoenicia. Disebut juga Marduk, dewa yang mewakili planet Jupiter dan matahari. Mithra juga disebut dengan nama Apollo (Yunani).

Oleh orang Romawi, Mithra disebut “Matahari ilahi, Matahari yang tak terkalahkan.” Dia dikatakan “Kuat perkasa, penguasa perkasa, raja terbesar dari dewa-dewa! Ya Matahari, penguasa langit dan bumi, dewa segala dewa.” Mithra juga dijuluki “mediator” atau “perantara” antara surga dan bumi.

Mithra digambarkan sebagai “jalan,” “kebenaran,” “terang,” “hidup,” “firman,” “anak Allah,” “gembala yang baik.” Mithra sering diwakili sedang memanggul seekor anak domba di bahunya.

Mithra atau Mitra, disembah sebagai Itu (Mitra-Mitu-Itu) di setiap rumah orang Hindu di India. Itu dianggap sebagai dewa tumbuh-tumbuhan. Mithra atau Mitra (dewa matahari) dipercayai sebagai mediator antara Tuhan dan manusia, antara surga dan bumi. Dikatakan bahwa Mithra atau “matahari” dilahirkan di sebuah gua pada 25 Desember. Dipercaya juga bahwa Mithra atau dewa matahari dilahirkan oleh seorang perawan. Dia melintasi langit, dan memiliki 12 satelit, yang dianggap murid-murid Matahari. Festival terbesar Matahari dirayakan pada Winter Solstice dan Vernal Equinox – Hari Natal dan Easter. Simbolnya adalah anak domba.

Menurut mitologi Persia, Mithra dilahirkan pada 25 Desember, oleh perawan bernama Anahita, yang dijuluki “ibu dewa.” Anahita juga dikenal sebagai “Anaitis” – arti namanya “murni” atau “tidak bercela,” yang pada zaman kuno disamakan dengan dewi perawan Artemis.

Beberapa atribut Mithra:

· Bayi ini dibungkus kain pembalut, ditempatkan dalam palungan dan dikunjungi para gembala.

· Dia dianggap guru besar dan tuan yang berkelana.

· Dia punya 12 kawan atau “murid.”

· Dia melakukan mujizat-mujizat.

· Sebagai “lembu besar Matahari,” Mithra mengorbankan dirinya sendiri demi kedamaian dunia.

· Mithra naik ke surga dengan kereta mataharinya.

· Mithra dipandang sebagai gembala yang baik, “jalan, kebenaran dan terang,” pembebas, penyelamat, dan messias.

· Mithra maha tahu, dia “mendengar segalanya, melihat segalanya, tahu segalanya. Tidak ada yang dapat menipunya.”

· Dia diidentifikasi dengan singa dan anak domba.

· Hari sucinya adalah Minggu (Sunday = hari matahari).

· Kepercayaannya memiliki ritual ekaristi, atau perjamuan.

· Mithra “menaruh tandanya di dahi prajurit-prajuritnya.”

· Mithraisme menekankan pembaptisan.

25 Desember sebenarnya adalah hari kelahiran Mithra, dewa matahari.

Kepercayaan terhadap dewa matahari Mithra ini menjalar hingga Eropa. Kaisar Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.

Dalam Catholic Encyclopedia, disebutkan mengenai Mithraisme:

“ 25 Desember dirayakan sebagai hari kelahiran Mithra, natalis invicti, kelahiran matahari musim dingin, tak terkalahkan oleh musim “.

Kutipan dari Encyclopedia Encarta:

“Mithraisme mirip dengan Kekristenan dalam berbagai aspek, contohnya, dalam hal merendahkan diri dan kasih persaudaraan, pembaptisan, ritual persekutuan, penggunaan air suci, pemujaan para gembala pada saat kelahiran Mithra, pengadopsian hari Minggu dan tanggal 25 Desember (hari ulang tahun Mithra) sebagai hari suci, dan kepercayaan akan kekekalan jiwa, penghakiman terakhir, dan kebangkitan.

Mithraisme berbeda dari Kekristenan dalam hal pengecualian kaum perempuan dari upacara-upacaranya dan kesediaannya untuk berkompromi dengan politheisme. Namun kesamaannya, memungkinkan pengikutnya mudah berpindah kepada doktrin Kristen”.

(“Mithraism,” Microsoft (R) Encarta. Copyright (c) 1994 Microsoft Corporation. Copyright (c) 1994 Funk & Wagnall’s Corporation).

C. HORUS (FIR’AUN MESIR).

Tradisi ulang tahun Raja Namrud Dewa Matahari ini menyebar dan ditiru oleh raja-raja lainnya, termasuk para Fir’aun alias raja-raja Mesir yang mengaku dirinya sebeagai Dewa Matahari pula. Sebagaimana terdapat keterangan di dalam injil Kejadian 40:20 :

“ Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya “. [Injil ; Kejadian 40:20]

Oleh sebab tradisi Fir’aun ini, maka umat Nasrani pada masa-masa awal tidak mau merayakan Natal, sebab mereka memandang perayaan ulang tahun sebagai kebiasaan orang kafir.

Bahkan tokoh gereja abad ke-3, Origenes, menyatakan bahwa merupakan suatu perbuatan dosa jika mencari-cari tanggal kelahiran Jesus, sebab hal itu berarti menyamakan Kristus dengan seorang Fir’aun .

Diantara Fir’aun yang dirayakan hari kelahirannya adalah HORUS .

Horus, dari Mesir, dilahirkan oleh seorang perawan, Isis, pada winter solstice 25 Desember. Pada teks di Kuil Abydos dari Seti I, Isis menyatakan, “Akulah perawan besar.”

Herbert W. Armstrong dalam bukunya “The Plain Truth about Christmas” berkata :

Di Mesir, ia dipercayai bahwa **Dewi Isis (Dewi Langit)** melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.

Ibunya, Isis, melahirkan dia di rawa-rawa, dia diperingatkan oleh dewa Thoth, untuk melarikan diri dan menyembunyikan anak itu dari Seth yang jahat. Seth telah membunuh ayah Horus, yang bernama Osiris, dan berusaha membunuh Horus juga. Isis dapat menjaga Horus tetap tersembunyi dari Seth, hingga Horus bertumbuh dewasa. Horus berusaha membalaskan kematian ayahnya, dan bertarung melawan Seth, dan mengalahkan dia.

Dalam banyak kasus dewa-dewa di berbagai belahan dunia, beberapa dewa (dan dewi) Mesir memiliki atribut “Matahari”, menjadikan mereka dewa-dewa Matahari, termasuk di antaranya Ra atau Re, Osiris dan Horus. Horus, anak laki-laki Isis, pada mulanya juga diidentifikasi sebagai Ra, dewa matahari Mesir, demikian juga dengan Mithra.

Sejarawan Yunani, Herodotus, menyamakan Osiris dengan Dionysus (Yunani) dan Horus dengan Apollo (dewa matahari Yunani). “Di Mesir, Apollo adalah Horus, Demeter adalah Isis, Artemis adalah Bubastis.”

Dalam tulisan Mesir kuno seperti teks piramid, Horus disebut “Penguasa Langit,” bersamaan dengan julukan matahari lainnya seperti “Dia yang wajahnya terlihat,” “Dia yang rambutnya terbelah.” Dalam teks piramid Sp. 326, Horus disebut “Penguasa sinar matahari.”

Hari kelahiran Horus diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Desember di kuil-kuil. Sejarawan Macrobius (395–423 M) mengatakan:

“Sebuah patung Horus sebagai bayi diletakkan di sebuah palungan, di tempat yang ditata seperti kandang, dan patung Isis diletakkan di sampingnya. Horus, disimbolkan sebagai juru selamat umat manusia. Dialah pembalas terhadap kuasa kegelapan, dia adalah terang dunia.”

“… pada saat winter solstice, matahari nampak seperti anak kecil, seperti itu sehingga orang Mesir membawanya keluar dari kuil pada hari yang ditetapkan, karena hari itu adalah yang terpendek dan dewa terlihat seperti bayi kecil.”

“Kira-kira pada waktu winter solstice (25 Desember), Isis melahirkan Harpocrates (Horus kanak-kanak), tidak sempurna dan premature.”

Selain HORUS, begitu pula Fir’aun yang bernama Ra. Dia dinobatkan menjadi dewa matahari pula dan menjadi sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.

[Plutarch, sejarawan Yunani abad pertama].

D. ATTIS dari PHYRGIA

Dalam banyak tulisan mistis kuno, dewa Romawi-Phrygo kuno, Attis, digambarkan dilahirkan oleh ibunya yang masih perawan pada 25 Desember, yang akhirnya dibunuh dan dibangkitkan sesudahnya.

Penderitaan Attis diperingati pada 25 Maret, tepat sembilan bulan sebelum FESTIVAL KELAHIRANNYA, pada 25 Desember.

RITUAL HAULAN .

Waktu kematiannya juga adalah waktu ketika dia mulai dikandung. Setiap tahun dia lahir pada winter solstice, dan setiap tahun ketika hari-hari menjadi pendek, dia mati.

Beberapa atribut Attis:

· Attis dilahirkan pada 25 Desember oleh Perawan Nana.

· Dia seorang gembala.

· Dia dianggap “putra tunggal yang dilahirkan,” “firman” dan penyelamat yang dibunuh demi keselamatan umat manusia.

· Sektenya memiliki tradisi makan kurban, yang menganggap tubuhnya sebagai roti yang dimakan oleh para penyembahnya.

· Imam-imamnya adalah sida-sida kerajaan surga.

· Attis memiliki atribut sebagai anak Allah dan Bapa.

· Pada “Jumat Hitam,” dia mati pada sebatang pohon, dan darah sucinya tercurah turun untuk membebaskan bumi. Menurut mitos, dia mati karena dibunuh babi liar atau mengebiri dirinya sendiri.

· Dia turun ke dunia orang mati.

· Setelah tiga hari, Attis dibangkitkan pada 25 Maret sebagai “Dewa yang maha tinggi.”

E. DIONYSUS putra DEWA ZEUS penguasa Gunung Olympic Yunan .

Dewa anggur Yunani, Dionysus atau Bacchus, juga disebut Iacchus, termasuk dewa yang dirayakan hari lahirnya.

Dia digambarkan lahir dari seorang perawan pada 25 Desember. Melakukan mujizat seperti mengubah air menjadi anggur, dan muncul dengan dikelilingi 12 manusia. Menyandang julukan “bapa” dan “penyelamat”. Mati, bangkit setelah tiga hari, dan naik ke surga.

Menurut tradisi umum, Dionysus merupakan putra dewa Zeus dan perempuan manusia, Semele. Dalam versi Kreta untuk cerita yang sama, Dionysus adalah putra Zeus dengan Persephone, anak perempuan Demeter, yang juga disebut Kore, yang dianggap “dewi perawan.”

Dalam mitos umum mengenai kelahiran Dionysus/Bacchus, Semele secara misterius dihamili oleh salah satu petir dewa Zeus – suatu kehamilan perawan yang ajaib. Dionysus merupakan simbol matahari.

Dionysus dipercayai memiliki beberapa atribut yang “sama” dengan karakter Yesus Kristus dan tradisi Kristen:

· Dionysus lahir dari seorang perawan pada 25 Desember atau Winter Solstice (titik balik matahari musim dingin).

· Dia adalah putra “bapa” di surga.

· Sebagai Anak Suci, Bacchus ditempatkan dalam sebuah ranjang/palungan/ayunan “di antara binatang-binatang.”

· Dionysus adalah seorang pengajar yang berkeliling sambil melakukan mujizat-mujizat.

· Dia adalah dewa anggur, dan mengubah air menjadi anggur.

· Dionysus menunggang seekor keledai pada “perarakan kemenangan.”

· Dia seorang raja suci yang dibunuh dan dimakan dalam ritual ekaristi untuk kesuburan dan penyucian.

· Dewa ini pergi ke dunia orang mati untuk menyelamatkan kekasihnya, bangkit dari tanah setelah mati tiga hari.

· Dionysus bangkit dari kematian pada 25 Maret dan naik ke surga.

· Bacchus dijuluki “Bapa,” “Pembebas” dan “Penyelamat.”

· Dionysus dianggap “Putra Tunggal yang dilahirkan,” “Raja segala raja,” “Dewa segala dewa,” “Penanggung dosa,” “Pembebas,” “Yang diurapi” (messias), dan “Alfa Omega.”

· Dia diidentifikasi dengan kambing jantan atau anak domba.

· Julukan pengurbanannya “Orang muda di pohon” menunjukkan dia digantung pada pohon atau disalibkan.

Gelar “Raja segala raja” dan julukan lainnya mungkin menggambarkan hubungan Dionysus dengan Osiris. Dionysus, Bacchus, Zagreus, dalam mitologi Sumeria-Babilonia kuno, juga disebut Dumuzi-absu, atau Tammuz.

F. OSIRIS (FIRAUN MESIR)

Osiris adalah salah satu Fir’aun Mesir yang didewakan sebagai penguasa sungai Niil setelah kematiannya . Dan pada setiap tahun-nya ada ritual khusus sebagai bentuk perayaan dan persembahan kepadanya.

Dalam metology Mesir kuno di sebutkan bahwa masyarakat Mesir meyakini akan adanya penguasa sungai Nil , yaitu dewa Osiris salah satu Firaun Raja Mesir yang pernah berkuasa dan istrinya dewi Isis

Selama dinasti kerajaan Mesir ke-18 dan 19 (1300 SM), Osiris juga dijuluki “raja kekekalan, penguasa segala keabadian, yang melintasi jutaan tahun dalam umur hidupnya, pangeran dewa-dewa dan manusia, dewa segala dewa, raja segala raja, tuan segala tuan, pangeran segala pangeran, pemerintah dunia yang ada selamanya.”

Osiris anak Dewa Geb dari bumi dan Dewi Nut dari langit. Ia mempunyai saudara kembar laki-laki bernama Seth, dan adik perempuan kembar juga bernama Isis dan Nephthys. Setelah ayahnya pensiun dan tinggal di langit, Osiris meneruskan mengelola Mesir di muka bumi, dan mengawini adik perempuannya. Isis, sebagai permaisuri , dan Horus merupakan peranakannya.Osiris terkenal sebagai firaun yang rajin mengajari rakyat Mesir, bagaimana menanam gandum dan anggur (tanaman) untuk menghasilkan roti dan anggur (minuman).

Di bawah pengelolaannya, Mesir kuno menjadi negeri yang subur makmur, tata-tenteram, karta-raharja.

Tapi ia juga dimitoskan dibunuh oleh saudara kembarnya, SETH, yang iri melihat keberhasilannya sebagai firaun. Maka SETH, bersama dengan Ratu Ethiopia, bersekongkol dengan 72 orang kaki tangannya untuk merencanakan pembunuhan Osiris. 

Seth menipu Osiris dengan memasukkannya ke dalam peti sarkofagus, yang kemudian disegel dan dibuang ke sungai Nil. Tapi istri Osiris, Isis, mencari jenazahnya sampai ia menemukannya tertambat pada batang pohon asam, yang menopang atap istana.

Dia berhasil mengangkat peti mati dan itu membukanya, tapi Osiris sudah mati. Dia menggunakan mantera untuk membangkitkan Osiris kembali ke kehidupan supaya bisa menghamilinya, tapi setelah itu ia meninggal lagi dan Isis menyembunyikan tubuhnya di padang pasir.

Beberapa bulan kemudian, Isis yang secara ‘supernatural’ menjadi hamil, akhirnya melahirkan Horus, dewa pelindung Nekhen di Mesir Atas yang sering digambarkan sebagai burung elang, seperti dengan kepala elang itu. Kemudian, saat berburu di padang gurun, Seth menemukan tubuh Osiris dan merobeknya menjadi 14 potong, mencerai-beraikannya ke seluruh negeri.

Isis mengumpulkan semua bagian tubuhnya kembali – kecuali (maaf) PENIS-nya, yang dimakan IKAN LELE – dan menyatukannya dengan kain perban untuk dimakamkan secara layak. Para dewa terkesan dengan pengabdian Isis dan membangkitkan Osiris sebagai dewa penguasa dunia orang mati.

Jenazahnya disemayamkan dalam piramida, dan ditiupi napas kehidupan oleh Isis. Setelah merasa segar sejuk, Osiris hidup kembali, dan bisa pulang ke langit, tempat ayahnya menikmati masa pensiun sebagai dewa. Ia menetap di bintang Alnitak.

