KHUTBAH IDUL FITRI 1441H/2019 M
Oleh Abu Haitsam Fakhry
====
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ ونَستَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ
بِالله مِنْ شُرُورِ أنفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنا مَنْ يَهْدِه الله
فَلا مُضِلَّ لَهُ ومن يُضْلِلْ فَلا هَادِي لَهُ، أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه،
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي
اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا
تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ﴾
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴾.
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ
وَخَيْرَالْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الْأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا أَلَا وَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ
****
Allahu Akbar 3x wa lillahil
Hamd
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah
Bulan yang penuh berkah dan kemulian,
bulan ramadhan, telah melewati kita. Bulan penuh ampunan dan maghfirah telah
memotong umur kita pada tahun ini untuk kembali pada tahun berikutnya. Bisa
jadi, kita masih bertemu dengan bulan ini pada tahun berikutnya, namun tidak
menutup kemungkinan, ramadhan lalu adalah ramadhan terakhir yang kita lakukan
di dunia ini.
Di hari yang mulia ini, Idul
Fitri, marilah kita muhasabah dan introspeksi sejenak.
Dalam sebuah hadist yang
dikenal dengan hadist doa jibril dijelaskan.
Sesungguhnya Rasulullah ﷺ pada suatu hari menuju mimbar, lalu beliau berkata ketika naik pada undakan pertama, ”amiin". Hal ini berulang tiga kali.
Ketika beliau turun dari mimbar maka kami bertanya : "Duhai Rasulullah kami telah mendengar suatu ucapan pada hari ini yang tidak pernah kami dengar pada hari sebelum ini?".
Nabi berkata : "apakah kalian mendengarnya?". Sahabat menjawab : "ia benar".
Lalu beliau ﷺ bersabda :
"Sesungguhnya Jibril mendatangiku dan dia berkata, celakalah orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satunya berusia lanjut namun keduanya tidak dapat memasukkannya kesurga. Aku menjawab, amiin.
Lalu dia (Jibril) berkata lagi, celakalah bagi orang yang ketika namamu disebut ia tidak mau membaca shalawat kepadamu. Akupun menjawab, amiin.
Lalu Jibril berkata lagi : Celakalah
bagi orang yang menjumpai Ramadhan namun dia tidak mendapat ampunan dari Allah.
Akupun menjawab, amiin". (Al Haitsami dlm majma’
zawaid dengan sanad sahih).
****
Allahu Akbar 3x wa lillahil
Hamd
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah
Apakah target utama dalam
menjalankan ibadah berpuasa ramadlan itu telah kita capai ? seperti yang Allah
sebutkan dalam Al-Quran :
﴿يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾ .
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa", [Baqarah: 183]
Yang di maksud dengan Ketaqwaan dalam melaksanakan puasa Romadlan di sini adalah diterimanya ibadah puasa seorang , begitu juga qiyamullailnya dan semua ibadah dalam romadhan , diampuni dosanya , dimerdekakan dari api neraka dan dimasukkan dalam Surganya.
Atau disebut (مِنَ الفَائِزِينَ)
Diantara ciri-ciri orang
yang sukses (الفَائِزِينَ) dalam menjalankan ibadah puasanya nya adalah orang tsb akan
kembali menjadi Fitri yakni kembali kepada fitrahnya .
Sementara Kalimat fitrah sendiri artinya sifat pembawaan asal kelahirannya. Dan semua manusia yang lahir pasti dalam keadaan fitrah , bersih , suci dari
segala noda dosa .
Dan kondisi seseorang kembali menjadi fitri itu mencakup 3 aspek .
[A] Aspek Akidah, yakni aqidahnya semakin Fitri sesuai dengan
fitrah Allah saat awal penciptaannya .
[B]. Aspek niat dan tujuan hidupnya yaitu dia betul-betul
seorang muslim sejati dan selalu mukhlis dalam ibadahnya, semata-mata karena
Allah swt . Bersih dari noda ria dan tujuan lainnya selain dari pada Allah .
[C] Amalannya fitri, murni sesuai dengan syariat Allah .
Yang dimaksud dengan akidah yang
semakin Fitri artinya lurus dan bersih tidak tercampuri dengan noda
kesyirikan dan kekufuran :
Allah berfirman :
﴿ فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴾
Artinya : " maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) . (Tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu , tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui ".