Kemudian dalam mitos Mesir Kuno rakyat mesir percaya bahwa Sungai Nil banjir setiap tahun karena kesedihan air matanya untuk kematian suaminya , Osiris. Ini menunjukkan adanya keyakinan terjadinya kematian dan kelahiran kembali . Untuk mengenangnya kembali maka setiap tahun diadakan ritual-ritual.

Penyembahan Isis akhirnya menyebar ke seluruh dunia termasuk diantaranya di Yunani dan Romawi dan berlanjut hingga penindasan paganisme di era Kristen. Dia dipuja sebagai ibu dan istri yang ideal serta pelindung alam dan sihir. Isis adalah Dewi keibuan, sihir dan kesuburan.

Kisah berakhirnya ritual Ruatan Sungai Nil di Mesir sebagai persembahan kepada Dewa Osiris dan Dewi Isis .

Ibnu Lahi'ah berkata : dari Qois bin Hajjaj dari orang yang bercerita padanya , dia berkata :

" Setelah Mesir ditaklukkan (pada masa Khilafah Umar radhiyallahu ‘anhu) , datanglah masyarakatnya menghadap 'Amr bin 'Ash – saat itu dia sebagai amirnya – ketika memasuki bulan Bauunah salah satu nama-nama bulan 'Ajam (non arab) , lantas mereka berkata :

Wahai Amir (Gubernur) ! , sesungguhnya sungai Nil kami punya tradisi (sunnah) yang tidak akan mengalir airnya , kecuali jika kami melaksankan tradisi itu . Beliau 'Amr bin 'Ash bertanya : " Tradisi apakah itu ? ".

Mereka menjawab : Yaitu setiap tanggal dua belas malam dari bulan ini lewat , kami mengambil seoarang gadis yang masih perawan yang berada bersama kedua orang tuanya , maka kami membujuk kedua orang tua gadis tsb agar merelakannya , kemudian kami dandani dengan perhiasan dan pakaian yang terbaik , setelah itu kami melemparkannya ke sungai Nil ini .

Maka Amr bin 'Ash berkata kepada mereka : “ Yang demikian itu tidak ada dalam Islam , dan sesungguhnya Islam itu menghilangkan sesuatu yang telah ada sebelumnya".

Setelah mereka menunggu selama bulan Bauunah ternyata sungai Nil ini tetap tidak mengalir , kemudian akhirnya mereka berniat hendak melaksanakan tradisi tsb , maka 'Amr buru-buru menulis surat kepada Umar bin Khoththob tentang hal itu , maka Umar pun menulis surat balasan yang bunyinya :

" Sesungguhnya apa yang telah kamu lakukan adalah benar , dan sungguh aku telah mengirimkan kepada mu selembar kartu di dalam suratku ini , maka lemparkanlah kartu itu ke sungai Nil ".

Setelah kitab itu nyampai , 'Amr pun mengambil kartu tsb dan membukannya , ternyata di dalamnya terdapat tulisan yang kata-katanya :

" Dari hamba Allah , Umar , Amirul Mu'minin kepada sungai Nil penduduk Mesir. Amma Ba'du (adapun setelah itu) : …. Maka sesungguhnya kamu , jika kamulah yang mengalirkan air itu dari diri kamu maka kamu tidak akan bisa mengalirkannya . Dan jika Allah yang Maha Tunggal dan Maha Perkasa yang mengalirkan kamu , maka kami akan memohon kepada Allah agar mengalirkan kamu".

Maka Amr' pun melemparkan kartu tadi ke sungai Niil , dan pada hari Sabtu di pagi harinya mereka menemukan sungai Niil dengan izin Allah telah mengalir dengan ketinggian enam belas hasta dalam satu malam . Dan Allah Ta'ala telah menghilangkan tradisi tsb dari masyarakat Mesir hingga hari ini " .

(Kisah ini di riwayatkan oleh Abul Qosim Al-Lalakai Ath-Thobary dalam kitabnya As-Sunnah . Di dalam sanadnya ada kelemahan . Ibnu Katsir dalam Tafsirnya 3/464 berkata : Di sanadnya terdapat Ibnu Lahi'ah , dan dia itu kodisinya di perdebatkan ". Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya At-Taqrib berkata : Dia Shoduq dari thobaqot ke tujuh , dia hafalannya suka keliru setelah terbakar kitab-kitabnya).

Selain para dewa di atas masih banyak lagi dewa-dewa yang diperingati hari kelahirannya , diantaranya secara singkat :

G. HERCULES :

Anak dewa Zeus penguasa Gunung Olimpus Yunan , ditakdirkan dari lahir untuk menduduki tahta Argos.

H. YUPITER :

Dalam agama kuno dan mitologi Romawi, Yupite ratau Yove adalah raja para dewa, dan dewa langit dan petir. Dalam mitologi Yunani Yupiter memiliki kedudukan yang serupa dengan Zeus.

====*****====

BERAWAL DARI ULANG TAHUN KELAHIRAN NAMRUD DEWA MATAHARI (MUSUH DAKWAH NABI IBRAHIM A.S)

Urutan sejarah manusia yang diulang tahuni atau di rayakan hari kelahirannya pada setiap tahun:

  1. Pertama-tama : AWALNYA hanya untuk DEWA MATAHARI NAMRUD , setelah kematiannya .
  2. Kedua : KEMUDIAN berkembang untuk PARA DEWA MATAHARI di belahan dunia .
  3. Ketiga : KEMUDIAN berkembang untuk PARA RAJA-RAJA .
  4. Keempat : KEMUDIAN berkembang untuk PARA BANGSAWAN
  5. Kelima : KEMUDIAN berkembang untuk PARA ORANG KAYA
  6. Keenam : KEMUDIAN berkembang untuk RAKYAT JELATA dari umat KRISTEN, karena meneladani perayaaan hari kelahiran YESUS [hari NATAL].

----

Agama pagan terbesar di dunia yang menyebarkan penyembahan matahari pada 25 Desember adalah sekte Mithraisme di Yunani dan Romawi. Mereka menyebutnya “Kelahiran Matahari.” Mithra, dewa matahari, dianggap lahir pada waktu itu, demikian juga Osiris, Horus, Tammuz, Hercules, Bacchus, Adonis, Jupiter – semuanya adalah tuhan-tuhan kaum pagan.

Fakta ini mengindikasikan bahwa semua dewa-dewa matahari pagan dan jejak keilahian atau ketuhanan mereka memiliki akar pada dewa matahari Babel kuno – yaitu Nimrod atau Namrud atau Nimroe.

Dalam Injil Matius pun mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu telah disinyalir oleh Yesus lewat pesannya :

“ Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang?. (Matius 24:4-5)“.

Tradisi ulang tahun Raja Namrud Dewa Matahari ini menyebar dan ditiru oleh raja-raja lainnya, termasuk raja-raja Mesir yang mengaku dirinya sebagai Dewa Matahari pula . Sebagaimana terdapat keterangan di dalam injil Kejadian 40:20:

“ Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya “. [Injil ; Kejadian 40:20]

Pada masa Herodes acara ulang tahun dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 14:6;

“ Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak Herodes yang perempuan, Herodiaz, ditengah-tengah meraka akan menyukakan hati Herodes”. (Matius14 : 6)

Dalam Injil [Markus 6:21] : Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodiaz, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. (Markus 6:21)

Maka dengan demikian telah menjadi maklum bahwa tradisi perayaan ulang tahun kelahiran seseorang itu adalah tradisi para penyembah berhala .

Seiring dengan berjalannya waktu , maka berkembang pula tradisi perayaan hari kelahiran Namrud Dewa Matahari ini menjadi tradisi ulang tahun kelahiran bagi setiap insan yang pernah lahir, dengan tujuan agar dipanjangkan umurnya , di lapangkan rizkinya dsb . Oleh karena itu dalam acara ulang tahun tidak lepas dari simbol-simbol Namrud yang di laknati oleh Allah SWT, yaitu menyalakan lilin , nyanyi-nyanyi dan mentabdzirkan harta .

Ralph Woodrow dalam BABYLON MYSTERY RELIGION hal. 4 menyatakan bahwa :

" Api adalah lambang dari raja Namrud yang diyakini oleh pengikutnya sebagai dewa matahari atau baal . Jadi, LILIN dan lain-lain kebiasaan yang berkenaan dengan api dimaksudkan sebenarnya sebagai penyembahan kepada Nimrod ".(Baca Roma 1:21-26).

Orang Nasrani / KRISTEN yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku : Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)

Penulis katakan : Al-Hamdulillah tidak ada sejarah ULANG TAHUN dalam umat Islam .

Bahkan ajaran Kristen pun banyak melakukan bid’ah sinkretisme dan mengadopsi ajaran agama pagan dewa matahari .

Dalam buku History of Rome, oleh Michael Grant, tertulis sebagai berikut:

“Di Romawi, keilahian atau ketuhanan Matahari muncul sejak awal, dan kemudian, berabad-abad kemudian, dalam kubah KUIL PANTHEON HADRIAN yang menakjubkan, bukaan jendela di bagian tengah, yang dikelilingi bintang, mewakili bulatan matahari… yang lama sebelumnya, Kaisar Aurelian mendirikan kuil besar Matahari yang Tak Terkalahkan sebagai pusat dan titik fokus keseluruhan sistem kepercayaan negara (274). Hari kelahiran dewa ini adalah 25 Desember, dan ini, yang diubah menjadi Hari Natal, adalah satu warisan yang dipinjam Kekristenan dari sektenya.” (hal. 391-392).

Dalam buku tulisan sejarawan Jack Finegan, Myth & Mystery: An Introduction to the Pagan Religions of the Biblical World. Finegan menuliskan:

“… Namun penyembahan dewa matahari terus meluas di seluruh kekaisaran, dan di bawah Aurelian (270-275 M) sekte ini dikembalikan pada kedudukannya yang tinggi. Dalam tahun 274 Aurelian menyatakan dewa – yang sekarang disebut Deus Sol Invictus – sebagai Dewa resmi Kekaisaran Romawi.

Dia mendirikan kuil matahari yang indah sekali di Roma… dan menetapkan perayaan hari kelahiran matahari (naturalis solis invicti) pada 25 Desember, tanggal ini kemudian diterima menjadi winter solstice (hari titik balik matahari musim dingin, juga hari kelahiran dewa Mithra).

Pada zaman Kaisar Konstantin, sekte Deus Sol Invictus masih berkedudukan tinggi, dan gambar dewa matahari ada di mata uang koin Konstantin… Pada waktu itu dengan tujuan untuk mengubah arti pentingnya, tanggal suci yang sudah ada, hari kelahiran Yesus, yang telah dirayakan di Timur pada 6 Januari… ditempatkan di Roma pada 25 Desember, pada tanggal perayaan kelahiran Sol Invictus. Tanggal ini muncul dalam sebuah daftar tanggal yang disusun sekitar 336 M dan dipublikasikan di kalender kota Roma, diperiksa oleh Filocalus, untuk tahun 354″ (Finegan, hal. 211-212).

Berkata Syeikh Hamid Faqii:

“ Dinamai hari raya oleh orang zaman sekarang untuk (الموالد) ulang tahun atau untuk memperingati kebesaran nama baik dari pemimpin mereka atau semacamnya, mereka menyangka bahwa sesungguhnya itu adalah untuk mengenang fase kehidupan mereka seperti mengenang hari lahirnnya seorang anak atau pengangkatan seseorang sebagai pemimpin atau semacamnya maka sesungguhnya semuanya itu adalah dalam rangka menghidupkan perilaku jahiliyyah, dan mematikanSyari’at Islam . Yang darinya akan lahir seluruh penjerumusan kepada kekafiran dan kefasikan dan maksiat “.

====*****====

AWAL MULA TRADISI UL-TAH DI EROPA BERTUJUAN MINTA PERLINDUNGAN & KEBERKAHAN KEPADA DEWI BULAN “ARTHEMIS“

Awal mula tradisi ulang tahun di Eropa bertujuan untuk meminta perlindungan & keberkahan kepada dewi bulan “Arthemis“ dari gangguan roh-roh jahat yang selalu mengganggu setiapa disetiap hari yang bertepatan dengan hari kelahirannya .

Berikut in point-point Asal-usul yang perlu diungkap :

  1. KENAPA KUEHNYA HARUS BULAT ?
  2. KENAPA HARUS ADA LILIN ?
  3. KENAPA ADA KADO DLL ?
  4. KENAPA ADA KIRIM KARTU UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN ?

Jawabannya adalah sbb :

Adapun Asal usul acara ulang tahun di Eropa yang merupakan bentuk persembahan, permohonan dan minta perlindungan kepada ARTHEMIS DEWI BULAN adalah seperti berikut ini :

“ULANG TAHUN pertama kali di Eropa berawal dari adanya rasa ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang pada saat seseorang bertepatan dengan hari kelahirannya , maka menurut keyakinan mereka untuk menjaganya dari hal-hal yang jahat tsb, mereka harus mengadakan ritual upacara ulang tahun yang dipersembahkan kepada Dewi Bulan Arthemis , dengan cara mengundang teman-teman , keluarga dan sanak kerabat untuk memberikan do’a serta pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun.

Memberikan KADO… juga dipercaya dapat memberikan rasa gembira bagi orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh jahat tersebut.

Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan dengan acara ulang tahun , diantaranya menggunakan kue :”

MENGAPA PERAYAAN ULANG TAHUN HARUS MENGGUNAKAN KUE BULAT DAN LILIN ?

Karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan KUE untuk persembahan dan sesaji ke KUIL dewi bulan, ARTHEMIS. Mereka menggunakan kue berbentuk **bulat** yang merepresentasikan BULAN PURNAMA .

Ada cerita lain tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “GEBURT STAGORTEN” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti.

Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue.

Ralph Woodrow dalam BABYLON MYSTERY RELIGION hal. 4 menyatakan bahwa :

" API adalah lambang dari raja Namrud yang diyakini oleh pengikutnya sebagai dewa matahari atau baal . Jadi, LILIN dan lain-lain (seperti dupa dan kemenyan. pen) kebiasaan yang berkenaan dengan api dimaksudkan sebenarnya sebagai penyembahan kepada Nimrod ". (Baca : Roma 1:21-26).

Maka dengan demikian telah menjadi maklum bahwa tradisi perayaan ulang tahun kelahiran seseorang itu adalah tradisi para penyembah berhala .

Seiring dengan berjalannya waktu , maka berkembang pula tradisi perayaan hari kelahiran Namrud Dewa Matahari ini menjadi tradisi ulang tahun kelahiran bagi setiap insan yang pernah lahir , dengan tujuan agar dipanjangkan umurnya , di lapangkan rizkinya dsb . Oleh karena itu dalam acara ulang tahun tidak lepas dari simbol-simbol Namrud yang di laknati oleh Allah SWT , yaitu diantaranya menyalakan lilin , nyanyi-nyanyi dan mentabdzirkan harta .

Di tambah lagi berawal pula dari acara ULTAH di Eropa yang bertujuan memohon perlindungan kepada dewi Bulan Arthemis dari gangguan roh Jahat , dan memohon kepadanya agar di panjangkan umurnya dan dilapangkan rizkinya .

Dan lilin itu simbol dari Api . Sementara Iblis dan para syaithan tercipta dari api .

Allah SWT berfirman:

{ قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ الْعَالِينَ . قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ . قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ . وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ }

Artinya : (Allah SWT) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”

(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena ENGKAU CIPTAKAN AKU dari API , sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Allah) berfirman, “Kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (QS. Shad: 75-78)

Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku : Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)

**Persembahan kue bulat disertai lilin kepada Dewi Bulan Arthemis:**

Orang Yunani yang mempersembahkan kue bulat mereka ke dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986).

Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986).

Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.

Perlu diketahui bahwa keyakinan asap api, dupa, lilin dan kemenyan itu sebagai media yang membawa dan mengangkat harapan doa kepada yang Maha Kuasa itu adalah berasal dari ajaran agama Majusi (agama penyembah api) dan semua sekte-sektenya serta teramasuk keyakinan agama penyembah Dewa Matahari . (Lihat kitab al-Milal wan Nihal karya Syahristani 1/251 , 2/271-272)

TRADISI MENIUP LILIN ULANG TAHUN

Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku :Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)

Sekarang ini semakin banyak orang yang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Dan mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Bahkan Pesta ulang tahun biasanya diadakan bertujuan agar supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya.

Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “HAPPY BIRTHDAY” akan membawa kebahagiaan dan keberkahan.

TRADISI KADO & KARTU UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN

Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa di Eropa pertama kali diadakan acara pesta ulang tahun itu bertujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu mereka , yaitu dengan cara : mereka mengundang teman dan kerabat untuk menghadiri pesta ulang tahun mereka sehingga roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun.

Namun dalam pesta-pesta selanjutnya banyak dari keluarga dan teman yang membawa kado atau bunga untuk yang berulang tahun. Jika orang yang di undang tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka akan mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun.

Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu (Baca : Motomora, 1989).

TARDISI TOPI ULANG TAHUN

Pada awal mulanya hanya raja saja yang dirayakan ulang tahunnya (mungkin disinilah awal mulanya TARDISI TOPI ULANG TAHUN bermula). Seiring waktu berlalu, anak-anak juga di ikutsertakan dalam pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun untuk anak-anak pertama kali terjadi di Jerman dan dinamakan “kinderfeste”. Tetapi saat ini, pesta ulang tahun bisa diadakan oleh siapa saja, terutama yang punya uang…

Syeikh Hamid Faqii Berkata :

“ Dinamai hari raya oleh orang zaman sekarang untuk (الموالد) ulang tahun atau untuk memperingati kebesaran nama baik dari pemimpin mereka atau semacamnya, mereka menyangka bahwa sesungguhnya itu adalah untuk mengenang fase kehidupan mereka seperti mengenang hari lahirnnya seorang anak atau pengangkatan seseorang sebagai pemimpin atau semacamnya maka sesungguhnya semuanya itu adalah dalam rangka menghidupkan perilaku jahiliyyah, dan mematikanSyari’at Islam . Yang darinya akan lahir seluruh penjerumusan kepada kekafiran dan kefasikan dan maksiat “.

====*****====

ASAL USUL MITOS DAN KHURAFAT POHON CEMARA (NATAL) :

Dalam Bibletools.org, Mike Ford menggambarkan tradisi pagan kuno mengenai Nimrod seperti ini:

“ Setelah kematian Nimrod (kurang lebih 2167 SM), Semiramis menyebarkan kepercayaan bahwa dia menjadi seorang dewa. Semiramis menyatakan bahwa dia melihat sebatang pohon cemara bertunas dan bertumbuh besar dari akar tunggul pohon yang sudah mati (kayu Nisan kuburan Namrud. pen), menggambarkan bertunasnya kehidupan kembali Nimrod. Pada HARI ULANG TAHUN KELAHIRANNYA, dia berkata : Nimrod akan mengunjungi pohon cemara itu dan menaruh hadiah-hadiah di bawahnya “.

Dari dongeng asli yang disebarluaskan oleh Semiramis (“Ratu Surga”) datanglah tradisi pagan untuk pergi ke hutan “suci” dan menaruh hadiah-hadiah bagi Nimrod (yang belakangan disembah sebagai “Baal”) di pohon cemara.

Berikut ini menggambarkan apa yang dipercayai orang Babel mengenai asal-usul pohon Natal:

“Dongeng Babel kuno mengatakan sebuah pohon cemara bertunas dari tunggul pohon yang sudah mati. Tunggul yang mati ini menggambarkan NAMRUD yang mati, dan pohon cemara yang bertumbuh ini menggambarkan Nimrod yang hidup kembali di dalam Tammuz. Di antara orang-orang DRUID, pohon OAK dianggap keramat, di antara orang-orang MESIR itu adalah pohon PALEM, dan bagi orang ROMAWI adalah pohon CEMARA, yang dihiasi dengan buah-buahan beri merah selama perayaan Saturnalia.” (Walsh, Curiosities of Popular Customs, hlm. 242).

Inilah asal usul pohon Natal / Christmas tree yang dijadikan oleh orang-orang Kristen sebagai simbol Hari Raya Natal. Pertama kalinya ketika Gereja Roma Katholik memutuskan untuk menjadikan 25 Desember sebagai “Hari Raya Kristen” pada abad ke-4, mereka mengadopsi hari raya penyembahan berhala yang sudah lama ada dan tetap mempertahankan tradisi penyembahan berhala yang sama.

Kemudian ketika agama Nasrani tersebar di kawasan Eropa Barat, otomatis perayaan Natal dilengkapi dengan “pohon Natal” (Christmas tree) yang jelas-jelas dipuja oleh bangsa kafir Babylonia , kemudian diikuti oleh bangsa-bangsa lainnya seperti Jerman dan Skandinavia.

Bangsa Inggris baru mengenal pohon Natal ketika Ratu Victoria menikahi Pangeran Albert . Maka dialah yang membawa tradisi itu ke Inggris dari daerah asalnya Jerman pada tahun 1840.

Adapun orang yang pertama kali gemar membagi-bagikan hadiah kepada anak-anak pada HARI NATAL adalah Saint Nicholas yang kemudian dikenal dengan nama Santa Claus, uskup abad ke-4 di Nicaea (sekarang Iznik, masuk wilayah Turki). Tradisi ini populer di Negeri Belanda dengan sebutan San Nicolaas.

Ketika orang-orang Belanda berimigrasi ke Amerika - kota New York sekarang adalah bikinan Belanda, dulu namanya New Amsterdam - mereka memperkenalkan tradisi bagi-bagi hadiah dari San Nicolaas ini, yang oleh lidah anak-anak Amerika diucapkan Santa Claus. Akhirnya pada tahun 1863, kartunis terkenal Thomas Nast menggubah lukisan Santa Claus dengan berpakaian merah dan berjanggut putih, lengkap dengan ketawa ‘ho-ho-ho’nya, yang populer sampai hari ini.

Dalam buku “The Two Babylons”, Hislop menggambarkan beberapa tradisi kuno di sekitar pohon Natal pada halaman 97…

“Pohon Natal, yang sekarang begitu umum di antara kita, juga sama umumnya di zaman Romawi dan Mesir kuno. Di Mesir, yang dipakai adalah pohon palem, di Roma digunakan pohon cemara. Pohon palem menunjukkan dewa messias mereka, Baal-Tamar. Pohon cemara menunjukkan dia sebagai Baal-Berith. Ibu dari Adonis, dewa matahari dan perantara ilahi yang besar, dikatakan berubah secara mistis menjadi sebatang pohon. Dan dalam keadaan itulah dia melahirkan anak laki-laki ilahinya. Jika ibunya adalah sebatang pohon, anak laki-lakinya dikenali sebagai ‘manusia yang berasal dari cabang’ (tunas). Dan inilah keseluruhan cerita tentang meletakkan batang kayu Yule ke dalam api di malam Natal, dan kemunculan pohon Natal pada keesokan harinya.”

Menurut tradisi Babel kuno, festival musim semi Ishtar (Easter) adalah waktu ketika “Ratu Surga” dipercayai menjadi hamil. Sembilan bulan kemudian dewa matahari akan “lahir” atau “dilahirkan kembali”.

Bagi orang Babel kuno, pohon-pohon perayaan ini disembah sebagai “Ratu Surga”, dan hadiah-hadiah dibawa ke “kerumunan” pepohonan yang ditumbuhkan untuk menghormatinya dan diletakkan di bawahnya sebagai persembahan-persembahan.

(“The Two Babylons”, karya Hislop hal. 97 – 98)

MITOS DAN KHURAFAT KARANGAN BUNGA DAN DAUN CEMARA

Orang Babel juga menggunakan karangan bunga atau daun berbentuk bundar untuk mewakili kelahiran matahari, karena benda itu menggambarkan “rahim” dari ibu Bumi.

Dan dari tradisi perayaan kelahiran Namrud pula lahirnya konsep berbagai macam ritual hari peringatan yang ditujukan kepada seseorang yang dianggap suci dan di kultuskan , seperti Raja, Pahlawan , tokoh dan yang sejenisnya dengan berbagai macam dalih dan istilah .

KHURAFAT RANGKAIAN DAHAN POHON CEMARA BERBENTUK BUNDAR

Saturnalia diperingati dengan saling memberi hadiah, perayaan, nyanyian, dan sangat banyak pelacuran. Para pendeta Saturnalia akan membawa rangkaian dahan pohon cemara berbentuk bundar dalam prosesi di seluruh kuil-kuil berhala Romawi.

Belakangan, orang Romawi juga menjalankan festival pada 25 Desember yang disebut Dies Natalis Solis Invicti, yang artinya “hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan.” Pada dasarnya, itu adalah cara bagi kekaisaran untuk menyatukan seluruh hari kelahiran “Dewa Matahari” pada 25 Desember di seluruh kekaisaran Romawi menjadi satu hari raya.

Pada tahun 350 M, Paus Julius I menyatakan bahwa hari kelahiran Yesus akan dirayakan pada 25 Desember untuk seterusnya. Tanpa keraguan, Paus Julius sebenarnya sedang mencoba mempermudah kemungkinan orang pagan Romawi penyembah berhala untuk menjadi penganut agama Katholik.

Kekristenan mengambil alih hari kelahiran dewa matahari, sekte matahari, dan mengubahnya menjadi Hari Natal, hari “kelahiran” Yesus Kristus.

Namun, hari raya baru ini pada mulanya tidak terlalu dihiraukan orang Kristen. Penyebaran perayaan 25 Desember oleh orang Kristen belum terjadi hingga tahun 378. Nampaknya itu dihentikan lagi pada 381, dan kemudian dihidupkan lagi pada tahun 400. Namun kebenarannya adalah, bahwa 25 Desember dirayakan sebagai hari kelahiran dewa-dewa lain, lama sebelum itu dihubungkan dengan Yesus.

Ini terjadi empat abad setelah Isa al-Masih (Yesus Kristus) dilahirkan. Pada waktu inilah, Gereja beralih untuk memasukkan hari kelahiran dewa matahari ini ke dalam kalender “Kristen”, dan mengubah “hari kelahiran-Nya” menjadi hari kelahiran “Kristus” (Messias) itu sendiri. Apa yang nyata-nyata merupakan penyembahan berhala sekarang diubahkan menjadi sesuatu yang “Kristiani.” Setidaknya, bagi yang memperhatikan, itu nampak seperti “Kristen.” Sekarang itu disebut “Kristiani.” Namun kebenarannya, itu masih merupakan pagan.

(“The Two Babylons”, karya Hislop hal. 97 – 98)

SEJARAH RANGKAIAN BUNGA :

Di belahan dunia barat, seni merangkai bunga pun tidak kalah terkenalnya dengan belahan timur. Semua tentunya masih disesuaikan dengan kebudayaan masing-masing negara.

Di Yunani dan Roma :

Pernah melihat patung Yunani di pemakaman tua dengan lingkaran karangan bunga di atas kepalanya?

Di Yunani dan Roma patung Yunani di pemakaman tua dengan lingkaran karangan bunga di atas kepalanya. Pada masa Yunani kuno (600-146 Sebelum Masehi) rangkaian bunga berbentuk lingkaran dan kalung karangan bunga memang banyak digunakan. Rangkaian bunga berbentuk lingkaran, biasanya diletakkan di pundak para pahlawan, patung dewa-dewi, makhluk hidup, dan digunakan untuk menghormati orang yang sudah meninggal.

Bizantium dan Persia :

Mau tahu asal mula ide rangkaian bunga di mosaik gereja-gereja?

Ternyata inspirasinya berasal dari wilayah Kerajaan Romawi Timur, tepatnya di Byzantium, berkembanglah teknik seni merangkai bunga yang kini menjadi inspirasi rangkaian bunga di mosaik gereja. Keindahan jambangan besar dan piala yang dipakai dalam misa suci yang dipadu dengan daun-daunan yang dipadu dengan buah dan bunga sangat indah. Pada masa itu nuansa seni dan keindahan rangkaian bunga memang sangat kental.

Di Eropa :

Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat dan sebelum Masa Renaisance, seni merangkai bunga belum terlalu populer. Barulah pada abad 13 atau periode Gothic, rangkaian bunga mulai dikenal. Bunga, daun, dan buah digunakan sebagai penghias gereja katedral. Tidak hanya itu, malahan banyak lukisan, manuskrip, dan pita abad 14 dan 15 yang dihiasi vas bunga tinggi berisikan setangkai bunga yang indah.

Awal masa renaisance (1400-1600), barulah semua seni merangkai bunga berkembang pesat. Lantai dan tepi jendela dihiasi rangkaian bunga yang tinggi dalam sebuah vas besar, dan sejak itu pula rangkaian bunga yang longgar serta buket kecil yang diikat rapat mulai dikenal.

Referensi :

[1] Sejarah Rangkaian bunga

http://amosflorist.blogspot.com › 2008/07 › sejarah-ran...

[2] Sejarah Rangkaian bunga BUNGA PAPAN SEBAGAI SENI ...

https://text-id.123dok.com › Lainnya

====*****====

OBELISK, KIBLAT IBADAH PARA PEMUJA DEWA MATAHARI

Obelisk adalah pilar batu persegi panjang dengan puncak meruncing yang membentuk piramida. Obelisk, awalnya Menara untuk Memuja Dewa Matahari.

**OBELISK (Simbol Alat Kelamin Pria / Titit) , KUIL DAN MENARA**

Ralph Woodrow menyatakan dalam BABYLON MYSTERY RELIGION hal. 5 bahwa :

“Salah satu bentuk penyembahan matahari (agama kafir) yang mempunyai pengertian yang tersembunyi adalah Obelisk. Ratu Semiramis mendirikan sebuah obelisk yang tingginya 130 kaki.

Di Mesir terdapat banyak Obelisk dan beberapa diantaranya telah dipindahkan ke lain tempat, yaitu Central Park di New York, London dan Roma.

Asal mulanya sebuah Obelisk dikaitkan dengan penyembahan matahari, lambang dari Baal, yang merupakan sebutan dari Nimrod. Mereka telah menolak pencipta sebenarnya dan menganggap mataharilah yang memberikan kehidupan kepada tanaman dan manusia.

Obelisk juga merupakan lambang dari phallus (alat kelamin pria). Melalui hubungan kelamin, sebuah kehidupan dimulai, karena itu phallus juga merupakan lambang dari kehidupan. Supaya obelisk ini betul-betul melambangkan suatu kehidupan, maka obelisk ini harus berdiri tegak. Obelisk ini ditempatkan di halaman masuk sebuah kuil.

Obelisk di Vatican City – Roma

Di halaman gereja Santa Petrus di Roma berdiri sebuah obelisk. Obelisk ini pernah berdiri di Mesir. Antara tahun 37-41 Catigula memindahkan obelisk dari Heliopolis, Mesir, ke halaman gereja St. Petrus di Vatikan. Heliopolis adalah nama Yunani untuk Bethshemesh (Rumah Matahari) yang merupakan pusat penyembahan matahari di Mesir. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa obelisk-obelisk ini adalah images of Betshemesh (Yer. 43:13).

Ketika pada tahun 1586, Paus Sixtus V, memindahkan obelisk ke gereja St. Petrus, ia mengancam para pengangkut obelisk itu dengan hukuman mati bila obelisk itu jatuh dan patah. Perlu diketahui bahwa tinggi obelisk seluruhnya adalah 132 kaki dengan berat 320 ton. Ribuan orang menyaksikan penegakan obelisk ini dan setelah berhasil berdiri, diadakan misa dan paus memberkati para pekerja dan kuda-kuda yang dipakai.

Di halaman kuil yang terletak di Hierapolis, tertulis: “Saya, Dionysus, mempersembahkan phalli ini kepada Hera, ibu tiriku.”

Salah satu arti dari dewi Astarte (Semiramis) adalah “Perempuan yang membuat menara”. Di gereja Katolik, menara merupakan lambang dari Perawan Maria. Pada waktu kerajaan Babilonia masih ada, terdapat banyak menara yang bersifat religius. Dalam agama orang Cina, menara juga memegang peranan penting. Salah satunya adalah pagoda di Nanking. Menara-menara ini cukup tinggi, sehingga dari jauh sudah kelihatan. Ingat menara Babel (Kej. 11:3-4).

Selama ini orang-orang (Nasrani) berusaha untuk memperindah gedung gereja mereka dengan segala macam hiasan. Namun Alkitab merekam bahwa yang dimaksud dengan gereja adalah sekumpulan orang-orang yang didiami Roh Kudus dan tubuh mereka merupakan Bait Tuhan. Jadi yang perlu diperindah adalah manusianya, bukan gedung gerejanya

Salah satu ciri khas dari gedung gereja adalah menara. Padahal Yesus sendiri tidak pernah membangun atau memerintahkan pembangunan gereja.

Juga gereja St. Sophia di Constantinopel memiliki banyak menara. Demikian pula gereja-gereja Katolik dan Protestan mengenal menara.

Obelisk

Dalam agama Islam menara juga memegang peranan dalam pembangunan mesjid dengan banyak menara”. (Hingga di sini keterangan dari buku BABYLON MYSTERY RELIGION karya Ralph Woodrow).