Di katakan Idul
Fitri , Karena hari raya ini diperuntukan bagi yang mendapatkan ampunan di
dalam bulan Ramadlan , dan orang itu kembali pada kondisi fitrah seperti bayi
yang baru di lahirkan oleh ibunya .
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ،
فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua
orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”
Aqidah yang fitrah adalah aqidah yang tidak tercemari oleh
unsur-unsur kesyirikan . Allah swt berfirman :
﴿ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ
يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ ﴾
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang memperoleh keamanan dan mereka
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata:
لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: ﴿الَّذِينَ آمَنُوا
وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ﴾ شَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ،
وَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَأَيُّنَا لَا يَظْلِمُ نَفْسَهُ؟ قَالَ:
"إِنَّهُ لَيْسَ الَّذِي تَعْنُونَ! أَلَمْ تَسْمَعُوا مَا قَالَ العَبْدُ
الصَّالِحُ: ﴿يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ
عَظِيمٌ﴾ إِنَّمَا هُوَ الشِّرْكُ".
Ketika ayat ini turun: _"Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman,"_ hal itu terasa
berat bagi manusia, lalu mereka berkata, "Wahai Rasulullah ﷺ, siapakah di antara kami yang
tidak menzalimi dirinya?"
Beliau ﷺ bersabda, _"Bukan seperti yang kalian maksud! Tidakkah
kalian mendengar apa yang dikatakan oleh hamba yang saleh: 'Wahai anakku,
janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik adalah kezaliman
yang besar'? (Luqman: 13). Sesungguhnya yang dimaksud adalah syirik."_
Kebanyakan orang-orang
beriman , tapi kurang rasa taqwanya kepada Allah mereka mencampur adukan
keimanannya dengan kesyirikan , dalam hal ini Allah SWT mengkabarkan dalam
Al-Quran :
﴿وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ﴾
_"Dan sebagian besar dari
mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan
mempersekutukan-Nya."_
Dalam Shahih Al-Bukhari dan
Muslim, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ: "أَنْ تَجْعَلَ
لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ".
“Wahai Rasulullah ﷺ, dosa apakah yang paling
besar?” Beliau ﷺ bersabda, _"Engkau menjadikan tandingan bagi Allah,
padahal Dialah yang menciptakanmu."_
Orang yang bertaqwa hanya
bertuhan kepada Allah. Realisasinya dia hanya memohon dan mengharapkan rizki ,
pertolongan , kemudahan , perlindungan kpd Allah . Dan hanya kepadaNya lah dia
memohon agar di bebaskan dari berbagai macam kesulitan hidup serta di
selamatkan dari segala marabahaya dan malapetaka .
****
Allahu Akbar 3x wa lillahil
Hamd
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah
Fitrah dalam praktek
ibadahnya :
Mereka yang benar-benar Fitri hanya mau beribadah kpd Allah yang
sesuai dengan syariat Allah SWT .
Dengan tegas Allah
SWT menyatakan kepada orang-orang yang beribadah dengan mengamalkan syariat
yang bukan dari Allah dan Rasul-Nya hukum nya sama dengan menjadikan orang yang
menciptakan syariat tsb sebagai tuhan-tuhan selain Allah . Yang demikian
itu adalah kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nasrani dahulu dan sekarang , dalam
firmanNya Allah SWT menjelaskan :
﴿اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ
وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا
وَاحِدًا لا إِلَهَ إِلا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ﴾ . [التوبة:31]
Artinya : "
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah , dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan
". ( QS. At-Taubah : 31 ) .
Sahabat Adiy bin
Hatim radhiyallahu ‘anhu saat mendengar ayat ini berkata : " Wahai
Rosulullah mereka tidak menyembahnya ? " , lalu Rosulullah ﷺ menjawab :
« بَلَى، إنَّهُمْ أَحَلُّوا لَهُمُ الْحَرَامَ وحَرَّمُوا
عَلَيْهِمُ الْحَلالَ، فَاتَّبَعُوهُمْ، فَذَلِكَ
عِبَادَتُهُمْ إِيَّاهُمْ » . رواه أحمد والترمذي .
" Benar , sesungguhnya
mereka telah menghalalkan untuk mereka yang haram , dan mengharamkan untuk
mereka yang halal , kemudian mereka mengikutinya (mengamalkannya) , maka yang
demikian itu adalah bentuk penyembahan mereka kepada nya " . ( HR. Ahmad dan
Turmudzi no. 3095 . Dihasankan oleh Syeikh Al-Albani ).