----

KENAPA MONAS MIRIP BENTUK OBELISK DEWA MATAHARI? SIMBOL APAKAH DIBALIK BENTUK MONAS ?


Arsitek Monas adalah Friedrich Silaban.

Penulis biografi Frederich Silaban, Setiadi Sopandi alias Cung, mengatakan bahwa Sukarno ingin Monas menjadi bangunan modern yang memiliki unsur kebudayaan Indonesia.

Salah satu unsur tersebut termasuk simbol lingga dan yoni yang kerap terdapat pada bangunan candi Hindu atau Buddha.

**Lingga** (phallus = alat kelamin pria) merupakan simbol kejantanan seorang pria

Dan **Yoni** (vulva = alat kelamin perempuan) adalah simbol perempuan atau kesuburan.

"Monas gagasannya seakan dari lokal. Sebenarnya tidak lokal banget karena dari mitologi Hindu asal India yang sudah lama merambah Jawa. Saya tidak tahu persis kenapa itu juga yang dipakai karena sebenarnya agak Jawa-sentris," kata Cung beberapa waktu lalu. ....

Akhirnya, jadilah Monas seperti yang ada sampai sekarang. Bangunan itu berbentuk obelisk setinggi 137 meter dengan dua cawan dan satu tugu berbentuk kobaran api yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton berlapis emas 35 kilogram.

Ya, bila dilihat dari sudut pandang biasa, Monas memang melambangkan perjuangan dan semangat yang tak pernah putus, terlihat dari kobaran api di puncak monumen. Namun, ada filosofi mendalam di balik itu semua.

Obelisk yang menjulang setinggi 117,7 meter merepresentasikan lingga yang merupakan kejantanan pria, maskulin, dan aktif. Sementara itu, cawan berbentuk kotak berukuran 45 X 45 meter merepresentasikan Yoni yang merupakan perempuan, feminin, dan pasif.

Arsitek, akademisi, sekaligus penulis buku Bung Karno Sang Arsitek, Yuke Ardhiati, mengatakan bahwa Sukarno mencetuskan ide lingga dan yoni untuk Monas setelah melihat artefak di Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah.

Candi Sukuh merupakan candi Hindu di Indonesia yang paling banyak memiliki unsur lingga dan yoni. Bukan hanya secara simbolis, lingga dan yoni pada Candi Sukuh ditampilkan secara ikonis.

Berdasarkan situs Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lingga adalah pilar cahaya, simbol benih dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Dalam ajaran Hindu, Dewa Siwa digambarkan sebagai lingga.

"Sebagai simbol organ maskulin, lingga mengandung energi penciptaan. Akan tetapi, energi tersebut akan berfungsi apabila disatukan dengan energi shakti, yang disimbolkan dalam wujud yoni, untuk memberikan kekuatan bagi energi penciptaan tersebut," demikian penjelasan situs tersebut.

Yoni sendiri merupakan simbol organ feminin yang berlawanan dengan lingga, tapi saling melengkapi. Persatuan lingga danyoni merupakan simbol penghasil energi penciptaan yang menjadi fondasi dari seluruh penciptaan.

Yoni sendiri merupakan simbol organ feminin yang berlawanan dengan lingga, tapi saling melengkapi. Persatuan lingga danyoni merupakan simbol penghasil energi penciptaan yang menjadi fondasi dari seluruh penciptaan.

Relief di Candi Sukuh. (iStockphoto/flocu)

Penampakan lingga [Titit Pria] dan yoni [Titit Wanita] kerap dijumpai pada candi-candi Jawa Tengah kuno, seperti Candi Gunungwukir, Candi Sambisari, dan Candi Ijo. Begitu pula pada Candi Ceto, situs Gaprang, Reco Warak, dan Candi Sukuh yang menjadi inspirasi Sukarno.

Dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada, Pande Made Kutanegara, menjelaskan bahwa simbol lingga dan yoni sendiri sering digunakan di berbagai negara sejak dulu. Pasalnya, zaman dulu manusia sangat memiliki hubungan dengan alam, dan kesuburan sangat penting.

"Sejak megalitikum, konsep itu sudah muncul. Hindu kemudian mewujudkan visual yang lebih tampak. Seperti yang ada di Candi Sukuh dan Candi Ceto itu sangat jelas terlihat lingga-yoni yang filosofis, tidak hanya sekadar relasi seksual," kata Pande kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Sayangnya, menurut Pande, masyarakat modern hanya melihat lingga dan yoni sebagai relasi seksual untuk kesenangan sehingga konotasinya menjadi porno. Masyarakat tradisional menganggap lingga dan yoni sebagai lambang kelahiran generasi baru.

Berbicara mengenai simbol lingga dan yoni pada Monas, kata Pande, tidak serta merta berarti Monas merupakan.

[Baca artikel CNN Indonesia "Monas, Cita Bung Karno dalam Filosofi Seksualitas Tanpa Porno" selengkapnya di sini:

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210115115636-241-594127/monas-cita-bung-karno-dalam-filosofi-seksualitas-tanpa-porno]

******

OBELISK JUGA MERUPAKAN SIMBOL ILLUMINATI :

(Obelisk: The Illuminati has raised Obelisk in all its major power centers)

Obelik atau Obelisk adalah batu tinggi yang berdiri tegak atau vertikal. Illuminati menggunakan simbol ini sebagai tanda kekuasaan utama.

Biasanya Obelisk didirikan di semua pusat kekuasaan utama seperti di kota-kota atau dalam suatu wilayah.

Selain itu, bangunan obelisk juga didirikan dan digunakan sebagai batu nisan oleh anggota khusus para elit Illuminati grup sebagai tanda kekuasaannya ketika para master Illuminati itu masih hidup.

Kaitannya dengan Illuminati: Para elite Illuminati telah menempatkan monumen berupa obelisk di lokasi utama di seluruh dunia.

The Washington Monumen menandai sayap militer mereka, melalui obelisk yang dijuliki “Jarum Cleopatra” atau Cleopatra’s Needles, yang mana Obelisk itu asli berasal dari Mesir pada era Cleopatra-VII.

[Obelisk sebagai batu nisan di kuburan para elite Illuminati.]

Obelisk Cleopatra’s Needles tak hanya satu dan hanya didirikan di Washington, namun juga di New York, London, Paris dan di Lapangan Santo Petrus (Vaticano in Saint Peter’s Square) di Vatikan yang juga asli dari Mesir.

Obelisk di New York dan London, menandai pusat keuangan mereka. Sedangkan obelisk di Vaticano in Saint Peter’s Square menandai dominasi spiritual mereka.

Monteith mencatat bahwa jika dilihat dari atas, obelisk akan terlihat seperti titik yang berada dalam lingkaran, atau lebih tepatnya “mata“.

Kaitannya dengan Illuminati Bavaria: Weishaupt’s Illuminati tidak memiliki perhatian khusus untuk maslah obelisk ini.

[Obelisk pada masa lalu sedang dididrikan]

Kaitannya dengan Freemasonry: Ketika obelisk dari Mesir ini dibawa ke Washington AS, para Freemason melakukan persiapan landasan obelisk yang rumit dalam upacara pendirian monumen di Washington ini pada bulan Juli 1848.

Sementara di New York, pada tahun 1880, lebih dari 9000 anggota Freemason menghadiri upacara pendirian salah satu obelisk yang dijuluki Cleopatra’s Needle di New Yorkt.

Upacara besar ini terdiri dari parade Masonik di Fifth Avenue yang dihadiri oleh lebih dari 50.000 penonton pada masa itu. [Sumber : Eramuslim.com]

=====

ASAL USUL OBELISK DI MESIR :

Bangsa Mesir kuno menciptakan bentuk obelisk pada suatu waktu di Periode Dinasti Awal (sekitar 3150-2613 SM) dari batu bata lumpur dan sebelum pembangunan Piramida Bertingkat Djoser (sekitar 2670 SM).

Nama obelisk dalam bahasa Yunani berarti ludah, paku, atau pilar runcing. Nama ini berasal dari sejarawan Yunani kuno bernama Herodotus, orang pertama yang menulis dan menamai obelisk. Sedangkan bangsa Mesir menyebutnya tekhenu yang berarti menusuk seperti "menusuk langit".

Obelisk-obelisk Mesir kuno melambangkan benben, gundukan purba tempat Dewa Atum berdiri saat dunia diciptakan. Karena itu, obelisk tersebut dikaitkan dengan burung benu, cikal bakal burung phoenix Yunani di Mesir.

Menurut beberapa mitos Mesir, burung benu adalah makhluk hidup pertama yang teriakannya membangunkan ciptaan dan menggerakkan kehidupan. Burung itu dikaitkan dengan bintang fajar dan pembaruan setiap hari, tetapi juga merupakan tanda akhir dunia, dengan cara yang sama burung itu berteriak untuk memulai siklus kreatif dan akan bersuara lagi untuk menandakan penyelesaiannya.

Orang Mesir percaya akan datangnya hari ketika para dewa akan mati dan semua akan kembali ke keseragaman kekacauan primordial. Burung benu tidak akan memilih akhir ini sendiri, tetapi akan diberi isyarat oleh dewa matahari Ra yang, yang pada gilirannya akan diberi tahu oleh Dewa Thoth, penjaga catatan manusia dan dewa. Namun, burung benu terutama juga dikaitkan dengan Ra (kemudian Amun dan Amun-Ra) dan dengan cahaya dan kehidupan.

"Sejak teks piramida dan seterusnya, burung benu dikaitkan erat dengan dewa matahari sang pencipta. Di Heliopolis, pusat pemujaan matahari, burung benu dikatakan bertengger di batu benben, sejenis obelisk primitif, atau di dahan pohon willow suci. Ketika raja-raja Mesir telah memerintah selama tiga puluh tahun, mereka meminta burung benu untuk memperbarui kekuatan dan vitalitas mereka," kata ahli Mesir Kuno, Geraldine Pinch, dalam Egyptian Mythology: A Guide to the Gods, Goddesses, and Traditions of Ancient Egypt (2004).

Meskipun tetap dikaitkan dengan burung benu, obelisk tersebut semakin dikaitkan dengan Ra dan **PEMUJAAN MATAHARI**, terutama sejak Kerajaan Baru (sekitar 1570-1069 SM) dan seterusnya.

Lalu Obelisk menjadi Lambang Mesir Kuno Mewakili Sinar Dewa Matahari, yang Digunakan di Seluruh Makam Mesir, Simbol Dewa Amun-Ra Lindungi Seluruh Firaun

[Lihat : Symbol & Magic in Egyptian Art (1994) oleh Richard H Wilkinson, Ahli Mesir Kuno].

====*****====

SEBAB MUNCUL-NYA PENYEMBAHAN TERHADAP DEWA TATA SURYA

Kepercayaan terhadap dewa matahari di yakini oleh hampir semua kaum pagan di seluruh dunia .

Lahirnya kepercayaan terhadap dewa matahari ini murni berdasarkan logika dan prasangka belaka bukan berasal dari wahyu Ilahi .

Setidaknya sejak 10 ribu tahun sebelum masehi, sejarah dipenuhi dengan ukiran dan tulisan, menggambarkan kekaguman, dan pemujaan atas objek ini, matahari . Dan semua ini dipahami hanya dengan nalar yaitu mengingat matahari terbit setiap pagi, memberi penglihatan, kehangatan dan rasa aman, menyelamatkan manusia dari dingin dan kebutaan, akibat kegelapan malam.

Kaum pagan kuno memahami bahwa tanpa Matahari , sumber makanan tidak akan tumbuh, dan kehidupan di atas planet tidak bisa bertahan. Realitas tersebut menjadikan matahari sebagai objek yang paling dikagumi sepanjang masa. Begitu pula pengetahuan mereka mengenai bintang-bintang. Penelusuran posisi bintang, memungkinkan mereka bisa mengetahui dan mengantisipasi kejadian, yang hanya terjadi dalam rentang waktu yang lama, seperti terjadinya gerhana dan bulan purnama. Selanjutnya mereka mengelompokkannya, menjadi apa yang hari ini oleh mereka kenal sebagai rasi bintang.

Matahari, yang difahami sebagai pemberi dan penyelamat kehidupan, dipersonifikasikan sebagai wakil dari pencipta yang tidak tampak, atau Tuhan. Tuhan Matahari, cahaya bagi dunia, juru selamat umat manusia.

Demikian juga halnya dengan ke-12 rasi bintang, yang mewakili tempat-tempat yang dilewati oleh “Tuhan Matahari” yang dikenal dengan nama yang biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian alam yang berlangsung selama periode waktu tersebut. Begitu pula halnya dengan bulan .

Dari sini lahir lah keyakinan dan penyembahan terhadap Matahari , bulan dan rasi-rasi bintang serta planet-planet .

Salah satu bentuk warisan ajaran para penyembah tata surya yang masih exist hingga sekarang adalah ramalan nasib seseorang berdasarkan rasi-rasi bintang atau Zodiak . Seprti : LIBRA , SCORPION , GEMINI ....

Lebih lengkap : baca di http://www.qureta.com/post/agama-dan-simbol-astrologi

====*****====

DEWA TATA SURYA PADA MASA NABI IBRAHIM (AS)

Pada masa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam selain kepercayaan kaumnya terhadap berhala yang merupakan kepercayaan lama yang ada diwilayah timur tengah kuno, adalah kepercayaan terhadap benda-benda luar angkasa, seperti bintang-bintang, bulan, dan matahari. Kaldea yang masuk wilayah Mesopotamia-Babilonia mengenal penyembahan bintang-bintang seperti dewa Marduk yang mereka anggap sebagai dewa perang, adalah planet Mars, serta dewa-dewa lain hingga 12 dewa, yang nama-namanya dipakai dalam astronomi hingga sekarang.

Pada masa Nabi Ibrahim, agama politheisme menyebar di wilayah Mesopotamia. Sang Dewa Bulan "Sin", merupakan salah satu berhala yang paling penting . Sehingga banyak orang yang menghuni dataran Mesopotamia bagian Tengah dan Timur Anatolia menyembah langit dan bintang-bintang.

Dewa utama "Sin", sang dewa bulan. Ia digambarkan sebagai sesosok manusia berjenggot panjang, memakai pakaian panjang bergambar bulan sabit. Di atas tampak patung Sin. Bentuk bulan sabit terlihat jelas pada dada patung tersebut.

Mereka juga membuat gambar - gambar timbul dan patung-patung dari tuhan mereka dan menyembah-nya. Inilah sistem kepercayaan yang berkembang subur di Timur Dekat, dan keberadaannya terpelihara lama. Penduduk wilayah ini terus me-nyembah tuhan-tuhan tersebut hingga sekitar tahun 600 M. Akibat-nya, di daerah yang membentang dari Mesopotamia hingga ke kepedalaman Anatolia, banyak terdapat bangunan yang dikenal sebagai “zigurat”, yang digunakan sebagai pengamat bintang sekaligus kuil peribadatan, dan di sinilah terdapat beberapa tuhan, terutama dewa bulan yang bernama “Sin” disembah.

Zigurat, yang digunakan baik sebagai kuil atau tempat pengamatan bintang, merupakan bangunan yang dibuat dengan teknik paling maju pada masa itu. Bintang, bulan, dan matahari menjadi objek utama penyembahan, dan karenanya, langit merupakan hal sangat penting. Di sebelah kiri dan bawah adalah zigurat utama bangsa Mesopotamia. (NOTES : Everett C. Blake, Anna G. Edmonds, Biblical Sites in Turkey, İstanbul: Redhouse Press, 1977, s. 13.)

Bentuk kepercayaan ini, sekarang hanya dapat ditemukan dalam penggalian arkeologis. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, Ibrahim menolak penyembahan tuhan-tuhan tersebut dan menyembah Allah semata, satu-satunya Tuhan yang sebenarnya.

Kepercayaan-kepercayaan yang berkembang pada masa Ibrahim , yaitu penyembahan berhala, bintang-bintang, bulan, dan matahari, diisyaratkan oleh al-Quran dalam surat al-Anam ayat 76-80.

{ وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ آزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا آلِهَةً ۖ إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ . وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ . فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لا أُحِبُّ الآفِلِينَ . فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لأكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ . فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ . إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ }

“Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tu-han? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan (Kami mem-perlihatkannya) agar dia termasuk orang-orang yang yakin.

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”.

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit, dia berkata: “Inilah tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberikan petunjuk kepadaku pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”.

Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah tuhanku, ini lebih besar”, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang mencip-takan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang memperseku-tukan Tuhan.” (QS. Al An'aam, 6: 74-79) !

Selain penyembahan terhadap dewa dewi yang berasal dari benda-benda bumi dan benda-benda langit , pada masa Nabi Ibrahim juga terdapat penyembahan kepada dewa dewi dari kalangan manusia yang sedang berkuasa , yang diyakini sebagai jelmaan Dewa Dewi yang ada di langit atau di surga . Yang paling terkenal adalah penyembahan kepada Namrud Dewa Matahari , dewi Semiramis Ratu langit dan Tamuz titisan dewa matahari .

******

DEWA MATAHARI NAMRUD

Ribuan tahun sebelum masehi ada tokoh supernatural yang dianggap sebagai dewa matahari namanya adalah Nimrod. Dalam bahasa Ibrani, arti nama Nimrod berasal dari "marad" yang berarti "ia memberontak kepada TUHAN".

Dia adalah dewa matahari yang paling terkenal dalam sejarah di dunia.

Namrudz adalah keturunan ke-5 dari Nuh. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin Kanʻān bin Kush bin Ham bin Nuh. Raja Namrud (hidup sekitar tahun 2275 SM-1943 SM)

Ia memiliki gelar "a mighty hunter" yang berarti "pemburu yang hebat" atau "pemburu yang perkasa", karena kehebatannya dalam berburu. 

Ia adalah orang yang berkuasa di Babilonia (Mesopotamia kuno , kini dikenal negara Irak) yang menjadi pusat peradaban dunia setelah banjir bah, yang wilayahnya meliputi Asia Barat dan Timur Tengah. Menurut catatan Kejadian 10:8-12, ia mendirikan kota-kota besar seperti Babel , Erekh , Akad yang kesemua kota itu terletak di tanah Sinear , lalu ia pergi ke Asyur dan mendirikan Ninewe , Rehobot-ir , Kalah dan Resen .

Namanya terkenal karena usahanya sebagai pendiri Menara Babel .

Sisa peninggalannya yang dapat ditemui berada terletak di GUNUNG NAMRUD, sekitar 150 km dari kota Adiyaman. Adiyaman terletak 1220 km dari Istanbul.

Sebelum ini Gunung Namrudz dapat ditemukan di Abul Gharah, Iraq, tempat Namrudz dan rakyatnya menyembah DEWA NABU yang mereka anggap sebagai anak dari DEWA MARDUK. Gunung Namrudz yang mencapai ketinggian 2100 m, terletak di Banda Antitorus. Kawasan ini pada masa lalu termasuk dalam wilayah kekuasaan Babilonia.

Satu lagi kuil dan istana Namrudz dapat ditemui lagi di Mosul, yang terletak 396 km dari Baghdad. Luas bekas kuil dan istana ini mencapai 26.000 m2. Beberapa bagian dari kuil ini masih jelas terlihat. Kuil dan istana ini sempat dibangun kembali oleh Kerajaan Assyria sekitar tahun 1883-1859 SM.

Ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh manusia .

Nimrod merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku dirinya sebagai Tuhan.

Kecerdasan yang Allah berikan pada Namrud telah membuatnya sangat dipuja dan diagungkan oleh rakyat sendiri dan ini semua telah membuat dirinya semakin sombong terhadap Tuhannya . Namrud gunakan kemampuan itu untuk menyesatkan rakyatnya. Antara lain menggunakan ilmu falak untuk menciptakan berbagai sistem meramal nasib seperti horoskop dan meramal nasib palmistry. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa manusia tidak perlu Tuhan karena manusia mampu memprediksi dan mengubah nasibnya dengan sendiri. 

Namrud dengan kecerdasannya dan kekuasaannya , dia membangun banyak bangunan dan berhala yang megah dan indah agar semakin dipuja dan diagungkan oleh rakyatnya . Menara Babel yang berarti "Pintu Gerbang yang Sempurna" merupakan kuil dimana pendeta-pendeta mengagungkan Namrud. Tujuan pembangunannya adalah seperti yang disebutkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari untuk menaikkan sebuah bangunan yang mampu mencapai kerajaan Tuhan nya Nabi Ibrahim di langit . 

Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini.

Menara Babel Namrud

----

---

------

Referensi :Nimrod - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

----

NAMRUD MENIKAHI IBUNYA :

Ayah Namrud adalah Kan’an, sedangkan ibunya adalah Semiramis. Ibunya pada usia remaja telah menikah dengan ayahnya. Konon, sehari setelah berhubungan kelamin dengan Semiramis, ayahnya meninggal dunia. Oleh karena itu, saat Namrud lahir ia tidak mempunyai ayah. Ibunya adalah seorang wanita yang cantik dan bijaksana. 

Setelah ia lahir, konon dia tidak pernah disentuh oleh manusia dan Namrudz dianggap anak yang suci. Ini telah menambah keyakinan Namrud bahwa ia adalah anak tuhan. Ketika ia dewasa, ia menjadi seorang yang tampan dan ibunya cemburu dengan teman wanitanya. Karena itu, Semiramis menikah dengan Namrud yaitu anaknya sendiri.

-----

KEBERHASILAN RAJA NAMRUD

Raja Namrud telah dianugerahi dengan daya intelektual yang tinggi dan menjadi ahli dalam berbagai bidang seperti seni desain, matematika dan ilmu falak.

Konon , Dia itu telah menemukan sistem sexagesimal yang membagi lingkaran ke 360 derajat, satu jam ke 60 menit dan 1 menit ke 60 detik. Selain itu dia menetapkan bahwa satu hari dibagi menjadi 24 jam setiap jam ke 60 menit dan 1 menit ke 60 detik. Menurut dia hari dimulai pada waktu tengah malam dan bukannya pada waktu matahari terbenam seperti yang dipercaya oleh kaum sebelumnya.

Disamping itu, Namrud mahir dalam perhitungan matematika dalam konstruksi bangunan-bangunan besar, jembatan, kuil, istana dan bendungan. Antara lain kontribusinya adalah konstruksi sistem saluran irigasi di lembah Tigris dan Euphrates. Dialah orang pertama yang menggunakan batu-bata dari tanah liat yang dibakar (burnt clay) sebagai bahan bangunan. Bahkan Namrud terkenal sebagai arsitek Menara Babel yaitu bangunan pencakar langit yang pertama di dunia.

Sumber :

[1] https://safinapaper.blogspot.com/2019/01/kisah-raja-namrud-menikahi-ibu.html

[2] http://islamdongeng.blogspot.com/2014/04/sejarah-raja-namrud.html

====*****====

NAMRUD DEWA MATAHARI DAN KRONOLOGI PENYEBARAN AJARANNYA KE SELURUH DUNIA

Asal-asul agama Namrud yang dianggap misterius ini ditulis oleh Yohanes dalam kitab Wahyu, dia menyebutkan bahwa : Babilon -sebagai kota- memang sudah hancur dan runtuh, seperti yang telah dinubuatkan para nabi (Yes. 15:19-22; Yer. 51&52). Tetapi meskipun kota Babilon sudah hancur, konsep dan kebiasaan dari agama Babilon tersebar diantara banyak bangsa di dunia.

Tentu timbul pertanyaan bagaimana agama dewa dewi Babilon bisa berkembang ke seluruh dunia ?

Perhatikan keterangan berikut ini !

“ Setelah masa banjir berakhir, orang mulai pindah dari Timur menuju ke suatu daerah yang disebut Sinear, dimana mereka kemudian tinggal “ (Kej. 11:2). “Di daerah Sinear inilah kota Babilon berdiri, yang kemudian dikenal sebagai Babilonia atau Mesopotamia. Disini mengalir sungai Euphrat dan Tigris, yang membuat tanah ini menjadi subur. Tetapi, ada suatu masalah yang dihadapi penduduk yaitu bahwa di daerah ini terdapat banyak binatang buas yang selalu mengancam kehidupan penduduk setempat “ (Kel. 23:29-30).

Dalam keadaan yang parah ini muncullah seorang laki-laki bertubuh besar dan berkuasa. Namanya Nimrod. Ia terkenal sebagai pemburu yang hebat. Alkitab/ Bibel mengatakan antara lain bahwa ia menjadi pemburu yang penuh kuasa (Kej. 10:8-9). Makin lama makin terkenallah dia. Ia menjadi pemimpin ternama dalam memecahkan masalah-masalah dunia. Akhirnya karena ia begitu disanjung, maka dia tidak lagi berjuang melawan binatang buas, melainkan mulai berpikir untuk mengorganisasi manusia supaya tinggal dalam kota serta mengelilingi kota ini dengan tembok sebagai pelindung. Dari sinilah lahir sebuah kerajaan. Demikianlah cara berpikir Nimrod. Kerajaan pertama adalah Babel, Erech, Accad dan Caleh, di daerah Sinear (Kej. 10:10). Kerajaan Nimrod adalah yang pertama, yang disebut Alkitab/Bibel/Injil.

Nama Nimrod berasal dari "marad" yang berarti "ia memberontak kepada TUHAN".

Dalam artikel yang berjudul « Raja Namrud dan kaitannya dengan Illuminati » yang di tulis Ahmad Nizam di sebutkan bahwa :

Kerajaan Namrud ini adalah kerajaan pertama yang tumbuh di muka bumi (2275-1943 SM) di Babylon (Iraq). Menurut salah satu pendapat, Namrud memegang tampuk kekuasaan pemerintahannya selama 400 tahun. Dia manusia pertama yang memerintahkan agar membuat bangunan-bangunan besar. Dia telah membangum kota Babylon yang amat mahsyur itu, menara Babylon, kota Nineweh dan kota-kota lainnya. 

Konsep perayaan hari kelahiran Namrud ini berawal dari keinginan Namrud dan ibunya Semeramis ingin menguasai dunia di bawah satu pemerintahannya , itulah yang kini disebut sebagai New World Order.

====****====

DAKWAH NABI IBRAHIM A.S TERHADAP RAJA NAMRUD & KAUMNYA:

Raja Namrud atau Nimrod atau Nimroe hidup dan berkuasa menjelang kelahiran Nabi Ibrahim -’alaihis salaam- . Kemudian Allah SWT mengutus nabi Ibrahim kepada Namrud dan kaumnya untuk mendakwahinya .

Tragedi Pembunuhan Bayi-Bayi Yang Baru Lahir :

Ibnu Jarir Ath-Thobary dalam tafsirnya 11/481 no. 13464 dia berkata : Telah bercerita pada ku Muhammad bin Humeid , dia berkata : telah bercerita pada kami Salamah bin Fadlel , dia berkata : telah bercerita padaku Muhammad bin Ishaq tentang khabar yang telah di tuturkan pada kami :

“ Bahwasannya antara masa Nabi Nuh -’alaihis salaam- dan masa Nabi Ibrahim -’alaihis salaam- tidak ada nabi kecuali Nabi Hud dan Nabi Soleh . Maka ketika telah dekat zaman Nabi Ibrahim -’alaihis salaam- , datanglah para ahli nujum (para normal) menghadap Namrud , lalu mereka berkata kepadanya :

Pelajarilah ! sesungguhnya kami menemukan dalam ilmu pengetahuan kami bahwa seorang anak laki-laki akan lahir di negeri ini , dia diberi nama Ibrahim , dia memisahkan diri dari agama kalian dan akan menghancurkan berhala-berhala kalian , yaitu pada bulan ini dan itu , di tahun ini dan itu “ .

Maka ketika memasuki tahun yang telah diinformasikan oleh para ahli nujum kepada Namrud tadi , dia pun menyebarkan para pesuruhnya ke setiap wanita hamil di negerinya , lalu menahannya dan menempatkannya di sisinya kecuali calon ibu Nabi Ibrahim , istri Aazar, karena kehamilannya tidak diketahui , yang demikian itu disebabkan dia adalah seorang wanita yang masih sangat muda belia , jadi tidak ada yang mengetahui kehamilannya .

Namrud berniat untuk membunuh setiap anak lelaki yang lahir pada saat itu karena dia khawatir atas tahta kerajaannya . Ketika sudah tiba masa kelahiran yang ditunggu-tunggu yaitu di bulan dan tahun yang sudah ditetapkan , maka Namrud pun merealisasikan keinginanya , maka tidak ada seorangpun dari para wanita yang melahirkan anak laki-laki dalam bulan tsb kecuali dia memerintahkannya untuk menyembelihnya .

Sementara ibu Ibrahim yang sedang hamil ketika menemukan dirinya bebas , maka beliau segera keluar di malam hari menuju sebuah goa yang tidak jauh dari tempat tinggalnya , lalu beliaupun melahirkan Ibrahim dan merawat bayi itu sebagaimana layaknya merawat bayi yang baru lahir. Setelah melahirkan beliau menempatkan bayinya di dalam goa serta menutup pintunya rapat-rapat , lalu beliau pulang ke rumah .

Beliau pun tidak lupa untuk selalu menengok si jabang bayinya di goa tadi . Di saat beliau pertama kali menengoknya , beliau melihatnya dalam keadaan sedang mengisap - isap jempol tangannya . Wallahu a'lam . (Riwayat Ibnu Jarir dlm Tafsirnya).

Dakwah Nabi Ibrahim AS kepada Raja Namrud dan Kaumnya :

Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam al-Qu’ran :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Artinya : “ Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan).

Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah : 258)

Nabi Ibrahim Di Bakar hidup-hidup oleh kaumnya setelah dia mendakwahinya serta membakar patung-patung berhala mereka . Allah swt berfirman :

فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ﴿58﴾

قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيْنَ ﴿59﴾

قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ ﴿60﴾

قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ ﴿61﴾

قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗ ﴿62﴾

قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ ﴿63﴾

فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙ ﴿64﴾

ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْ ۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَ ﴿65﴾

قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗ ﴿66﴾

اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴿67﴾

قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ ﴿68﴾

قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ ﴿69﴾

وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ ﴿70﴾

وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ ﴿71﴾

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَ ﴿72﴾

وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِ ۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ ﴿73﴾

Artinya :

Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. (QS. Al-Anbiya': 58)

Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya': 59)

Mereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya': 60)

Mereka berkata, “(Kalau demikian) bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak, agar mereka menyaksikan.” (QS. Al-Anbiya': 61)

Mereka bertanya, “Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?” (QS. Al-Anbiya': 62)

Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat berbicara.” (QS. Al-Anbiya': 63)

Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, “Sesungguhnya kalian lah yang menzalimi (diri sendiri).” (QS. Al-Anbiya': 64)

Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), “Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.” (QS. Al-Anbiya': 65)

Dia (Ibrahim) berkata, “Mengapa kalian menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kalian? (QS. Al-Anbiya': 66)

Celakalah kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah! Tidakkah kalian mengerti?” (QS. Al-Anbiya': 67)

Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak berbuat.” (QS. Al-Anbiya': 68)

Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Al-Anbiya': 69)

Dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi. (QS. Al-Anbiya': 70)

 Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. (QS. Al-Anbiya': 71)

Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub, sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh. (QS. Al-Anbiya': 72)

Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. (QS. Al-Anbiya': 73)

Ibnu Jarir dalam tafsirnya 18/465 berkata : telah bercerita pada kami Ibnu Humeid, dia berkata : telah bercerita kepada kami Salamah dari Ibnu Ishaq , dia berkata :

" Telah berkumpul Namrud dan kaumnya terhadap Ibrahim -’alaihis salaam- , lalu mereka berkata : "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".

Maksudnya : Tidak ada cara lain untuk menolong berhala-berhala kalian darinya kecuali dengan cara membakarnya dengan api jika kalian betul-betul ingin menolongnya ".

Bukan hanya berhenti di situ Namrud pun terus berusaha mengejar dan menelusuri jejak keberadaan Tuhan yang di sembah oleh Nabi Ibrahim SWT .

Dalam Al-Quran surat Ibrahim Allah SWT berfirman :

) وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُم ْلِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ(.

" Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya." (QS. Ibrahim : 46).

******

PEMBANGKANGAN RAJA NAMRUD TERHADAP DAKWAH NABI IBRAHIM AS

Kecerdasan yang Allah berikan pada Namrud telah membuatnya sangat dipuja dan diagungkan oleh rakyat sendiri dan ini semua telah membuat dirinya semakin sombong terhadap Tuhannya . Namrud gunakan kemampuan itu untuk menyesatkan rakyatnya. Antara lain menggunakan ilmu falak untuk menciptakan berbagai sistem meramal nasib seperti horoskop dan meramal nasib palmistry. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa manusia tidak perlu Tuhan karena manusia mampu memprediksi dan mengubah nasibnya dengan sendiri. 