Lebih jelas lagi
dalam firman Allah SWT seperti berikut ini :
﴿أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ
مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلا كَلِمَةُ الْفَصْلِ
لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾.
Artinya : "
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan
untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan
yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan
sesungguhnya orang-orang yang lalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.
(QS. Asy-Syuro : 21 ).
Ayat diatas dengan
jelas dan gamblang bahwa orang-orang yang beribadah dengan cara mengamalkan
syariat ciptaan manusia , berarti mereka telah menjadikan manusia pencipta syariat tersebut sebagai sesembahan selain
Allah SWT .
Rosulullah ﷺ sendiri sebagai pimpinan para
nabi dan rosul sama sekali tidak berhak untuk menciptakan satu syariatpun
kecuali harus ada wahyu dari Allah SWT . Bahkan Allah SWT dalam firman-Nya mengancam
Nabi ﷺ jika berani coba-coba
menciptakan sebuah syariat tanpa seizinNya :
﴿وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ
الأقَاوِيلِ . لأخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ . ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ
الْوَتِينَ . فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ﴾
Artinya : "
Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami ,
Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar
Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari
kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu". (
QS. Al-Haaqoh : 44-47 ).
Begitu pula atas
umatnya, Allah SWT berfirman :
﴿وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ
إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ
أَمْرِهِمْ﴾
Artinya : Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata. (QS. Al-Ahzab : 36 ) .
Dengan demikian maka
tidak ada pilihan lain , kecuali hanya di bolehkan mengamalkan syariat yang
Allah turunkan lewat Nabi Nya , serta berpegang teguh kepada nya .
****
Allahu Akbar 3x wa lillahil
Hamd
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah
Fitri Dalam bermuamalah atau
beraktivitas dalam kehidupan berbisnis, berkarir dan lainnya :
Orang-orang yang bertaqwa
kepada Allah dalam menjalankan berbagai macam aspek kehidupannya akan selalu
menjadikan hukum Allah sebagai tolak ukur dalam langkahnya .
Jika menjadi seorang
pemimpin , maka dia akan menjalankannya dengan penuh keadilan , bijak , jujur ,
amanah (Tepercaya dan Bertanggung Jawab) , fatonah (Visioner) dan tabligh (komunikatif).
Allah SWT berfirman :
﴿يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ
عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا
أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَن
تَعْدِلُوا ۚ وَإِن تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرًا (135) ﴾.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap
dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin,
maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan
(kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa'[4]: 135)
Dalam firman lainnya :
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ
مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ
تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (14)
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
(15) ﴾.
"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar". ( QS. Taghoobun )
Jika jadi rakyat, jadilah
rakyat yang taat kepada Allah swt dan Rosul-Nya , serta Taat kepada pemerintah
dalam kebaikan . Allah swt berfirman :
﴿يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ
تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنتُمْ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ
تَأْوِيلًا(59) ﴾
Termasuk orang yang Fitri ,
dia akan selalu menjaga dirinya dari harta yang haram .
Jika menjadi penguasa ,
pejabat , pedagang , petani atau lainnya maka dia selalu mengedepankan hukum
Allah .
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu , Rosulullah ﷺ bersabda :
« يَأْتِي عَلَى
النَّاسِ زَمَانٌ مَا يُبَالِي الرَّجُلُ مِنْ أَيْنَ أَصَابَ الْمَالَ مِنْ
حَلَالٍ أَوْ حَرَامٍ».
Artinya : " Akan
datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang sudah tidak memperdulikan
lagi dari mana dia mendapatkan harta , dari yang halal atau dari yang haram
" . ( HR. Nasaai 7/234 dan di sahihkan oleh Al-Bany ).
Sementara dalam hadits yang
di riwayatkan Kaab bin 'Ujroh radhiyallahu ‘anhu , Rosulullah ﷺ bersabda :
« لَا يدْخُلُ الْجنَّة لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ وكلُّ لحْمٍ نَبَتَ مِنْ
سُحْتٍ فالنَّارُ أوْلى بِه »
Artinya : " Tidak
masuk surga daging yang tumbuh dari yang haram . Dan setiap daging yang tumbuh
dari yang haram , maka api neraka lebih berhak dengannya ".
Termasuk uang haram yang
sedang marak adalah uang sogok ,uang pelicin , uang jual beli jabatan dan
sejenisnya .