Namrud dengan kecerdasannya dan kekuasaannya , dia membangun banyak bangunan dan berhala yang megah dan indah agar semakin dipuja dan diagungkan oleh rakyatnya . Menara Babel yang berarti "Pintu Gerbang yang Sempurna" merupakan kuil dimana pendeta-pendeta mengagungkan Namrud. Tujuan pembangunannya adalah seperti yang disebutkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari untuk menaikkan sebuah bangunan yang mampu mencapai kerajaan Tuhan nya Nabi Ibrahim di langit . 

Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini.

Seorang penulis kristen yang bernama Yohanes dalam kitab Wahyu , dia menyebutkan bahwa: Babilon -sebagai kota- memang sudah hancur dan runtuh, seperti yang telah dinubuatkan para nabi (Yes. 15:19-22; Yer. 51&52). Tetapi meskipun kota Babilon sudah hancur, konsep dan kebiasaan dari agama Babilon tersebar diantara banyak bangsa di dunia.

Dalam salah satu referensi kristen , yaitu buku BABYLON MYSTERY RELIGION karya Ralph Woodrow (ringkasannya hal. 3) disebutkan bahwa : Sistem dewa- dewi menyebar dari Babilon ke bangsa-bangsa lain, karena dari Babilonlah manusia tersebar ke seluruh dunia (Kej. 11:9). Disebutkan dalam agama palsu-Babilon orang berdoa kepada bermacam-macam ilah / tuhan ; ada kurang lebih 5000 dewa-dewi.

Ahmad Nizam menyatakan bahwa : Penyebaran konsep dewa-dewi dari Babilon ini berawal dari keinginan Namrud dan ibunya Semeramis ingin menguasai dunia di bawah satu pemerintahannya , itulah yang kini disebut sebagai New World Order.

Dan beliau juga berkata : “ Berdasarkan kesimpulan dari sejarah, legenda dan mitologi, maka Alexander Hislop menulis secara rinci bagaimana agama Babilonia berkembang menjadi tradisi yang berkaitan dengan Nimrod, Semiramis (isterinya) dan Tamuz (anak Semiramis dari Nimrod) “.

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan:

Namrud cucu Ham Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad” antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibunya . Ketika Nimrod mati, tubuhnya dipotong-potong, kemudian dibakar dan disebar ke berbagai daerah. Praktek serupa juga disebutkan dalam Alkitab (Hak. 19:29; 1Sam. 11:7).

Kematiannya sangat menyedihkan masyarakat Babilon. Semiramis lalu menegaskan bahwa Nimrod adalah dewa matahari. Sementara Semiramis sendiri mengikrarkan dirinya dewi perawan surga .

Ralph Woodrow menyatakan pula dalam buku BABYLON MYSTERY RELIGIONpada hal. 4 bahwa : “ Dalam Alkitab (Bibel / kitab agama Kristen) , agama misterius yang muncul dari Babilon digambarkan sebagai wanita berpakaian merah darah yang dihiasi dengan emas dan batu permata dan mutiara, sambil memegang cawan yang penuh hujatan dan kenajisan akibat perzinahan (Why. 17:1- 6) “. Lalu Ralph Woodrow berkata : “ Tetapi lucunya dalam Al-kitab "wanita" adalah lambang dari gereja “

******

AKHIR PERJALANAN NAMRUD :

Ibnu Jarir Ath-Thobary dalam tafsirnya meriwayatkan dari Said bin Jubeir tentang tafsir perbuatan makar dan pelakunya yang terdapat dalam ayat ini , Said berkata :

" Sesungguhnya Namrud pemilik burung-burung elang (yang terlatih) telah menyiapkan sebuah peti (tabut), maka dia masuk ke dalamnya bersama seseorang lainnya , kemudian memerintahkan burung-burung elang itu mengangkat peti itu naik (untuk menelusuri keberadaan Tuhannya nabi Ibrahim) , maka ketika sudah terangkat naik dia bertanya kepada seseorang yang ikut bersamanya : " Apa saja yang kamu lihat ? . Dia menjawab : Aku melihat air dan pulau-pulau .

Kemudian naik lagi , lalu bertanya lagi kepada seseorang tadi : " Apa saja yang kamu lihat ? " Dia menjawab : Kita semakin naik ke langit , malah semakin jauh . Lalu Namrud berkata : turunlah !.

Kemudian Ibnu Jarir dalam tafsirnya 17/132 meriwayatkan dengan sanadnya dari As-Suday , bahwa dia telah berkata :

" Burung-burung elang tsb terbang dari Baitul Maqdis dan turun di Gunung Dukhon . Setelah dia (Namrud) melihat dirinya tidak mampu menemukan Tuhannya Ibrahim dengan cara terbang dengan burung-burung elang tadi , maka dia mengambil cara lain , yaitu dengan membangun menara , lalu dia bangunlah menara itu sehingga ketika sudah menjulang tinggi ke langit , diapun naik keatasnya lalu memandang ke sekelilingnya barang kali di sana dia bisa menemukan Tuhannya Ibrahim . Maka dia adalah orang pertama kali yang mendirikan bangunan menara itu ".

Kemudian Allah SWT merobohkan menara itu dari dasar pondasi-pondasinya . Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman :

) قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِن ْفَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لايَشْعُرُونَ(.

" Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan bangunan-bangunan mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. (QS. An-Nahl : 26) .

Lalu Namrud yang sombong itu diadzab dan mati dengan cara yang mengenaskan . Yaitu dengan cara Allah U mengirim kepada Namrud seekor nyamuk , makhluk Allah yang amat kecil , lemah dan tak bertulang , kemudian ia masuk ke dalam hidungnya.

Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Abu Ubaidah :

“Bahwasannya telah ada salah seorang penguasa yang sombong dan lalim berkata : "Saya tidak akan berhenti sehingga aku bisa melihat orang yang ada di langit (maksudnya Tuhannya Nabi Ibrahim SWT) , maka (Allah) mengirim makhluknya yang paling lemah kepada nya , yaitu seekor nyamuk , lalu ia masuk ke dalam hidungnya , hingga merenggut nyawanya , sebelum meninggal dia berkata : Tolong , kalian pukullah kepalaku ! Maka mereka pun memukulnya sehingga otak dari kepalanya berceceran .

Dalam kisah israiliyat, Ibnu Katsir dalam tafsirnya 4/566 meriwayatkan dari Abdur Razaq , dari Ma'mar , dari Zaid bin Aslam , dia berkata :

أَوَّلُ جَبَّارٍ كَانَ فِي الأَرْضِ نَمْرُوْدُ، فَبَعَثَ اللهُ عَلَيْهِ بَعُوضَةً، فَدَخَلَتْ فِي مَنْخَرِهِ، فَمَكَثَ أَرْبَعَمِائَةِ سَنَةٍ يَضْرِبُ رَأْسَهُ بِالْمَطَارِقِ، وَأَرْحَمُ النَّاسِ بِهِ مَنْ جَمَعَ يَدَيْهِ فَضَرَبَ بِهِمَا رَأْسَهُ، وَكَانَ جَبَّارًا أَرْبَعَمِائَةِ سَنَةٍ، فَعَذَّبَهُ اللهُ أَرْبَعَمِائَةِ سَنَةٍ كَمُلْكِهِ، ثُمَّ أَمَاتَهُ اللهُ. وَهُوَ الَّذِي كَانَ بَنَى صَرْحًا إِلَى السَّمَاءِ، وَهُوَ الَّذِي قَالَ اللهُ: ﴿فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ﴾.

" Pertama ada penguasa yang lalim di permukaan bumi adalah Namrud , maka Allah mengutus seekor nyamuk kepadanya , maka ia masuk kedalam lubang hidungnya , selama 400 tahun dia memukuli kepalanya sendiri dengan palu-palu (atau martil-martil) , dan manusia yang paling belas kasihan pada dirinya adalah orang yang mengepalkan dua tangannya lalu memukuli kepala Namrud dengannya. Namrud ini, dia telah menjadi penguasa yang lalim selama 400 tahun , maka Allah mengadzabnya selama 400 tahun sama dengan masa kekuasaanya , kemudian Allah mewafatkannya .

Dan dialah orang yang pertama kali membangun menara tinggi menjulang ke langit, dan dia pula yang di maksud dalam firman Allah :

) فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ(

" Maka Allah menghancurkan bangunan-bangunan mereka dari fondasi-fondasinya ". (Lihat tafsir Al-Qur'anul 'Adzim karya Ibnu Katsir 4/566).

Dalam versi agama kristen ketika Namrud mati, tubuhnya dipotong-potong, kemudian dibakar dan disebar ke berbagai daerah. Praktek serupa juga disebutkan dalam kitab suci agama Kristen Alkitab/Bibel (Hak. 19:29; 1Sam. 11:7). Kematiannya sangat menyedihkan masyarakat Babilon. Semiramis ibu Namrud yang juga istrinya dia menegaskan dan mengikrarkan bahwa Nimrod adalah dewa matahari.

Namrud si dewa matahari memang sudah mati , namun konsep , ajaran dan tradisinya terus diwarisi oleh para pemujanya yaitu rakyat Babylon , kemudian berkembang dan menyebar kemana-mana .

Setelah kepergian Namrud , negeri Babylon ini di samping sebagai sumber lahirnya agama dewa Matahari -Namrud- dan agama-agama sesat lainnya , Babylon juga adalah pusat merajalela dan berkembangnya Ilmu Sihir , kebatinan , kejadugan , ilmu pelet dan ilmu-ilmu syeitan lainnya , sehingga pada puncaknya Allah SWT mengutus dua malaikat Harut dan Marut seperti Yang Allah swt isyaratkan dalam surat al-Baqarah ayat 102 .

*****

KESIMPULAN TENTANG NAMRUD DEWA MATAHARI, PELOPOR UL-TAH

Raja Namrud atau Nimrod atau Nimroe hidup dan berkuasa menjelang kelahiran Nabi Ibrahim -’alaihis salaam- . Kemudian Allah SWT mengutus nabi Ibrahim kepada Namrud dan kaumnya untuk mendakwahinya .

Kisah perjalanan dakwah nabi Ibrahim tidak bisa lepas dari kisah Namrud sang dewa matahari , Raja Babilon (Irak) , sang penghulu para dewa dan biang kaum pagan . Kisah keduanya itu sebagai simbol perseteruan antara dakwah tauhid dan dakwah kesyirikan , antara konsep Tauhid dan konsep Dewa Dewi , antara konsep tauhid dan konsep Berhala atau paganisme

1. Dia adalah dewa matahari yang paling dikenal dalam sejarah di dunia.

2. Dia juga mengaku sebagai anak Tuhan.

3. Dia diperkirakan Manusia pertama yang di peringati hari kelahirannya pada setiap tanggal 25 Desember oleh masyarakat Babilonia sebagai bentuk perayaan ibadah tahunan kepadanya .

4. Ibunya Namrud pencetus penyembahan pohon .

Setelah Namrud mati sebelum waktunya, ibunya yang juga istrinya, Semiramis, menyebarluaskan ajaran jahat mengenai Namrud yang dikatakannya “ selamat dan menjadi makhluk roh “.

Dia menyatakan : sebatang pohon cemara yang bertunas dan bertumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang mati (kayu nisan makam namrud) , yang menjadi simbol bertunasnya kehidupan kembali Namrud yang sudah mati. Pada setiap ulang tahun kelahirannya, dia menyatakan, Namrud akan mengunjungi pohon cemara dan menaruh hadiah-hadiah di atasnya. 25 Desember adalah hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul sebenarnya dari pohon Natal.

5. Di yakini oleh para penyembahnya bahwa unsur ketuhanan menyatu dalam dirinya .

6. Dan setelah kematiannya di yakini bahwa rohnya bisa hadir ke dunia .

7. Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim untuk mendakwahi Namrud dan kaumnya . Yang berakhir dengan pembakaran Nabi Ibrahim AS hidup-hidup . Tapi Allah SWT menyelamatkan nya . Lalu Membinasakan Namrud .

Reference :

· The Kingdom of God, by Richard G. Laine - 2003

· The Two Babylons: Or, the Papal Worship Proved to Be the Worship of Nimrod, by Alexander Hislop, 2013.

· Answers to questions, by Haskin, Frederic J. (Frederic Jennings), 1872-1944.

· The Plain Truth About Christmas, by Herbert W. Armstrong (1892-1986)

===*****===

SEJARAH AWAL MULA PERAYAAN HARI KELAHIRAN NABI ISA A.S 
(HARI NATAL YESUS)

Perayaan ulang tahun kelahiran Isa al-Masih (dilatinkan: Jesus = Isa; Kristus = Al-Masih) di kenal dengan istilah HARI RAYA NATAL . Kata natal sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir , dalam istilah umat Islamnya maulid . Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih – yang mereka sebut Tuhan Yesus.

Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Tidak ada catatan sama sekali mengenai peringatan kelahiran Nabi Isa Al-Masih ‘alaihis salam sampai abad ke-4 Masehi. Dengan absennya perayaan Natal sebelum itu menunjukkan bahwa mungkin tidak ada yang tahu kapan utusan Allah yang mulia itu lahir. Kitab-kitab Injil yang empat tidak menyebutkan tahun kelahiran beliau, apalagi tanggal dan bulan yang eksak.

Umat Nasrani pada masa-masa awal tidak mau merayakan Natal, sebab mereka memandang perayaan ulang tahun sebagai kebiasaan orang kafir.

Bahkan tokoh gereja abad ke-3, Origenes, menyatakan bahwa merupakan suatu dosa jika mencari-cari tanggal kelahiran Jesus, sebab hal itu berarti menyamakan Kristus dengan seorang Fir’aun .

Injil yang paling tua, Injil Markus, yang ditulis sekitar tahun 50, memulai uraian dari kisah permandian Isa Al-Masih yang sudah dewasa oleh Nabi Yahya bin Zakaria ‘alaihis salam Fakta ini merupakan indikasi bahwa umat Nasrani pada masa-masa awal memang tidak memiliki interest terhadap kelahiran Jesus. Baru pada Injil Matius dan Injil Lukas, yang ditulis dua sampai empat dasawarsa kemudian kita memperoleh kisah lahirnya Nabi agung yang merupakan putra suci Maryam ‘alaihima as-salam itu. 

Clement (150-215), seorang uskup di Iskandariah, menetapkan tanggal 18 November. Sebuah dokumen dari Afrika Utara tahun 243, berjudul De Pascha Computus, menempatkan kelahiran Jesus Kristus tanggal 28 Maret pada awal musim semi. 

Sementara informasi paling awal mengenai perayaan Natal tercantum dalam Philocalian calendar, suatu dokumen Romawi tahun 354 M , yang menyatakan 25 Desember sebagai hari kelahiran Jesus Kristus. Dijelaskan dalam dokumen tersebut bahwa tanggal itu ditetapkan oleh Uskup Liberius dari Roma dan kemudian diresmikan oleh Gereja. Pada mulanya banyak yang tidak setuju dengan tanggal itu, sebab 25 Desember jatuh pada musim dingin, di mana hampir mustahil ada penggembala di padang rumput Palestina pada malam hari , dan yang demikian itu sangat berlawanan dengan keterangan yang diberitakan Injil , Tetapi Gereja sangat berkepentingan dengan tanggal 25 Desember, sebab penetapan tanggal itu diharapkan efektif untuk memikat hati orang Romawi yang mulai tertarik kepada ajaran Nasrani setelah Kaisar Konstantinus (bertahta 306-337) memeluk agama tersebut.

Tanggal 25 Desember adalah saat Natalis Solis Invicti (“Kelahiran Matahari Yang Tak Terkalahkan”), yang dirayakan orang Romawi dalam bentuk Festival Saturnalia, untuk menghormati kelahiran Mithra, dewa matahari mereka. Orang Romawi memang berduyun-duyun masuk Nasrani, tetapi Festival Saturnalia tanggal 25 Desember dilestarikan dalam bentuk perayaan Natal.

Jadi peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 – 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).

Pada konsili tahun 325 M Kaisar Konstantin di samping memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus , juga memutuskan dan menetapkan pula :

Pertama, hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu.

Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen.

Ketiga, membuat patung-patung Yesus, untuk menggantikan patung Dewa Matahari.

Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik, maka rakyatnya pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme (penyembah banyak dewa – dewi) nenek moyang.

New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul “Christmas” menguraikan dengan jelas sebagai berikut:

“Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17-24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen…Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu Kristen Mesopatamia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada dewa Matahari.”