Rasulullah saw telah
melaknat kedua-duanya; baik pemberi suap atau yang diberi.
Dari ‘Abdullah ibn ‘Amr, ia
berkata:
لَعَنَ رَسُولُ اللهِ ﷺ الرَّاشِىَ وَالْمُرْتَشِىَ
“Rasulullah ﷺ melaknat pemberi dan yang
diberi suap.”( Abu Dawud kitab )
Begitu juga haramnya harta
yang dihasilkan dari jual beli suara . Maka tidak boleh menerima Bantuan dari seorang
caleg/capres yang dimaksudkan untuk meminta komitmen dukungan, baik diungkapkan
langsung atau tidak langsung, yang dikenal dengan politik uang / money
politics.
Dalam hadits, Nabi saw
mengingatkan akan azab neraka yang pedih bagi orang yang memilih seorang
pemimpin , bergantung pada pemberian.
ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ
وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ... وَرَجُلٌ
بَايَعَ إِمَامًا لَا يُبَايِعُهُ إِلَّا لِدُنْيَاهُ إِنْ أَعْطَاهُ مَا يُرِيدُ
وَفَى لَهُ وَإِلَّا لَمْ يَفِ لَهُ
Ada tiga orang yang tidak
akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan dibersihkan, dan
bagi mereka siksa yang pedih: ..... Seseorang yang berbai’at kepada imam tetapi
motifnya hanya karena dunia. Jika imam itu memberi apa yang diinginkannya maka
ia memenuhinya, tetapi jika tidak maka ia pun tidak memenuhinya. (Bukhari dan Muslim)
Jangankan hukum dari
al-Qur`an dan Sunnah , hukum perundang-undangan pun sudah mengharamkannya. UU
No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada menyebutkan bahwa politik uang termasuk
pelanggaran pidana. Politik uang yang dimaksud adalah “setiap orang yang
sengaja memberi uang atau materi sebagai imbalan untuk memengaruhi pemilih”.
Hukumannya adalah penjara paling singkat 36 bulan dan paling lama 72 bulan,
plus denda paling sedikit Rp 200 juta hingga maksimal Rp 1 miliar. Hukuman ini
tidak hanya mengikat kepada pemberinya, tetapi juga yang diberinya, meski itu
baru sebatas janji.
باَرَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ
وَنَفَعَنِيْ وَاِياَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
===****===
KHUTBAH KE DUA
Allahu Akbar 3x wa lillahil
Hamd
اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ
وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
، لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ .
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى نبينَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ
وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى :
اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى نبينَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
وَعَلَى آلِ نبيِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ
وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان
وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا
مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَْلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ
الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ
وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ
وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِِ وَاْلبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
اَللّهُمَّ أَعِزَّ
اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُلْحِدِيْنَ،
وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, muliakanlah agama Islam dan tinggikanlah derajat
kaum muslimin. Hapuskan segala bentuk kekufuran dan enyahkan segala bentuk
kejahatan. Tegakkan panji-panji kebesaran-Mu hingga akhir nanti, dengan
Rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Pengasih.
﴿رَبَّنَا
أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِيْنَ﴾
Ya Allah kami, berikanlah kesabaran atas diri kami, dan
kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.
اَللّهُمَّ انْصُرْ
سُلْطَانَنَا سُلْطَانَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرْ عُلَمَاءَهُ وُزَرَاءَهُ
وَوُكَلاَءَهُ وَعَسَاكِرَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَاكْتُبْ السَّلاَمَةَ
وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَالْغُزَّاةِ وَالْمُسَافِرِيْنَ وَالْمُقِيْمِيْنَ،
فِيْ بَرِّكَ وَبَحْرِكَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ.
Ya Allah, tolonglah penguasa kami, pemimpin kaum yang
beriman, tolonglah para ulama kami, tolonglah para menteri, pejabat, serta
tentaranya hingga hari Akhir. Tetapkan keselamatan dan kesehatan bagi
kami, yang sedang berjihad, para musafir, serta yang tidak bepergian, baik yang
ada di darat atau di laut-Mu—umat Muhammad dan seluruh umat manusia
﴿رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار﴾ِ.
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.
سُبْحَانَ رَبِّكَ
رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Mahasuci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang
mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji
bagi Allah Tuhan Penguasa alam semesta.
وَالسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 Komentar