Perlu diketahui bahwa menjelang abad pertama sampai pada abad keempat Masehi, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme (penyembah banyak dewa – dewi) . Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama Kristen pada abad ke-4 M. dan menempatkan agama kristen sejajar dengan agama kafir Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.

Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu.

Oleh karena itu, meski sudah beragama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan hari “Sunday” sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari). Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-God (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan – Yesus).

Asal usul “Christmas ” diatas dilestarikan oleh dunia Barat hingga kini. Walau namanya diubah jadi selain Sun-day, yaitu jadi Son of God, Christmas, atau Natal, pada hakikatnya sama dengan merayakan hari kelahiran dewa Matahari seperti yang telah di jelaskan pula oleh seorang Pastur dari Gereja Wolrdwide Church of God di Amerika Serikat, Herbert W. Armstrong (1892-1986), dalam bukunya yang berjudul The Plain Truth About Christmas

*****

PANDANGAN INJIL BIBEL SENDIRI TENTANG UPACARA NATAL

Untuk mengetahi pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi dari tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4 :

“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak, orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang.”

Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal, yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala.

Selanjutnya mari kita simak penjelasan dalam Yeremia 10:5:

“Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara, orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapat.”

SUMBER-SUMBER KRISTEN YANG MENOLAK NATAL :

1. Catholic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Chrismas“Natal bukanlah upacara gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”Dalam buku yang sama, tentang “Natal Day” dinyatakan sebagai berikut: “Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir’aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”

2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan: “Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.’

3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944, menyatakan: “Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut”. (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus) … Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”

====*****====

BENARKAH 25 DESEMBER ITU HARI KELAHIRAN NABI ISA AS ?

KELAHIRAN YESUS MENURUT BIBEL

Tidak dijelaskan secara detail kapan Nabi Isa as lahir, namun dari literatur dan kitab Injil menyatakan bahwa Nabi Isa as lahir di musim gugur.

Pada masa Nabi Isa Al-Masih ‘alaihis salam berlaku kalender Julian yang memulai perhitungan tahun dari 708 AUC (ab urbi condita), yaitu 708 tahun sesudah pembangunan kota Roma, yang ditetapkan Julius Caesar sebagai tahun 1 Julian (tahun 46 SM menurut hitungan kita sekarang).

Injil Lukas 3:1 mengatakan bahwa Jesus memulai tugas kerasulan pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus diangkat menjadi gubernur Judea. Tiberius bertahta dari tahun 60 Julian sampai 83 Julian (14-37 Masehi), sehingga kejadian yang diceritakan Lukas itu berlangsung tahun 75 Julian (29 Masehi).

Informasi Lukas ini dijadikan dasar oleh Dionisius Exiguus, pejabat tinggi kepausan di Roma pada abad ke-6, untuk menetapkan perhitungan tahun Anno Domini(AD atau Masehi). Oleh karena menurut Lukas 3:23 usia Jesus saat itu “kira-kira 30 tahun”, maka Dionisius memperkirakan Jesus lahir tahun 47 Julian, yang ditetapkannya sebagai Tahun 1 Anno Domini, dan tahun ketika menetapkan itu, yaitu 572 Julian, diganti angkanya menjadi 526 AD. Sejak tahun 526 berlakulah hitungan tahun Anno Domini (Masehi) sampai sekarang.

Oleh sebab itu Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I M , karena mengikuti penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius tadi yang justru sengaja dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus.

Tetapi benarkah Nabi Isa Al-Masih ‘alaihis salam lahir pada tahun 1 Masehi (47 Julian)?

Yang benar tahun itu hanyalah perkiraan Dionisius saja . Namun Injil Lukas 2:1 menyatakan : Nabi Isa AS lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus , yaitu ketika gubernur Suriah Quirinius, atas perintah Kaisar Augustus, mengadakan sensus penduduk di Palestina. Sensus ini tentu berlangsung sesudah pengangkatan Quirinius tahun 6 SM (41 Julian). Jadi kejadiannya antara tahun 27 Sebelum Masehi – 14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius 2:1 menyatakan : Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi – 4 sesudah Masehi (10 sampai 43 Julian). Maka sangat mungkin bahwa Nabi Isa Al-Masih ‘alaihis salam lahir sekitar tahun 5 SM (42 Julian).

Adapun untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11 (sementara Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).

Coba perhatikan ayat-ayat Injil berikut ini :

Perjanjian Baru: Lukas: 2

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.

Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, –karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud– . supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung .

Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. (Lukas 2:1-8)”.

Jadi menurut Bibel , Yesus lahir pada masa Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus penduduk (tahun 7 M = 579 Romawi). Dan peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana para penggembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.

Perjanjian Baru: Matius 2:1, 10, 11:

 “ Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya.

Menurut Matius nabi Isa lahir pada masa Raja Herodus yang disebut Herodus Agung . Masa pemerintahannya tahun 37 SM – 4 M (749 Romawi) .

Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun demikian , keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember.

Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi saat itu sedang musim panas , sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari.

Sementara pada tgl 25 Desember itu adalah musim dingin. Sedangkan suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sekali , sehingga turunnya salju pada saat itu bukan hal yang aneh .

Dan dalam Ezra 10 : 9 – 13 serta Kidung Agung (Nyanyian Solomon) 2 : 9 – 11, ada keterangan bahwa di musim hujan / dingin semua ternak disimpan dalam kandang dan semua manusia berada di rumah, tidak keluar tanpa keperluan yang mendesak, karena mereka tidak sanggup menahan dingin di luar rumah.

Dengan demikian, DATA BIBEL ini pun menunjukkan bahwa saat Nabi ‘Isa as dilahirkan bukan musim hujan / dingin, karena manusia dan ternak saat itu masih sanggup dan tahan di padang terbuka pada malam hari. Artinya, Nabi ‘Isa as tidak dilahirkan bulan Desember, karena Desember di Yerusalem musim hujan dan hawa sangat dingin, sehingga tidak mungkin ada rombongan gembala pada malam hari menjaga kawanan ternak di padang terbuka.

I Tawarikh (Chronicle) 24 : 10 dan Lukas 1 : 5 – 38

Ayat-ayat ini menginformasikan bahwa Nabi Zakaria as dan rombongannya dalam kelompok Abia mendapat tugas menjaga Rumah Tuhan pada giliran ke delapan, dan itu menurut Kalender Hebrew jatuh pada tanggal 27 Iyar – 5 Sivan, atau bertepatan dengan tanggal 1 – 8 Juni (Awal Juni). Lalu ketika tugas itulah Nabi Zakaria as mendapat wahyu tentang kehamilan istrinya yang kelak akan melahirkan Nabi Yahya as. Artinya, 9 bulan setelah tugas itu menurut masa kehamilan normal maka Nabi Yahya as dilahirkan, yaitu awal Maret. Kemudian diinformasikan bahwa usia Nabi ‘Isa as 6 bulan lebih muda daripada Nabi Yahya as. Artinya, jika Nabi Yahya as dilahirkan awal Maret maka Nabi ‘Isa as dilahirkan 6 bulan sesudahnya, yaitu Awal September.

Dengan demikian ayat-ayat BIBEL di atas juga menginformasikan bahwa Nabi ‘Isa as tidak dilahirkan bulan Desember.

Seorang Pastur dari Gereja Wolrdwide Church of God di Amerika Serikat, Herbert W. Armstrong (1892-1986), dalam bukunya yang berjudul The Plain Truth About Christmas menyatakan bahwa Nabi ‘Isa as tidak dilahirkan bulan Desember, dan Perayaan Hari Raya Natal bukan ajaran asli gereja, melainkan bersumber dari ajaran paganisme (penyembah berhala) yang sejak lama, jauh sebelum kelahiran Nabi ‘Isa as, telah merayakan Hari Kelahiran Dewa Mithra sebagai Dewa Matahari mereka pada tanggal 25 Desember.

Pendapat Pastur Herbert tersebut sejalan dengan keterangan dalam Encyclopedia Britannica dan Encyclopedia Americana. Kedua Literatur tersebut mendefinisikan Natal sama seperti pernyataan Pastur Herbert di atas.

Pada tahun 1993, seorang Astronom Inggris, David Hughes dari Universitas Sheffield, dalam sebuah wawancara dengan Britain’s Press Association (BPA), yang dikutip oleh Kantor Berita Reuter, menyatakan bahwa Nabi ‘Isa as diduga kuat lahir pada tanggal 15 September 7 tahun sebelum Masehi, karena pada tanggal tersebut terjadi siklus pertemuan 840 tahunan sekali antara planet Yupiter dan Saturnus, yang dari permukaan Bumi terlihat bagai Bintang Terang yang langka. Menurutnya, itulah Bintang Terang yang terlihat di malam kelahiran Nabi ‘Isa as sebagaimana diinfokan Bibel dalam Matius 2 : 1 -12.

Selain itu, tercatat dalam beberapa literatur sejarah Kristen, bahwa tiga abad pertama Masehi tidak ada umat Kristen yang merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa as. Dan awal abad keempat Masehi, perayaan tersebut mulai muncul di tengah umat Kristen, tapi pada tanggal yang berbeda-beda, seperti 6 Januari, 28 Maret, 18 April dan 28 Juni. Baru pada tahun 354 M, Paus Liberius di Roma memutuskan tanggal 25 Desember sebagai Hari Lahir Nabi ‘Isa as. Keputusan itu diikuti oleh Gereja Roma di Konstantinopel pada tahun 375 M dan di Antakia pada tahun 387 M. Selanjutnya menyebar ke seluruh dunia hingga saat ini.

Kesimpulannya, Data Bibel dan Data Astronomi serta Literatur Kristiani lainnya menolak kemungkinan Kelahiran Nabi ‘Isa as pada bulan Desember.

*****

KONTROVERSI SEKITAR SEJARAH KELAHIRAN ISA AL-MASIH (HARI NATAL YESUS)

Pastor Herbert W. Amstrong menyangkal pandangan resmi gereja Roma tentang kelahiran Yesus , dia mengatakan :

“Amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, yang setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat dingin). Saya berpegangan pada Injil Lukas 2:11 yang menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:

“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud.”

Amstrong melanjutkan, “Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.”

Adam Clarke mengatakan: “Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama).”

Kemudian Adam Clarke melanjutkan: “Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulan antara Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah…sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab “Ringan Kaki”.

Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.

Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, bisa diambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur – yang diperkirakan jatuh pada bulan September – atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.

Jadi ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah masehi. Antara lain kita kutip buku tulisan rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang berjudul The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut :

In the nineteehnt century, when it became evident and was finally admitted that Herod died in the year 4 B.C. and it was recalled that, according to story in Matthew’s Gospel (2:16), King Herod, in order to eliminate little Jesus as a possible “King of the Jews”, had ordered all infants of two years old and under to be killed, the birth-date of Jesus 0bviously had to be moved back to 4 B at least. Today, scholars prefer 5 to 6 B as the date best accomodating the indonsistent and even cont5radictory traditions, legens, and gospels, although some historians push the date back to 8 and 10 b.C. The problem of the correct dating of Jesus’ birth, life, and death has now been raised again (due to several statemensin these Essence Scrolls) along with the related question on the deity.

(Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakal jadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanannya juga harus dikaji kembali).

Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Nabi Isa A.S dilahirkan.

Encyclopaedia Britannica mengatakan:

“Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang merupakan hari kelahiran Anak dewa Mithra atau kelahiran dewa Matahari yang tak terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus…”

Uskup Barns dalam bukunya yang tersohor "The Rise of Christianity" pada halaman 79 ketika menafsirkan pernyataan Lukas : "Maka di jajahan itu pun ada beberapa orang gembala, yang tinggal di padang menjaga kawanan binatangnya pada waktu malam" (Lukas 2:8)., dia berkata: "Lagi pula tidak ada dalil untuk mempercayai bahwa 25 Desember itu Hari kelahiran Isa yang sebenarnya. Jika kita dapat menaruh kepercayaan sedikit saja pada ceritera-kelahiran (Isa) dengan gembala-gembala berjaga-jaga pada malam hari di padang rumput dekat Bethlehem, seperti dikisahkan oleh Lukas, maka kelahiran Isa tidak terjadi di musim dingin ketika suhu di daerah pegunungan Yudaea waktu malam begitu rendah, sehingga adanya salju bukan sesuatu hal yang luar biasa. Sesudah diadakan banyak perdebatan rupanya Hari Natal kita itu telah ditetapkan kira-kira pada tahun 300 Masehi “.

Pandangan Uskup Barns itu telah didukung oleh "Encyclopaedia Britannica" dan "Chambers Encyclopaedia" (pada kata "Christmas"):

“ Hari dan tahun yang tepat mengenai kelahiran Isa tidak pernah mendapat ketetapan yang memuaskan, tetapi ketika bapak-bapak gerejawan pada tahun 340 Masehi memutuskan tanggal untuk merayakan peristiwa itu mereka dengan bijaksana memilih Hari-balik matahari (solstice) di musim dingin yang telah tertanam dengan kuat dalam hari rakyat dan yang merupakan pesta mereka yang terpenting. Oleh sebab adanya perubahan-perubahan dalam kalender-kalender buatan manusia. hari-balik matahari dan Hari Natal berselisih hanya beberapa hari saja (Encyclopaedia Britannica15th. edition, vol. 15, pp 642 & 642A) ....

Kedua, “Hari-balik matahari” di musim dingin itu dianggap sebagai Hari kelahiran matahari, dan di Roma 25 Desember dianggap sebagai suatu pesta orang-orang musyrik memperingati solstice. Gereja, yang tidak dapat menghapuskan pesta rakyat ini, memberi rona ruhani sebagai Hari lahir Matahari Kesalehan (Chambers Encyclopaedia).

Pernyataan-pernyataan kedua Encyclopaedia ini selanjutnya didukung oleh "Commentary on the Bible" karangan Peake. Dalam buku ini, pada halaman 727 Peake berkata: 

"Musim (saat kelahiran Isa) itu jatuh, bukan pada bulan Desember, Hari Natal kita merupakan tradisi di masa agak kemudian, yang mula pertama terdapat di barat."

Dengan demikian penyelidikan terbaru berdasarkan ilmu sejarah mengenai asal-usul agama Kristen telah membuktikan kenyataan tanpa ada keraguan sekelumit pun, bahwa Yesus dilahirkan bukan dalam bulan Desember.

Dr. John D. Davis dalam bukunya “Dictionary of the Bible" di bawah kata "Year" menulis bahwa kurma menjadi matang dalam bulan Elul; dan dalam “Commentary on the Bible" karangan Peake (halaman 117), kita dapati bahwa bulan Elul itu bertepatan dengan bulan-bulan Agustus dan September. Lebih jauh Dr. Peake mengatakan” "Y. Stewart dalam bukunya “When Did Our Lord Actually Live? dengan membuktikan dari prasasti (tulisan) di sebuah gereja di Angora yang menyebutkan ceritera Injil yang sampai ke Tiongkok pada 25-28 Masehi menetapkan kelahiran Yesus pada tahun 8 s.M. (bulan September atau Oktober), dan menetapkan peristiwa penyaliban pada hari Rabu tahun 24 Masehi."

Dari pernyataan-pernyataan kedua buku Encyclopaedia di atas dan didukung oleh kutipan-kutipan dari "Commentary on the Bible" karangan Dr. Arthur S. Peake. M.A.. D.D.. kenyataan itu nampak dengan jelas. bahwa Isa ‘alaihis salam dilahirkan dalam penanggalan Yahudi bulan Elul, bertepatan dengan bulan-bulan Agustus­ - September, ketika buah kurma mematang di Yudaea, dan bukan pada tanggal 25 Desember seperti Gereja menghendaki kita mempercayainya. Dan ini pula pandangan yang dikemukakan oleh Al-Quran.

====****====

KELAHIRAN NABI ISA ‘ALAIHIS SALAM MENURUT AL QUR’ANUL KARIM

Pertama : proses kehamilan Maryam binti Imran diceritakan dengan jelas dalam Al Qur’an diantaranya dalam Surat Maryam ayat 16 – 26 :

{ وَاذْكُرْ فِى الْكِتَـبِ مَرْيَمَ إِذِ انتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَاناً شَرْقِياً. فَاتَّخَذَتْ مِن دُونِهِم حِجَاباً فَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهَآ رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَراً سَوِيّاً . قَالَتْ إِنِّى أَعُوذُ بِالرَّحْمَـنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيّاً . قَالَ إِنَّمَآ أَنَاْ رَسُولُ رَبِّكِ لاًّهَبَ لَكِ غُلَـماً زَكِيّاً . قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِى غُلَـمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيّاً - قَالَ كَذلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ ءَايَةً لِّلْنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا وَكَانَ أَمْراً مَّقْضِيّاً } .

16. Dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya KESUATU TEMPAT DI SEBELAH TIMUR,

17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril)kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

 18. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah (pergilah engkau menjauh dariku) jika kamu seorang yang bertakwa”.

19. Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.

20. Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”

21. Jibril berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”.

Kedua : Proses kelahiran Nabi Isa ‘alaihis salam diceritakan dengan jelas dalam Al Qur’an diantaranya dalam Surat Maryam ayat 22 – 26 . Allah Azza wa Jalla berfirman :

{فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا. فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا . فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا . وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا . فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا}

22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.

23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata: “Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”.

24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

25. dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,

26. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”. (QS. Maryam: 22-26).

Dalam ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa kelahiran Nabi Isa ‘alaihis salam adalah bukan 25 Desember, melainkan pada musim kurma masak , karena Maryam mengambil kurma untuk makanannya. Dan musim kurma masak itu menunjukkan kondisi saat itu sedang pada puncaknya musim panas, karena kurma itu tidak akan berbuah dan tidak akan masak kecuali di musim panas dan saat teriknya matahari.

Jadi menurut Al Qur’an, Nabi Isa ‘alaihis salam dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah lebat dan matang .

Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23) : “ Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan: Agustus – September “ .

Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut: 

There is, moreover, no authority for the belief than December 25 was the actual birthday of Jesus. If we can give any credence to the bith-story of Luke, with the shepherds keeping watch by night in the fields near Bethlehem, the birth of Jesus did not take place in winter, when the night temperature is so law in the hill country of judea that snow is not uncommon. After much argument our christmas day seems to have been accepted about A.D. 300.

(Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Behtlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pengunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi).

Ketiga : Nabi Isa ‘alaihis salam bin Maryam itu bukan anak Tuhan , melainkan Nabi dan Rosul utusan Allah .

Mari kita perhatikan firman-firman Allah Azza wa Jalla dalam surat Maryam seperti berikut ini :

{ فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ قَالُوا يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا (27) يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا (28) فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا (29) قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30) وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (31) وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا (32) وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا (33) }

27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. 28. Hai saudara perempuan Harun [maksudnya : Maryam dipanggil saudara perempuan Harun, karena ia seorang wanita yang shaleh seperti keshalehan Nabi Harun a.s . pen. ], ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,.
29. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” 30. Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, 31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; 32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. 33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam 27-33).

{ذَلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ (34) مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (35) وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (36) فَاخْتَلَفَ الأحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ مَشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيمٍ (37) أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا لَكِنِ الظَّالِمُونَ الْيَوْمَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ (38) وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (39) إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ الأرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ (40) }

34. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. 35. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. 36. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. 37. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka [Yaitu: Orang-orang Yahudi dan Nasrani atau antara sesama Yahudi atau sesama Nasrani. pen]. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. 38. Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata. 39. Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. 40. Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan. (Mewarisi bumi maksudnya : setelah alam semesta ini hancur semuanya, maka Allah-lah yang kekal pen.). (QS. Maryam 34-40) .

Firman Allah Azza wa Jalla dalam surat An-Nisaa :

{ يَا أَهْلَ الْكِتابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلاَّ الْحَقَّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقاها إِلى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلا تَقُولُوا ثَلاثَةٌ انْتَهُوا خَيْراً لَكُمْ إِنَّمَا اللَّهُ إِلهٌ واحِدٌ سُبْحانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَهُ مَا فِي السَّماواتِ وَما فِي الْأَرْضِ وَكَفى بِاللَّهِ وَكِيلاً }

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (An-Nisa: 171)

JAWABAN NABI ISA DI AKHIRAT KELAK .

Di akhirat kelak Allah Azza wa Jalla bertanya kepada Isa ‘alaihis salam sebagaimana yang di firmankan dalam surat al-Maaidah :

{ وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (116) مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (117)}

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.

Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (QS. Al Maidah 116-117).

Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman pada hari kiamat kepada Nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam dalam rangka melecehkan kaumnya:

Wahai Isa bin Maryam, apakah berkata kepada manusia jadikanlah aku dan ibuku sebagai Tuhan-tuhan selain Allah? Isa bin Maryam a.s menjawab Mahasuci Engkau, tidak layak aku berkata sesuatu yang aku tak punya hak. Engkau Maha Mengetahui apa yang kusembunyikan dalam diriku sedangkan aku tidak tahu apapun informasi-Mu yang Engkau sembunyikan. Aku tidak mengatakan kepada mereka kecuali yang telah Engkau perintahkan kepadaku, yaitu sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan kalian. Dan dulu aku selalu mengawasi mereka, yang pasti aku akan melarang apa yang mereka katakan tersebut selama aku bersama mereka. Tatkala Engkau mengambilku dengan mengangkat aku ke langit Engkaulah yang mengawasi perbuatan mereka. Engkau Maha Mengetahui apa yang kukatakan kepada mereka dan apa yang mereka katakan sesudahku. 

Apa yang Allah Azza wa Jalla kabarkan dalam kedua ayat di atas sungguh pasti akan terjadi di hari kiamat kelak. Ayat tersebut sekaligus menginformasikan kepada kita bahwa ada kebohongan yang telah dilakukan oleh kaum Nasrani yang telah mengabarkan kepada dunia bahwa Nabi Isa dan ibundanya Siti Maryam adalah dua Tuhan selain Allah. 

ANCAMAN BAGI YANG TIDAK BERTAUBAT DARI AQIDAH TRINITAS

Siapapun yang menyebarkan kebohongan bahwa Isa AS itu Allah atau menyebarkan aqidah TRINITAS dan ikut membenarkan atau meyakini kebohongan itu dinilai oleh Allah Azza wa Jalla sebagai telah kafir. Dia Azza wa Jalla berfirman :

{ لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (72)}

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al Maidah 72).

Juga firman Allah Azza wa Jalla pada ayat berikutnya :

{ لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (73) }

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS. Al Maidah 73).

Dalam ayat berikutnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada kaum Nashara untuk bertaubat dan minta ampun kepadaNya atas dosa besar itu, yakni berbuat syirik tersebut. Allah Azza wa Jalla memerintahkan hal itu dalam bentuk pertanyaan dalam firman-Nya :

{ أفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (74) }

Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Maidah 74). 

Juga Allah Azza wa Jalla menegaskan bahwa Nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam adalah bukan Tuhan, tetapi hanya seorang hamba dan Rasul-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

{ مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (75) }

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS. Al Maidah 75).

Nabi Isa ‘alaihis salam dan ibunya Maryam adalah manusia, bukan Tuhan, yang memerlukan apa yang diperlukan manusia, seperti makan, minum dan sebagainya. Maka jelaslah bahwa berkata bahwa Isa adalah Tuhan atau anak Tuhan adalah kebohongan dan kekufuran yang nyata. 

Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ dan orang-orang yang beriman kepada Allah U, Rasul-Nya, dan Al-Quran untuk mengajak Kaum Nashara Ahli Kitab untuk kembali kepada kalimat tauhid. Rasulullah ﷺ. sudah melaksanakannya dengan mengajak para pendeta Nasrani Najran untuk masuk Islam. Juga Beliau ﷺ pernah mengajak Kaisar Rumawi Heraclius masuk Islam dengan firman Allah Azza wa Jalla dalam QS. Ali Imran 64.

Sungguh ironi hari ini ada sekelompok ulama bayaran yang berani-berani membolehkan ber natal bersama dan mengucapkan selamat natal kepada kaum Nashara atas nama toleransi kepada kaum Nasrani. Kenapa tidak cukup membiarkan mereka beribadah sesuai keyakinan mereka?

Apakah mereka tidak takut ditanya oleh Allah Azza wa Jalla di hari kiamat kelak bahwa mereka telah ikut bersekongkol dalam suatu penyebaran kebohongan dan kemusyrikan yang besar?

Berpihak kebenaran itu bagaimanapun sulitnya akan bermanfaat di hari kiamat. Allah Azza wa Jalla berfirman :

{ قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ }

Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar." (QS. Al Maidah 119). 

====*****=====

SEJARAH DUNIA: KAPAN ORANG MULAI MEMBERIKAN HADIAH ULANG TAHUN?

Oleh Tri Wahyu Prasetyo - Senin, 11 Desember 2023 | 16:55 WIB

Nationalgeographic.co.id: Catatan sejarah kuno menunjukkan bahwa perayaan ulang tahun telah ada selama berabad-abad. Meski demikian, praktik perayaan ulang tahun dan pertukaran hadiah kala itu mungkin belum memiliki standar atau pola yang sama seperti saat ini.

Menurut penulis Aleksa Vuckovic, dilansir dari Ancient Origins, di Mesir kuno, para Firaun merayakan ulang tahun penobatan mereka. Tradisi tersebut mirip dengan apa yang sekarang kita anggap sebagai ulang tahun.

“Hadiah-hadiah–seringkali berupa benda-benda berharga atau tanda terima kasih–dipersembahkan kepada raja yang berkuasa,” tulis Aleksa.

Demikian pula di Mesopotamia, imbuh Aleksa, “bangsa Sumeria kuno diyakini telah menandai ‘ulang tahun’ raja-raja mereka dengan persembahan dan upeti.”

Di wilayah Yunani, mereka menghormati dewi Artemis dengan kue berbentuk bulan pada bulan kelahirannya. Sementara itu, di Romawi Kuno, ada catatan tentang para elit atau keluarga bangsawan yang merayakan ulang tahun anggota keluarga mereka dengan pesta.

Dikatakan bahwa perayaan ulang tahun pertama yang tepat seperti yang kita kenal, berasal dari Romawi kuno. Hal ini dikarenakan mereka adalah orang pertama yang benar-benar merayakan "kelahiran orang-orang biasa".

Dalam perayaan ulang tahun di Romawi Kuno, hadiah yang diberikan seringkali berupa patung-patung kecil. Banyak di antaranya dimaksudkan untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan

Di Tiongkok kuno, perayaan ulang tahun berakar kuat pada praktik keagamaan dan budaya. Konsep Hong Bao, atau amplop merah yang berisi uang atau barang berharga lainnya, sering dikaitkan dengan ulang tahun dan acara-acara khusus.

Hong Bao adalah tradisi yang sangat tua di Tiongkok, mungkin berasal dari Dinasti Han (202 SM hingga 220 M).

“Pada hari ulang tahun, pernikahan dan acara-acara khusus lainnya, para tamu akan memberikan amplop merah yang berisi uang. Hal ini dimaksudkan untuk mengusir roh jahat dan usia tua. Tradisi ini masih bertahan hingga hari ini di seluruh Asia,” jelas Aleksa.

Makna dari "Hadiah Ulang Tahun" Selama Berabad-abad

Dalam tradisi Hindu, perayaan ulang tahun sering kali disertai dengan ritual dan upacara khusus yang menekankan aspek spiritual. Meskipun pertukaran hadiah hadir, penekanan utamanya lebih pada makna spiritual dan nilai-nilai yang ingin dinyatakan oleh pemberi hadiah.

Sementara itu, di Eropa pada periode abad pertengahan, perayaan ulang tahun lebih banyak diikuti oleh kaum bangsawan dan keluarga kerajaan. Acara ini sering kali menjadi momen yang rumit dan meriah, di mana pertukaran hadiah terjadi di antara mereka.

Acara-acara ini bukan hanya kesempatan untuk berpesta dan bersuka ria, tetapi juga kesempatan untuk bertukar hadiah di antara para bangsawan. Apa yang disebut "hadiah ulang tahun" ini berkisar dari pernak-pernik hiasan hingga barang-barang yang berguna, melambangkan kekayaan dan niat baik.

Menurut Aleksa, pengaruh kuat agama Kristen selama periode abad pertengahan juga berperan dalam membentuk perayaan ulang tahun. 

“Di banyak masyarakat Kristen, penekanannya adalah pada perayaan hari raya para santo daripada ulang tahun individu,” jelas Aleksa.

Namun, seiring dengan perkembangan penghormatan terhadap orang-orang suci, praktik peringatan kelahiran tokoh-tokoh agama yang signifikan turut berkembang. Ini mencerminkan perubahan dalam pendekatan masyarakat Kristen terhadap perayaan ulang tahun individu.

Bagi masyarakat umum pada masa itu, perayaan ulang tahun cenderung lebih sederhana. Pesta dan pertemuan komunal memang terjadi, tetapi pertukaran hadiah di antara masyarakat umum tidak selalu menjadi fokus utama.

Namun, perubahan signifikan terjadi selama masa Renaisans. Sikap masyarakat terhadap ulang tahun dan perayaan mengalami perubahan yang mencolok, memunculkan pendekatan yang lebih individual dan meriah seperti yang kita kenal saat ini.

Representasi artistik dari era Renaisans dan abad ke-17 sering menggambarkan berbagai adegan perayaan, termasuk perayaan ulang tahun. Lukisan-lukisan menampilkan pesta yang meriah, pesta topeng, dan pertukaran hadiah.

Ulang Tahun dan Hadiah Ulang Tahun di Era Modern

Pada abad ke-18 hingga ke-19, terjadi transformasi besar dalam norma-norma sosial dan perkembangan industri. Hal ini juga berpengaruh pada persepsi tentang ulang tahun serta hadiah-hadiahnya.

Pada abad ke-18, kebangkitan kelas menengah membawa perubahan signifikan dalam dinamika sosial. Hal ini membuat perayaan ulang tahun menjadi lebih umum diakses oleh berbagai segmen masyarakat.

Aleksa menjelaskan, Revolusi Industri yang berkembang pada akhir abad ke-18 hingga ke-19 juga memainkan peran penting dalam membentuk sifat perayaan ulang tahun. 

“Dengan produksi barang secara massal, berbagai barang yang terjangkau dan menarik dapat diakses oleh populasi yang lebih besar,” jelas Aleksa.

Sayangnya, dengan terjadinya dua Perang Dunia, praktik ini sempat terganggu untuk sementara waktu, tetapi kemudian berlanjut dengan baik.

Representasi artistik dari era Renaisans dan abad ke-17 sering menggambarkan berbagai adegan perayaan, termasuk perayaan ulang tahun. Lukisan-lukisan menampilkan pesta yang meriah, pesta topeng, dan pertukaran hadiah.

Ulang Tahun dan Hadiah Ulang Tahun di Era Modern

Pada abad ke-18 hingga ke-19, terjadi transformasi besar dalam norma-norma sosial dan perkembangan industri. Hal ini juga berpengaruh pada persepsi tentang ulang tahun serta hadiah-hadiahnya.

Pada abad ke-18, kebangkitan kelas menengah membawa perubahan signifikan dalam dinamika sosial. Hal ini membuat perayaan ulang tahun menjadi lebih umum diakses oleh berbagai segmen masyarakat.

Aleksa menjelaskan, Revolusi Industri yang berkembang pada akhir abad ke-18 hingga ke-19 juga memainkan peran penting dalam membentuk sifat perayaan ulang tahun. 

“Dengan produksi barang secara massal, berbagai barang yang terjangkau dan menarik dapat diakses oleh populasi yang lebih besar,” jelas Aleksa.

Sayangnya, dengan terjadinya dua Perang Dunia, praktik ini sempat terganggu untuk sementara waktu, tetapi kemudian berlanjut dengan baik.

Selama periode ini, ritual dan tradisi ulang tahun menjadi lebih umum. Kue ulang tahun, misalnya, mulai memiliki makna simbolis, dengan lilin yang melambangkan jumlah tahun yang dirayakan. Tindakan meniup lilin dan membuat harapan menjadi praktik yang diadopsi secara luas.

Selain itu, fokus perayaan yang tadinya hanya berpusat pada orang dewasa, merambat menjadi momen spesial yang diciptakan khusus untuk anak-anak

Dengan munculnya teknologi, terutama pada paruh kedua abad ke-20 dan memasuki abad ke-21, bentuk-bentuk baru pemberian hadiah bermunculan. 

Belanja online menjadi semakin populer, menawarkan cara yang nyaman untuk memilih dan mengirim hadiah. Hadiah digital, seperti kartu elektronik, kartu hadiah virtual, dan langganan online, menjadi hal yang umum di era internet.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan kesadaran akan dampak lingkungan, yang mengarah pada pergeseran praktik pemberian hadiah. Orang-orang mulai mencari cara yang lebih ramah lingkungan untuk merayakan ulang tahun.

Posting Komentar

0 Komentar